Toilet Training

Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Sebagai orang tua, memperhatikan perkembangan sang buah hati adalah hal yang penting. Menginjak masa emas anak, beberapa aktivitas normal untuk seorang anak perlu untuk diajarkan. Begitu pula bagaimana cara untuk menggunakan toilet atau Toilet training.

Kesiapan anak untuk mulai meninggalkan popok dan mulai belajar menggunakan toilet mesti diajarkan oleh orang tua. Menggunakan toilet untuk Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) bagi anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya pasti sangat diperlukan. 

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Toilet training memerlukan kesiapan dari anak sendiri. Dalam hal ini, orang tua juga dapat mengetahui bagaimana perkembangan mental anak.

Bagaimana Mengetahui Anak Siap untuk Toilet training?

Tidak semua anak mempunyai waktu yang sama untuk siap belajar menggunakan toilet. Hal tersebut bergantung kepada kesiapan emosional serta fisik dari sang anak. Secara umumnya, anak dapat dikatakan siap ketika memasuki umur 1 tahun 6 bulan, bisa juga 1 tahun 10 bulan ataupun hingga berumur 2 tahun 6 bulan. 

Tergantung bagaimana perkembangan dari sisi sang anak sendiri. Kemudian, anak dapat menggunakan toilet secara sempurna umumnya ketika memasuki usia 3 tahun.

Ada beberapa tanda bagi orang tua untuk mengetahui apakah sang buah hati sudah siap untuk diajarkan toilet training. Yaitu ketika anak sudah mulai bisa untuk mengontrol keinginan BAB dan BAK. Orang tua dapat melihat tanda-tanda kesiapan pada anak secara mental dan fisik.

Secara mental, tanda kesiapan anak dapat dilihat antara lain adalah sebagai berikut :

  1. Memberitahu orang tua ketika ingin buang air
  2. Lebih memilih memakai celana daripada pakai popok
  3.  Bersemangat saat orang tua menggunakan kamar mandi atau toilet
  4. Mulai berkomunikasi dengan orang tua bagaimana cara memakai toilet
  5. Meminta digantikan popok yang kotor dengan yang baru
  6. Tertarik mengikuti proses toilet training

 Sementara itu dari sisi fisik yaitu :

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

  1. Popok kering saat bangun tidur
  2. BAB pada waktu yang sama tiap harinya atau pada waktu yang tidak menentu
  3. Memperlihatkan ekspresi menahan BAB dan BAK
  4. Mampu melepas sendiri popok yang dipakai
  5. Anak tidak BAB pada malam hari saat menggunakan popok

Tanda yang diperlihatkan anak baik secara fisik dan emosional dapat membantu Anda sebagai orang tua untuk mulai mengajarkan toilet training. Tetapi tak semua anak dapat diajarkan secara langsung meski sudah memiliki beberapa tanda diatas. 

Jika anak belum mau dan masih ingin memakai popok dengan berbagai alasan yang belum diketahui, alangkah baiknya untuk tidak memaksakan mengajarkan toilet training.

Cara Memulai Mengajarkan Toilet training

Ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengajarkan toilet training kepada anak antara lain :

Mengenalkan anak kepada toilet

Anda bisa mulai memberitahu apa saja kegunaan toilet kepada anak. Mulai dari kegunaannya untuk BAB dan BAK serta bagaimana cara menggunakannya. Selain itu, mulailah untuk membimbing anak untuk BAB atau BAK menggunakan toilet jika anak sudah bisa memberitahu keinginannya untuk buang air.

Ajarkan anak menggunakan toilet menggunakan pispot

Anda bisa menggunakan pispot atau tempat duduk toilet dalam mengajarkan anak. Pispot bisa Anda letakkan di kamar mandi untuk membiasakan anak ataupun di tempat bermainnya.

Mulai memberitahu bagaimana cara menggunakan toilet

Ketika anak sudah mulai terbiasa menggunakan toilet untuk buang airnya, Anda bisa mulai untuk mengajarkan bagaimana cara menggunakan toilet hingga bagaimana membersihkan diri setelahnya. 

Membiasakan Anak Menggunakan Toilet       

Membiasakan anak dalam menggunakan toilet bisa dimulai dengan tips-tips berikut :

 Ajarkan cara duduk yang benar untuk anak dalam menggunakan pispot.

  •  Membantu anak dalam membersihkan alat kelaminnya sesudah buang air. Bagi anak laki-laki ajarkan mengarahkan penisnya pada pispot dan membersihkannya setelah itu. Untuk anak perempuan, ajari untuk membersihkan alat kelaminnya mulai dari bagian vagina hingga anus. Hal ini agar bakteri tidak menyebar pada bagian tersebut.
  • Ajari anak untuk selalu menggunakan tangan kiri untuk membersihkan alat kelaminnya ataupun anus sehabis buang air.
  • Anda dapat membantu anak menekan tombol flush saat anak BAB atau BAK.
  • Kemudian jangan lupa untuk mengajari cuci tangan selepas BAB atau BAK.

Bagaimanapun juga untuk mengajari anak sesuatu yang baru perlu kesabaran bagi orang tua. Serta lakukan terus pengawasan dan jangan tinggalkan anak ketika proses toilet training untuk menghindari kecelekaaan dalam toilet seperti terpeleset ataupun tersandung.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app