Sebagai wanita Anda pasti pernah merasakan rasa perih karena lecet di vagina. Meski bila dibiarkan bisa sembuh dengan sendirinya, namun untuk beberapa kasus dapat mengurangi kenyamanan saat beraktivitas. Lecet pada vagina bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Tapi apabila rasa perihnya tak kunjung reda dan malah semakin parah, sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan secepatnya.
Pertolongan pertama saat vagina lecet
Lecet pada vagina kadang bisa disebabkan oleh hal sepele misalnya alergi pembalut tertentu dan memakai celana dalam yang ketat. Selain itu bahan pakaian yang kasar juga memicu lecet pada vagina.
Apabila timbul rasa perih pada vagina, sebaiknya segera ambil tindakan supaya kondisinya tidak semakin parah. Anda bisa mengaplikasikan antiseptik pada bagian luar vagina saja dengan maksimal dua kali dalam seminggu.
Ada juga beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk meredakan lecet vagina, diantaranya:
- Jangan menggaruk bagian yang gatal
- Gunakan pakaian yang terbuat dari katun dan hindari memakai pakaian dalam yang ketat
- Bersihkan area intim dari depan ke belakang
- Tunda berhubungan intim saat mengalami lecet vagina
- Jangan menggunakan pembersih kewanitaan, pantyliner, dan pembalut yang memicu reaksi alergi.
Apa saja penyebab lecet vagina?
Luka pada vagina sekecil apapun tetap menimbulkan rasa perih yang cukup mengganggu. Jangankan berhubungan intim dengan pasangan, saat duduk ataupun berjalan pun Anda akan merasa kurang nyaman. Ada banyak hal yang menyebabkan lecet pada vagina. Beberapa diantaranya adalah:
Hubungan intim yang beresiko
Beberapa posisi seks berisiko menimbulkan lecet pada area vagina. Ketika berhubungan intim, gunakan posisi yang memudahkan Anda mengontrol kedalaman masuknya penis. Dengan begitu risiko vagina lecet dapat dicegah.
Infeksi jamur
Rasa gatal ketika infeksi jamur menyerang bisa menjadi salah satu penyebab lecet vagina. Kebiasaan menggaruk untuk meredakan rasa gatal malah berdampak buruk pada vagina.
Karena kondisi sekitar area vagina sangat sensitif, gesekan sekecil apapun tetap bisa menyebabkan luka. Infeksi jamur ini harus segera ditangani agar penyebaran jamur dan bakteri jahat dicegah.
Menopause
Menurunnya hormon estrogen ketika masuk masa Menopause membuat kondisi vagina menjadi kering. Saat berhubungan intim dengan pasangan, risiko vagina terkena luka maupun lecet cukup besar.
Untuk mencegah lecet saat melakukan aktivitas seksual, Anda bisa menggunakan pelumas atau melakukan foreplay lebih lama.
Cara Menyembuhkan Lecet Vagina
Luka vagina harus segera disembuhkan agar Anda bisa beraktivitas dengan normal. Beberapa cara dibawah ini bisa Anda praktikkan untuk mengobati lecet vagina, diantaranya:
Membersihkan vagina
Bersihkan vagina menggunakan air hangat dan keringkan memakai handuk halus sebelum menggunakan pakaian dalam. Dengan kondisi vagina yang kering dan bersih, maka luka dan lecet dapat segera sembuh.
Jangan melakukan douche
Menyemprotkan cairan pembersih kedalam vagina justru akan mengganggu keseimbangan bakteri alami. Alih-alih membuat vagina bersih, kebiasaan tersebut malah memicu iritasi dan infeksi. Kondisi luka akan semakin parah dan terasa gatal.
Jangan berhubungan seks ketika vagina lecet
Jika terjadi luka sebaiknya jangan melakukan hubungan intim. Dikhawatirkan luka akan semakin terbuka karena terjadi gesekan vagina dan penis.
Vagina memiliki kemampuan untuk membersihkan dan menyembuhkan sendiri. Jadi lecet pada vagina bisa sembuh tanpa bantuan obat. Namun untuk merawat luka agar tidak semakin parah, Anda bisa menggunakan cara yang disebutkan diatas.
Selalu jaga kesehatan vagina dengan membersihkannya dengan benar dan teratur.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.