Thiamine (vitamin B1) adalah vitamin larut air, yang digunakan untuk mengobati kasus defisiensi vitamin B1, salah satunya penyakit beri-beri. Bersama dengan ATP, membentuk senyawa tiamine pyrophosphate, suatu koenzim esensial yang sangat berperan dalam proses metabolisme karbohidrat.
Secara alami, thiamine banyak ditemukan dalam makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, daging, telor, beras merah, gandum, asparagus, kembang kol, kentang, dan semangka.
Kekurangan thiamine atau defisiensi vitamin B1 dapat terjadi terutama pada pasien malnutrisi, orang-orang yang suka mengkonsumsi ikan mentah (mengandung banyak enzim thiaminase), mengkonsumsi teh dan kopi terlalu banyak, menderita penyakit kronis, pecandu alkohol, dan orang yang sering muntah secara berlebihan.
golongan
Sediaan oral obat ini bisa diperoleh tanpa resep dokter. Sedangkan injeksi harus diberikan oleh tenaga medis profesional.
Sediaan
Sediaan oral biasanya tersedia berupa tablet 10 mg, 50 mg, dan 100 mg. sedangkan sediaan injeksi tersedia dengan kadar 100 mg / ml.
Indikasi
Kegunaan thiamine adalah sebagai berikut :
- Untuk mengobati penyakit akibat defisiensi vitamin B1 seperti beri-beri, sindrom Wernicke-Korsakoff, dan neuropati optik.
- Sebagai tambahan dalam pengobatan penyakit jantung akibat kekurangan thiamine.
- Digunakan juga sebagai suplemen untuk wanita hamil, terutama jika wanita hamil tersebut sering muntah parah.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif.
Efek Samping
Obat ini relatif bisa ditoleransi oleh sebagian besar orang. Namun beberapa orang mungkin mengalami beberapa efek samping. Efek samping thiamine adalah sebagai berikut :
- Reaksi alergi seperti : pruritus, urtikaria, berkeringat, mual, gelisah, edema angioneurotic, sianosis, edema paru.
- Perdarahan pada saluran pencernaan juga bisa terjadi.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan vitamin ini adalah sebagai berikut :
- Sediaan injeksi mengandung aluminium. Waspadai kemungkinan toksisitas aluminium yang bisa menyebabkan gangguan ginjal, terutama pada pemberian berulang..
- Sediaan oral sebaiknya diberikan sesudah makan.
Toleransi terhadap kehamilan
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan thiamine ke dalam kategori A dengan penjelasan sebagai berikut :
Studi manusia yang memadai dan terkendali dengan baik tidak menunjukkan risiko pada janin pada trimester pertama kehamilan (dan tidak ada bukti risiko pada trimester kemudian).
Obat ini sering diberikan sebagai salah satu vitamin dalam suplemen untuk wanita hamil terutama yang mengalami muntah parah, untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin B1.
Dosis thiamine
Thiamine diberikan dengan dosis berikut :
- Dosis lazim dewasa untuk beri-beri
3 x sehari 10 - 20 mg. Obat diberikan secara intramuskular sampai 2 minggu. Selanjutnya, bisa diberikan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B1 5-10 mg/ hari, selama 1 bulan. Konsumsi makanan seimbang akan membantu kesembuhan.
- Dosis lazim dewasa untuk tujuan suplementasi
1 x sehari 50 - 100 mg.
- Dosis lazim dewasa untuk Wernicke Encephalopathy
awal : 100 mg intravena. Selanjutnya 50 - 100 mg / hari secara intramuskular atau intravena.
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif thiamine