Tetracaine merupakan salah satu jenis obat yang digunakan dalam tindakan operasi untuk memblokir sinyal dari persarafan di dalam tubuh.
Obat ini merupakan jenis anestesi lokal yang bekerja cepat dalam mengontrol sistem saraf agar tidak bekerja guna mempermudah tindakan operasi dan persalinan. Tetracaine memberikan efek jangka panjang pada organ seksual, kontrol usus, dan saraf pergerakan.
Mengenai Tetracaine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Larutan Injeksi
Kandungan:
Obat anestesi
Apa Itu Anestesi?
Anestesi adalah suatu prosedur dalam tindakan medis untuk menghilang rasa sakit selama tindakan operasi atau pembedahan dilakukan. Anestesi diberikan oleh dokter spesialis anestesi melalui perhitungan yang tepat untuk mencegah pasien terbangun selama operasi berjalan.
Farmakologi Pada Tetracaine
Tetracaine adalah jenis anestesi ester-type yang dapat memblokade sodium ion channels yang memusatkan diri pada konduksi impuls- impuls saraf yang ada di seluruh tubuh.
Tetracaine diserap cepat dan dihidrolisasikan di plasma. Anestesi jenis ini menstabilkan membran neuron pada persarafan dan menghambat inisiasi serta transmisi impuls saraf.
Tetracaine juga bekerja sebagai memblokade ikatan dari beberapa impuls saraf, sehingga dalam konsentrasi yang rendah tetracaine menghambat pelepasan kalsium secara spontan.
Kegunaan Tetracaine
Tetracaine diberikan secara injeksi pada tulang belakang anda yaitu mencapai lapisan epidural pada saraf tulang belakang. Tetracaine injeksi biasanya diberikan sebagai prosedur awal operasi atau melahirkan. Tetracaine injeksi dipilih pada operasi yangmembutuhkan waktu 2 hingga 3 jam.
Tetracaine juga terdapat jenis tetes yang disebut tetracaine hidroklorida. Ini merupakan jenis anestesi kerja cepat yang diteteskan pada mata sebelum menjalani prosedur pemeriksaan mata seperti pemeriksaan tonometri, ekstraksi benda di kornea, tindakan melepas jahitan pada kornea bekas operasi, terapi pada pterigium, dan lain-lain. Tetracaine hidroklorida menjadi pilihan utama pada anestesi untuk prosedur tindakan medis pada organ mata.
Dosis pemberian Tetracaine
Dosis suntikan tetracaine disesuaikan dengan letak injeksi. Tetracaine biasanya diberikan dengan dosis 0,5 ml hingga 2ml pada interkostal ketiga atau keempat. Pemberian injeksi ini hanya diberikan oleh dokter spesialis anestesi sebelum prosedur operasi dilakukan.
Dosis tetracaine hidroklorida tetes yaitu sebanyak 0,5% konsentrasi dalam botol berukuran 5 ml. Dosis diberikan sebanyak 1 hingga 2 tetes pada mata yang dilakukan prosedur tindakan.
Tetracaine bekerja cepat melumpuhkan persarafan mata. Apabila diperlukan, pemberian dapat diulang 10 menit setelah pemberian pertama. Pemberian obat tetracaine tetes hanya boleh diberikan oleh dokter spesialis mata terkait.
Efek Samping Tetracaine
Tetracaine juga memiliki efek samping serta kontraindikasi pada beberapa orang. Kontraindikasi yang paling sering terjadi adalah timbulnya hipersensitivitas pada jenis obat anestesi seperti pada turunan asam aminobenzoic.
Efek samping yang dapat muncul pada penggunaan tetracaine antara lain:
- Mengantuk
- Kepala pusing
- Nyeri kepala
- Pandangan buram
- Mual muntah
- Muncul perasaan tegang
Reaksi lainnya pada pemberian tetracaine dapat berdampak pada reaksi sistem organ lain seperti:
- Organ kardiovaskuler, seperti penurunan kontraksi otot jantung, tekanan darah menjadi semakin rendah, dan henti jantung
- Reaksi alergi seperti edema dan gatal- gatal
- Reaksi terkait pemberian melalui saraf tulang belakang (spinal anesthesia), seperti kebas apda bagian tubuh, paralisis saraf spinal, hipotensi terkait paralisis vasomotor, ketidakseimbangan respirasi, dan mual muntah
Interaksi obat Tetracaine
Obat tetracaine tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat golongan sulfonamide karena asam aminobenzoid dapat menghambat mekanisme farmakologi dari obat sulfonamide. Contoh obat golongan sulfonamide yaitu Bactrim, SMX- TMP, sulfatrim, dan lain-lain.
Pemberian obat tetracaine bersamaan dengan minuman tradisional, minuman herbal, dan vitmain lainnya sebaiknya perlu dihindari guna menstabilkan efek obat tetracaine dan mencegah kegagalan operasi.
Tetracaine terkait kehamilan
Obat ini masuk kategori C pada pemberiannya bagi ibu hamil dan menyusui karena tetracaine sangat berbahaya bagi ibu hamil
Tetracaine terkait persalinan
Apabila obat tetracaine diberikan sebagai ansestasi saraf spinal, pemberian vasopresor harus dilakukan dengan perhatian khusus karena obat ini dapat memicu hipertensi berat hingga rusaknya pembuluh darah.
Tetracaine terkait masa menyusui
Hingga saat ini injeksi tetracaine tidak boleh diberikan pada ibu menyusui karena penyerapan obat ke plasma yang beresiko terkontaminasinya obat dengan air susu.