Jamur Pada Badan? Jangan Khawatir, Ini Solusinya!
Kurap jelas bukan istilah yang asing di telinga Anda, jika Anda sering berolahraga atau melakukan berbagai aktivitas yang menguras keringat, Anda beresiko terkena penyakit kulit yang satu ini. Penyakit kurap disebabkan oleh jamur yang sangat suka tempat yang lembab, maka tidak heran jika pennyakit kulit yang satu ini akan subur tumbuh di kulit Anda jika Anda sering memakai pakaian dalam keadaan basah atau lembab.
Penyakit jamur pada kulit menyerang sekitar 20% penduduk dunia, artinya 1 dari 5 orang di dunia pasti pernah mengalami masalah infeksi jamur pada kulit mereka. Sedangkan di Indonesia, penyakit .jamur pada kulit merupakan salah satu penyakit rakyat yang masih banyakgt;dapat di Indonesia. Hal ini disebabkan karena wilayah Republik lndonesia merupakan negara kepulauan yang beriklim tropis dan memiliki tingkat kelembababan yang tinggi. Di samping itu sebagian besar rakyat mempunyai tingkat sosial-ekonomi yang masih rendah, sehingga kurang memperhatikan higiene kulit yang bersih.
Kurap atau Tinea korporis(badan), adalah penyakit jamur di kulit yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita dari genus Microsporum dan Trichophyton.
Faktor apa saja yang menyebabkan seseorang rentan terinfeksi jamur?
Umumnya infeksi jamur pada kulit tidak menular. Anda dapat menyentuh kulit seseorang yang terinfeksi jamur tanpa tertular, selama Anda mencuci tangan setelah Anda menyentuhnya. Anda dapat terinfeksi jamur jika:
- Menyentuh kulit seseorang yang terinfeksi jamur dan tidak cuci tangan setelahnya.
- Menyentuh barang-barang yang telah bersentuhan dengan orang yang terinfeksi. Misalnya, handuk, pakaian, sprei atau kursi yang telah digunakan oleh seseorang yang memiliki kurap.
- Terinfeksi melalui binatang. Beberapa hewan, seperti anjing, kucing, kelinci percobaan dan ternak, memiliki infeksi jamur pada kulit mereka. Mereka dapat menularkan infeksi, terutama pada anak-anak. (Hewan juga dapat diobati jika Anda mencurigai hewan peliharaan adalah penyebabnya. Segera konsultasikan dengan dokter hewan Anda.) Hewan ternak juga bisa menjadi sumber. Menyentuh peralatan atau benda-benda pada kandang hewan yang terinfeksi juga dapat menginfeksi kulit Anda.
- Tidak mengenakan alas kaki. Walaupun jarang terjadi, infeksi jamur dapat terjadi jika Anda bepergian keluar ruangan tanpa mengenakan alas kaki dan terinfeksi oleh jamur yang berada di tanah.
Apa gejala khas yang dapat Anda temukan pada kulit yang terinfeksi Tinea corporis?
Sesuai dengan namanya, tinea yang berarti “ulat cincin” dan korporis yang berarti “badan” maka kelainan kulit yang dapat ditemukan pada tinea korporis adalah bercak berbentuk cincin yang mana dapat ditemukan pada seluruh permukaan tubuh.
Bercak khas pada infeksi jamur adalah adanya “central healing” yaitu suatu keadaan yang mana bagian tengah dari bercak tersebut tampak sembuh (mungkin sedikit kering) dan bagian sisi-sisinya yang membentuk cincin tampak sangat aktif dan menimbulkan rasa gatal terutama pada malam hari. Bercak kulit pada infeksi jamur bisa bertahan bertahun-tahun dan akan semakin besar seiring berjalannya waktu.
Terkadang, beberapa penyakit kulit sangat mirip dan sulit untuk dibedakan, jika Anda menemukan suat kelaianan kulit seperti tinea korporis yang berbentuk cincin namun dengan sisi yang meninggi tanpa disertai rasa gatal, kemungkinan kelainan kulit tersebut adalah Granuloma annulare, kondisi ini tidak membutuhkan pengobatan khusus dan akan sembuh dengan sendirinya.
Diagnosis Tinea Corporis
Untuk mendiagnosis tinea corporis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kulit yang terinfeksi, serta menanyakan gejala-gelaja yang dirasakan pasien.
Selain itu, pemeriksaan sammel jarigen kulit (biopsi) juga perlu dilakukan untuk mengambil sampel hasil kerokan kulit yang terinfeksi untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Apakah Tinea Corporis berbahaya dan perlu ditangani secara khusus?
Umumnya penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur itu sendiri tidak berbahaya. Tapi tentu saja penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur harus ditangani, karena jika tidak ditangani, rasa gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur, bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu jika tidak ditangani segera, maka bercak yang membesar akan lebih sulit untuk ditangani dan membutuhkan pengobatan lebih.
Anda dapat membeli krim anti-jamur dari apotek, atau membelinya dengan resep dokter. Ada berbagai jenis dan merek - misalnya, terbinafine, clotrimazole, ketoconazole dan miconazole. Obat obatan ini untuk membersihkan infeksi jamur kulit. Berikut adalah cara penggunaan yang biasa direkomendasikan:
- Clotrimazole: oleskan 2-3 kali sehari selama setidaknya empat minggu.
- Miconazole: oleskan dua kali sehari dan lanjutkan selama 10 hari setelah kulit kembali normal.
- Ketoconazole: oleskan sekali atau dua kali sehari dan dilanjutkan selama beberapa hari setelah kulit kembali normal. Tidak bisa digunakan untuk anak-anak.
- Terbinafine: oleskan sekali atau dua kali sehari selama satu hingga dua minggu. Tidak bisa digunakan untuk anak-anak.
Penggunaan tiap-tiap krim berbeda, disarankan untuk membaca petunjuk pemakaian pada label yang tertera di tiap-tiap kemasan seperti di bawah:
- Untuk kulit yang sangat meradang, dokter Anda mungkin meresepkan krim antijamur yang dikombinasikan dengan krim steroid ringan. Kombinasi biasanya tidak akan digunakan lebih dari tujuh hari. Anda mungkin perlu melanjutkan dengan krim antijamur saja untuk beberapa waktu setelahnya. Steroid mengurangi peradangan dan dapat meredakan gatal dan kemerahan dengan cepat. Namun, pada kenyataannya, pemberian steroid dapat menyuburkan infeksi jamur di kulit.
- Untuk infeksi kulit yang sudah meluas, mungkin pengobatan dengan obat minum bisa diresepkan. Namun untuk penggunaanya sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter, karena penggunaan obat minum memiliki kontraindikasi dan efek samping, sehingga penggunaannya harus dipantau oleh dokter secara langsung.
Maaf dok saya ada sedikit masalah dibagian pantat, ada ruam merah seperti kulit terkelupas dan bikin gatal, seringnya kalo malam hari. Saya sudah coba pake daktarin sampe 3 minggu belom hilang juga, harus pake apa ya dok?, menurut dokter ini jamur atau bukan ya? TRIMS