Trombosis vena ginjal adalah gumpalan darah yang terdapat pada satu atau kedua vena di ginjal. Ada dua vena ginjal,vena kiri dan kanan yang bertanggung jawab untuk mengalirkan darah yang kekurangan oksigen dari ginjal.
Trombosis vena ginjal merupakan kondisi yang jarang terjadi dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada ginjal dan cedera yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.
Apa yang menyebabkan trombosis vena ginjal?
Trombosis vena ginjal biasanya disebabkan karena adanya sumbatan seperti gumpalan darah. Gumpalan darah sering datang tiba-tiba dan tidak memiliki penyebab yang jelas. Ada beberapa faktor tertentu yang mungkin membuat seseorang lebih beresiko mengalami sumbatan gumpalan darah. Faktor risiko tersebut meliputi:
- Dehidrasi
- Kontrasepsi oral atau peningkatan terapi estrogen
- Tumor
- Trauma atau cedera pada punggung atau perut
Kondisi medis lainnya yang juga berhubungan dengan trombosis vena ginjal, termasuk kelainan pembekuan darah. Sindrom nefrotik (gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh melepaskan kelebihan protein dalam urin yang dapat menyebabkan trombosis vena ginjal pada orang dewasa). Kondisi ini biasanya akibat dari kerusakan berlebihan pada pembuluh darah di ginjal.
Tanda dan gejala trombosis vena ginjal
Gejala gumpalan darah yang kecil biasanya hanya berupa gejala yang ringan. Beberapa gejala yang paling sering adalah:
- output urin menurun
- nyeri punggung bawah
- urin berdarah
Bekuan darah ke paru-paru juga merupakan gejala yang mungkin terjadi pada kasus-kasus yang lebih parah. Jika sebagian trombosis vena ginjal berhenti dan berjalan ke paru-paru, maka hal tersebut dapat menyebabkan nyeri dada yang memburuk saat bernapas.
Gejala trombosis vena ginjal pada remaja
Sangat jarang trombosis vena ginjal dialami oleh anak-anak. Kasus trombosis vena ginjal pada remaja dapat menyebabkan gejala yang mendadak. Pertama, mereka mungkin akan mengalami sakit punggung dan ketidaknyamanan di daerah belakang iga bawah. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk:
- Nyeri di daerah pinggul
- Output urin menurun
- Urin berdarah
- Demam
- Mual
- Muntah
Bagaimana cara mencegah terjadinya trombosis vena ginjal?
Tidak ada cara pencegahan khusus untuk kondisi trombosis vena ginjal karena kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Salah satu hal yang paling sederhana yang dapat Anda lakukan adalah tetap terhidrasi dan minum air putih yang cukup untuk mengurangi risiko Anda mengalami pembekuan darah.
Jika Anda memiliki kelainan pembekuan darah dan telah diberi resep obat pengencer darah, mempertahankan pengobatan Anda tersebut juga dapat mencegah terjadinya trombosis vena ginjal. Sedangkan melanggar rencana pengobatan yang telah ditentukan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi.
Bagaimana cara mengobati trombosis vena ginjal?
Diagnosa
Lima pemeriksaan diagnostik untuk trombosis vena ginjal:
Urinalisis
Tes urin yang disebut urinalisis dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab trombosis vena ginjal dan mendeteksi masalah ginjal. Jika urinalisis Anda menunjukkan kelebihan protein dalam urin atau keberadaan sel darah merah yang ireguler, Anda mungkin mengalami trombosis vena ginjal.
CT scan
Dokter Anda mungkin menggunakan tes pencitraan non-invasif CT scan untuk mengambil gambar yang jelas dan detail dari bagian dalam perut Anda. CT scan dapat membantu mendeteksi darah dalam urin, massa atau tumor, infeksi, batu ginjal, dan kelainan lainnya.
Ultrasonografi Doppler
Bentuk pencitraan ultrasound ini dapat menghasilkan gambaran aliran darah dan pada akhirnya dapat membantu mendeteksi sirkulasi darah yang irregular ke vena ginjal.
Venografi
Dokter Anda akan mengambil rontgen pembuluh darah ginjal pada pemeriksaan venografi. Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan kateter untuk menyuntikkan pewarna khusus ke dalam pembuluh darah. Jika terdapat gumpalan darah atau penyumbatan, maka kondisi tersebut dapat ditampilkan dalam pencitraan.
MRI scan dan MRA scan
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah pemeriksaan yang menggunakan getaran dari gelombang radio untuk menghasilkan gambaran organ dan struktur internal tubuh. Pemeriksaan ini digunakan terutama untuk mendeteksi tumor, perdarahan internal, infeksi, dan masalah di arteri.
Sebaliknya, magnetic resonance angiogram (MRA) digunakan untuk melihat bagian dalam pembuluh darah dan vena Anda. Pemeriksaan ini dapat membantu mengidentifikasi dan mendiagnosis pembekuan darah dan memeriksa aneurisma.
Pengobatan
Pengobatan untuk trombosis vena ginjal tergantung pada keparahan gumpalan, termasuk seberapa besar gumpalan tersebut dan apakah gumpalan tersebut berada di kedua vena ginjal.
Dalam beberapa kasus pembekuan darah kecil, dokter Anda dapat merekomendasikan Anda untuk beristirahat sampai gejala Anda membaik dan trombosis vena ginjal hilang dengan sendirinya.
Obat-obatan
Bentuk pengobatan yang paling sering yaitu dengan pemberian obat-obatan, yang dapat melarutkan gumpalan atau mencegah terbentuknya gumpalan. Pengencer darah (antikoagulan) dirancang untuk mencegah pembekuan darah dan mungkin merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya pembekuan darah baru. Obat trombolitik juga dapat digunakan untuk melarutkan gumpalan darah.
Dialisis
Jika trombosis vena ginjal telah menyebabkan kerusakan ginjal yang luas dan gagal ginjal, Anda mungkin perlu menjalani tindakan dialisis untuk sementara.
Operasi
Jika trombosis vena ginjal Anda bertambah parah, Anda mungkin perlu menjalani operasi untuk menghilangkan bekuan darah dari vena ginjal.
Dok, Saya ingin bertanya Ibu saya yang berumur sekitar 45 tahun sudah lama sakit dan baru di ketahui setelah sekitar 2 tahun karena pada perut ibu saya mengalami perubahan yaitu membengkak karena ginjal nya sudah bocor, tetapi tidak terjadi pembengkakan di area tubuh lainnya hanya perutnya saja,...