Fase 'new normal' adalah istilah yang menggambarkan fase 'kenormalan baru' yang terbentuk akibat pengaruh wabah COVID-19. Jika sebelumnya Anda bisa beraktivitas dengan bebas, kini Anda harus mempersiapkan banyak hal terlebih dahulu seperti pakai masker, cuci tangan, dan menghindari kerumunan. Maka wajar saja jika perubahan ini membuat Anda cemas dan khawatir. Namun agar lebih tenang, simak dulu berbagai tips menjaga kesehatan mental di fase 'new normal' berikut ini.
Tips menjaga kesehatan mental menghadapi fase 'new normal'
Setiap orang tentu akan memberikan reaksi yang berbeda-beda dalam menghadapi 'the new normal'. Anda mungkin bisa tetap tenang, namun belum tentu bagi orang lain, bisa saja lebih panik dan cemas.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Meski tidak mudah, tetap kendalikan pikiran dan perasaan Anda agar tidak terus berlarut-larut. Lakukan beberapa cara ini agar kesehatan mental Anda tetap terjaga, antara lain:
1. Ingat, semua orang memiliki kecemasan yang sama
Perubahan rutinitas dari bebas beraktivitas, lalu dibatasi akibat PSBB, dan kembali beraktivitas 'normal' lagi membuat kebanyakan orang jadi kaget bahkan stres. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari munculnya perasaan khawatir ketularan virus corona, beban pikiran yang bertambah, atau jadi panik saat bertemu dengan kerumunan setelah berbulan-bulan di rumah.
Baca juga: 8 Tips Sehat dan Aman Beraktivitas Saat Pelonggaran PSBB
Satu yang harus diingat adalah bahwa semua orang memiliki kecemasan yang sama. Artinya, tidak hanya Anda yang merasa pusing atau panik menghadapi fase 'new normal' ini.
Oleh karena itu, sikap penerimaan menjadi hal yang penting dalam hal ini. Lambat laun, Anda akan mampu beradaptasi dengan pola kehidupan yang baru. Namun, pastikan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
2. Beradaptasi secara perlahan
Meski awalnya tidak mudah, ikutilah fase baru yang ditimbulkan akibat wabah virus corona seperti sekarang ini. Ambil sisi positifnya, sebab Anda bisa jadi lebih rajin lagi menjaga bersihan diri dengan cuci tangan pakai sabun, lebih menjaga kesehatan dengan konsumsi makanan bergizi, pakai masker untuk melindungi tubuh dari penyakit menular, dan sebagainya.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Yang terpenting lagi, teruslah berpikir positif. Ingatlah bahwa fase ini akan segera terlewati dan membuat Anda terbiasa.
Baca selengkapnya: 7 Cara Beradaptasi dengan Gaya Hidup New Normal Akibat COVID-19
3. Baca berita seperlunya
Menjaga kesehatan mental dengan tetap tenang saat wabah COVID-19 menjadi hal yang penting, apalagi di fase 'new normal' seperti sekarang ini. Sebab jika tidak, perasaan stres dan cemas justru bisa menurunkan daya tahan tubuh dan membuat Anda gampang sakit.
Sumber rasa cemas dan kekhawatiran paling banyak umumnya karena berita perkembangan virus corona COVID-19 di televisi maupun media sosial. Maka itu, sebaiknya cukup baca berita seperlunya, setidaknya 1-2 kali saja per hari, agar perasaan Anda jauh lebih tenang.
Pilihlah sumber berita yang tepercaya agar tidak menimbulkan spekulasi yang berlebihan. Setelah itu, segera matikan TV dan alihkan perhatian Anda dengan hal lain agar tidak terbawa perasaan negatif.
4. Jalin komunikasi dengan keluarga dan kerabat
Perasaan cemas tidak hanya terjadi pada diri Anda, tapi juga semua orang. Agar tak mudah stres, banyaklah berkomunikasi dengan keluarga dan kerabat lewat telepon atau video call.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Di sini, Anda bisa saling bertukar kabar dan menyemangati satu sama lain agar bisa menjalani fase 'new normal' ini dengan baik. Mengobrol dengan orang lain juga bisa membantu merilekskan pikiran sekaligus meningkatkan mood.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan waktu luang di rumah untuk melakukan aktivitas seru bersama keluarga. Contohnya memasak, berkebun, atau olahraga bersama demi menjaga kesehatan mental dan fisik.
5. Makan teratur
Perbanyaklah konsumsi sayuran, buah-buahan, ikan, hingga susu agar kebutuhan nutrisi tubuh Anda tetap terjaga. Pasalnya, kondisi fisik yang sehat juga akan memengaruhi pikiran Anda.
Pikiran dan suasana hati Anda dipengaruhi oleh senyawa serotonin dan sekitar 95% serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Oleh karena itulah, memenuhi kebutuhan nutrisi makanan sangat penting untuk menjaga pikiran tetap rileks dan suasana hati membaik.
6. Sempatkan olahraga
Olahraga itu penting karena tak hanya baik untuk menjaga stamina dan fisik, melainkan juga mampu menjaga kesehatan mental saat di fase 'new normal'. Pasalnya, olahraga dapat merangsang produksi hormon endorfin yang memberikan energi positif, sehingga perasaan Anda jadi jauh lebih baik.
Hanya saja, Anda mungkin tidak bisa terlalu bebas olahraga di luar ruangan karena harus menghindari kerumunan untuk mencegah penularan virus corona. Anda boleh saja jogging atau bersepeda di luar, tapi tetaplah jaga jarak. Atau lebih amannya lagi, cukup berolahraga di rumah dengan melihat video online.
7. Istirahat yang cukup
Bukan cuma tubuh yang perlu istirahat, pikiran Anda pun juga demikian. Istirahat yang cukup akan membantu memulihkan pikiran Anda yang jenuh atau stres karena menghadapi fase 'new normal'.
Sebelum tidur, tulis semua kecemasan Anda dalam jurnal. Jika ada beberapa hal yang tidak bisa diubah, maka biarkan saja ia berlalu dengan sendirinya.
Namun, jika ada yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan, segera catat dan lakukan mulai esok hari. Setelah itu, segeralah tidur dan pastikan Anda mendapatkan cukup tidur 7-8 jam sehari agar tubuh dan pikiran tetap sehat.
Baca juga: 6 Pedoman Penerapan Hidup "New Normal" dari WHO
Menjalani fase 'new normal' memang tidak mudah di awal. Namun bagaimana pun, tetap jalani hidup Anda dengan sebaik mungkin demi menjaga kesehatan mental di tengah wabah virus corona COVID-19. Jangan lupa juga untuk terus menerapkan protokol kesehatan di mana pun Anda berada.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.