Apakah kamu pernah merasa sensasi seperti tertusuk-tusuk jarum di area wajah tanpa alasan yang jelas? Atau Anda pernah merasa nyeri pada daerah bagian dagu tanpa terbentur apapun? Jangan hanya membiarkannya dan menunggu keadaan ini sembuh sendiri. Mungkin kondisi ini disebabkan oleh suatu kelainan saraf yang disebut dengan Trigeminal Neuralgia.
Sistem persarafan kepala manusia diatur oleh nervus kranialis. Nervus kranialis mengatur gerakan bola mata, mengatur penglihatan, penciuman dan panca indera lainnya.
Selain itu nervus cranialis juga mengatur pergerakan leher dan ekspresi wajah. Ada 12 Nervus Cranialis yang terdapat pada tubuh manusia yang mengatur persyarafan pada kepala manusia.
Neuralgia Trigeminal adalah gangguan yang terjadi akibat kelainan dari nervus cranialis ke-5. Gangguan dari nervus trigeminal dapat dirasakan sebagai rasa tajam dan tertusuk pada pipi, bibir, dagu, hidung, dahi, maupun gusi pada salah satu sisi wajah (unilateral).
Rasa nyeri dapat terjadi dalam hitungan detik sampai sekitar 2 menit. Dan episode nyeri ini dapat berlangsung dalam beberapa minggu hingga beberapa tahun. Rasa nyeri ini dapat distimulasi oleh berbagai macam hal seperti mengunyah atau menyentuh area area tertentu yang terlokalisasi pada wajah.
Area yang menstimulasi ini disebut triggerr zone. Trigger zone biasanya terdapat di darah hidung dan dagu. Neuralgia Trigeminal merupakan salah satu bentuk nyerisaraf, dimana nyeri saraf yang ditandai dengan adanya kerusakan saraf.
Trigeminal Neuralgia banyak menyerang orang pada rentang umur 20-40 tahun. Trigeminal Neuralgia biasanya disebabkan oleh multiple sclerosis.
Multiple sclerosis adalah penyakit progresif yang muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang selaput pelindung saraf. Gender yang lebih banyak menderita penyakit ini adalah perempuan dibanding dengan laki laki.
Mengenal fungsi cranial nerve nomor 5 (Trigeminal Nerve)
Saraf trigeminus adalah saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit kepala bagian depan, rongga mulut dan hidung, gigi dan meninges(Lapisangt;otak). Saraf Trigeminus memiliki tiga divisi (mata/oftalmik, rahang atas/maksilaris dan rahang bawah/mandibula) yang selanjutnya diperlakukan sebagai saraf-saraf terpisah.
Pada divisi mandibula terdapat juga serabut saraf motorik yang mensarafi otot-otot yang digunakan dalam mengunyah. Saraf Trigeminus merupakan saraf campuran di mana sebagian besar merupakan serat saraf sensoris wajah, dan sebagian yang lain merupakan serat saraf motoris dari otot mastikasi (Otot yang berfungsi untuk mengunyah).
Bagaimana Gejala khas yang ditimbulkan oleh Trigeminal Neuralgia?
Gejala klinis yang dirasakan bervariasi bergantung dengan tipe yang dirasakan. Neuralgia Trigeminal ini dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu tipe klasik dan tipe atipikal.
Neuralgia tipe 1 ditandai dengan nyeri, rasa terbakar yang hebat dan tiba tiba pada wajah bagian manapun, sedangkan tipe 2 ditandai dengan rasa nyeri, terbakar atau tertusuk pada wajah namun dengan intensitas nyeri yang lebih rendah daripada neurlagia tipe 1 namun lebih konstan.
Menurut klasifikasi IHS ( International Headache Society ) membedakan Neuralgia Trigeminal klasik dan Neuralgia Trigeminal simptomatik:
- Neuralgia Trigeminal klasik adalah semua kasus yang etiologinya belum diketahui ( idiopatik ).
- Neuralgia Trigeminal simptomatik dapat akibat tumor, multipel sklerosis atau kelainan di basis kranii (Kelainan pada tengkorak).
Bagaimana pengobatan Trigeminal Neuralgia
Pengobatan Trigeminal umumnya dilakukan dengan Terapi Farmakologik yaitu menggunakan obat-obatan dan operasi. Dalam guidline EFNS ( European Federation of Neurological Society ) disarankan terapi neuralgia trigeminal dengan carbamazepin ( 200-1200mg sehari ) dan oxcarbazepin ( 600 1800mg sehari ) sebagai terapi lini pertama.
Sedangkan terapi lini kedua adalah baclofen dan lamotrigin.
Melihat dari tipe nyerinya, dapat pula diberikan gabapentin yang biasanya diberikan pada nyeri neuropati(masalah saraf). Neuralgia trigeminal sering berulang sehingga pasien dinasehatkan untuk mengatur dosis obat sesuai dengan frekuensi serangannya.
Tindakan operatif yang dapat dilakukan adalah prosedur ganglion gasseri, dan dekompresi mikrovaskuler. Kelebihan dari prosedur ini adalah fungsi sensorik hampir dapat kembali sempurna tanpa meninggalkan rasa kram atau tebal pada wajah.
Terapi farmakologi memberikan hasil yang bervariasi pada masing masing individu. Dekompresi mikrovaskular umumnya memberikan hasil yang baik dan jarang relaps.
Segera hubungi dokter Anda jika:
- Gejalanya tidak sembuh walaupun sudah meminum obat sesuai petunjuk dokter.
- Obat-obatan yang Anda minum menimbulkan efek samping yang lebih buruk dampaknya.
- Muncul gangguan saraf lain seperti berkurangnya penglihatan, tidak dapat menggerakan wajah dan gangguan saraf lainnya yang terjadi pada wajah.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?