Thiamfilex adalah obat golongan antibiotik yang berfungsi untuk mengobati infeksi mikroba, imunosupresan, dan kondisi lainnya. Mengandung bahan utama thiamphenicol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
Thiamphenicol atau thiamfenikol bekerja dengan cara berikatan dengan ribosom bakteri secara reversibel. Proses ini mampu menghambat sintesis protein 50s dari bakteri, sehingga pertumbuhan dan perkembangan bakteri dapat ditekan.
Thiamphenicol memiliki spektrum luas dan aktivitas yang sama dengan chloramphenicol. Akan tetapi, efeknya 2,5 sampai 5 kali lebih kuat.
Mengenai Thiamfilex
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Thiamfilex dipasarkan dalam kemasan 1 botol isi 60 ml, berbentuk sirup kering.
Kandungan
Tiap 5 ml (1 sendok takar) mengandung thiamphenicol 125 mg
Manfaat Thiamfilex
Manfaat Thiamfilex adalah untuk membantu mengatasi infeksi yang disebabkan oleh:
- Bakteri Salmonella sp
- Virus H. Influenzae, terutama infeksi meningeal
- Rickettsia
- Lymphogranuloma-psittacosis
- Bakteri gram negatif penyebab bakterimia meningitis
- Infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain
Thiamfilex juga sangat umum digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih seperti gonore.
Kemungkinan ada manfaat Thiamfilex lainnya yang tidak disebutkan. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Efek samping Thiamfilex
Efek samping Thiamfilex dapat berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing orang. Sejumlah efek samping Thiamfilex yang mungkin terjadi antara lain:
- Reaksi hipersensitivitas atau alergi
- Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, dan diare
- Sariawan
- Peradangan atau infeksi lidah (glositis)
- Ensefalopati
- Depresi mental
- Sakit kepala
- Ototoksisitas
- Anemia hemolitik
- Reaksi Jarish-Herxheimer
Penggunaan Thiamfilex dalam jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan, neuritis optik, dan neuritis perifer. Bahkan dampak fatalnya, bisa memicu penekanan pada sumsum tulang belakang serta mengakibatkan sindrom grey pada bayi baru lahir dan prematur.
Apabila mulai muncul tanda-tanda hipersensitivitas atau efek samping Thiamfilex lainnya, segera periksakan diri ke dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko syok anafilaktik yang bisa berakibat fatal bagi tubuh.
Dosis Thiamfilex
Thiamfilex diberikan dengan dosis 50 mg/kgBB, dalam dosis terbagi 3-4 kali sehari untuk orang dewasa.
Obat harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum supaya suspensi tercampur dengan baik. Selama minum obat, dianjurkan untuk minum air putih minimal 1.5 liter/hari untuk mencegah kristaluria.
Simpan obat dalam suhu ruangan. Hindari dari panas dan paparan cahaya langsung guna memperpanjang daya simpan obat.
Interaksi Thiamfilex
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk memberitahukan obat apa saja yang sedang Anda konsumsi pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan bahan aktif Thiamfilex adalah:
- Obat pengencer darah, seperti warfarin: dapat meningkatkan efek pengenceran darah.
- Obat diabetes, contohnya sulfonylurea: dapat meningkatkan efek obat diabetes.
- Fenobarbital dan rifampisin: meningkatkan metabolisme thiamphenicol dalam tubuh.
- Alkohol: dapat memperparah rasa kantuk setelah minum obat.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat Thiamfilex adalah sebagai berikut:
- Untuk penggunaan jangka panjang, perlu dilakukan pemeriksaan darah secara periodik untuk mengantisipasi terjadinya diskrasia darah.
- Antibiotik ini tidak boleh digunakan untuk mengobati influenza, batuk, pilek, dan infeksi virus lainnya.
- Tidak untuk pasien yang hipersensitif terhadap thiamphenicol dan antibiotik derivat lainnya.
- Hindari penggunaan untuk ibu hamil dan menyusui, penderita depresi sumsum tulang atau diskrasia darah, atau baru saja mendapatkan imunisasi aktif
- Bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, dosis sebaiknya dikurangi untuk mencegah terjadinya akumulasi obat. Tanyakan lebih lanjut mengenai dosis obat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat karena Thiampilex dapat menyebabkan kantuk.
- Hindari berhenti minum obat secara tiba-tiba karena dapat memicu efek timbal balik. Selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengubah dosis atau menghentikan pengobatan.
- Hindari minum Thiamfilex melebihi dosis yang dianjurkan. Mengonsumsi obat dosis tinggi tidak akan memperbaiki gejala, tapi justru dapat menyebabkan keracunan atau efek samping serius.
- Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke saluran air. Hal ini dapat mengontaminasi lingkungan dan meracuni organisme air.
Toleransi terhadap kehamilan
FDA dari Amerika Serikat, setara dengan BPOM di Indonesia, mengelompokkan thiamphenicol sebagai obat kategori C. Obat ini dapat berisiko bagi janin, tapi juga bisa digunakan bila perlu.
Penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan adanya efek buruk pada janin, tapi belum ada penelitian yang memadai pada manusia. Obat ini dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Karena penelitian secara klinis dan terkendali belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung thiamphenicol untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dulu dengan dokter.
Thiamphenicol juga terdeteksi ikut keluar bersama ASI. Hal ini membuat thiamphenicol perlu dihindari oleh ibu menyusui demi melindungi si buah hati dari efek buruk obat.