Digunakan sejak 13 Januari 2021, vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech akhirnya mendapat sertifikasi WHO untuk digunakan dalam kondisi darurat, termasuk di Indonesia. Kabar baik ini tentu diharapkan dapat menambah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air. Selain Sinovac, ada 5 vaksin COVID-19 yang disetujui oleh WHO. Sudah tahu apa sajakah itu?
Vaksin COVID-19 harus mendapat izin penggunaan darurat
Hingga saat ini, para ahli terus mengembangkan vaksin COVID-19 dan mempercepat aksesnya ke berbagai negara. Hal ini bertujuan supaya semakin banyak populasi berisiko yang terlindungi dari paparan virus corona. Bukan cuma itu, keberadaan vaksin COVID-19 diharapkan dapat melindungi petugas kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19 yang terus bertambah.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Namun, ada salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh tiap vaksin agar bisa digunakan secara global. Vaksin COVID-19 harus mendapat persetujuan Emergency Use Listing (EUL) atau Daftar Penggunaan Darurat. Kebijakan ini dibentuk oleh WHO untuk mengawasi dan menyetujui obat-obatan atau vaksin yang ditujukan untuk penyakit-penyakit baru seperti COVID-19.
Perizinan EUL ini berfungsi untuk menilai kualitas, keamanan, dan kemanjuran vaksin COVID-19. Dengan ketiga poin itulah, para ahli akan menimbang risiko dan manfaat setiap vaksin COVID-19 sampai akhirnya diputuskan apakah vaksin tersebut layak didaftarkan dalam penggunaan darurat atau tidak.
Baca selengkapnya: Kupas Tuntas Vaksin COVID-19: Efikasi, Syarat, dan Efek Samping
Daftar vaksin COVID-19 yang telah disetujui WHO
1. Pfizer/BioNTech
Vaksin Pfizer/BioNTech termasuk vaksin COVID-19 paling awal yang disetujui oleh WHO. Sejak 30 Desember 2020, vaksin tipe MRNA ini telah memenuhi kriteria wajib yang menjadi persyaratan vaksin, terutama dari segi keamanan dan efektivitas vaksin terhadap virus.
Vaksin Pfizer/BioNTech dapat diberikan pada remaja sejak usia 12 tahun hingga lansia. Dosis vaksin terdiri dari 2 suntikan. Dosis kedua diberikan dengan jarak 3 minggu atau 21 hari sejak suntikan pertama. Dalam waktu 2 minggu dari suntikan kedua, antibodi diharapkan sudah terbentuk secara maksimal dan mampu melindungi diri dari virus corona hingga 95%.
Baca juga: Belum Bisa Divaksin COVID-19, Bagaimana Cara Lindungi Anak dari Virus Corona?
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
2. Oxford-AstraZeneca
Izin penggunaan darurat atau EUL untuk vaksin AstraZeneca telah resmi dikeluarkan oleh WHO pada 15 Februari 2021. Khusus AstraZeneca, izin penggunaan darurat diberikan untuk 2 jenis vaksin sekaligus, yaitu AstraZeneca-SK Bioscience yang diproduksi oleh Korea Selatan dan AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India.
Vaksin AstraZeneca diketahui memiliki efikasi 76% melindungi tubuh dari paparan virus corona. Keuntungan lainnya, jenis vaksin COVID-19 ini bahkan bisa digunakan di negara-negara tempat penyebaran varian corona Afrika Selatan.
3. Johnson & Johnson’s Janssen
Selang satu bulan setelah pengesahan vaksin AstraZeneca, vaksin Johnson & Johnson’s Janssen berhasil mengantongi izin WHO untuk digunakan dalam kondisi darurat, tepatnya pada 12 Maret 2021. Beda dengan yang lainnya, jenis vaksin yang menggunakan platform virus vektor ini hanya diberikan dalam satu suntikan.
Namun, jangan salah. Efikasi vaksin Janssen ini mencapai 66,3% dan aman digunakan untuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas hingga lansia. Melansir CDC, antibiodi dalam tubuh akan terbentuk secara maksimal dalam waktu 2 minggu setelah divaksin.
4. Moderna
Vaksin Moderna dapat diberikan pada orang-orang usia 18 tahun ke atas hingga lansia. Sama seperti 3 vaksin sebelumnya, jenis vaksin COVID-19 ini sudah disahkan oleh WHO untuk digunakan secara global sejak 30 April 2021.
Vaksin Moderna diberikan dalam 2 dosis. Untuk mendapatkan kekebalan penuh, kamu perlu mendapatkan dosis vaksin yang kedua dengan jarak 4 minggu atau 28 hari dari suntikan pertama.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Tubuh akan membentuk antibodi secara maksimal dalam waktu 2 minggu setelah kamu menyelesaikan serangkaian dosis vaksin. Berkat vaksin Moderna, tubuh kamu akan terlindungi dari virus COVID-19 hingga 94,1%.
5. Sinopharm
Vaksin Sinopharm akhirnya juga mengantongi izin dari WHO untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2. Dari tinjauan kelompok penasihat teknis WHO (SAGE), kemanjuran atau efikasi vaksin untuk penyakit simptomatik dan rawat inap diperkirakan 79 persen, pada semua kelompok usia yang valid untuk divaksin. Sementara itu, efikasi pada kelompok lansia (lebih dari 60 tahun) tidak dapat diperkirakan karena hanya sedikit lansia yang ikut serta dalam uji klinis.
6. Sinovac-CoronaVac
Vaksin Sinovac secara resmi mengantongi izin dari WHO untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2 pada 1 Juni 2021. Vaksin ini mengandung virus yang tidak aktif dan dapat digunakan untuk orang dewasa usia 18 tahun ke atas.
Hasil efikasi vaksin menunjukkan bahwa vaksin Sinovac mampu mencegah timbulnya gejala penyakit pada 51% orang, sedangkan penggunaannya di Indonesia diklaim memiliki efikasi 65%. Selain itu, vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech ini juga mampu mencegah gejala COVID-19 yang parah dan potensi rawat inap pada orang yang divaksin.
Mana vaksin COVID-19 yang terbaik untuk saya?
Pada dasarnya, tidak ada vaksin COVID-19 yang terbaik atau terburuk untuk masing-masing orang. Vaksin COVID-19 terbaik yang sesungguhnya adalah vaksin yang sudah tersedia dan bisa digunakan.
Dengan kata lain, jangan menunggu-nunggu jenis vaksin tertentu agar mau divaksinasi. Setiap vaksin COVID-19 yang tersedia dan sudah disetujui oleh WHO merupakan vaksin yang dipastikan aman, efektif, dan mampu menurunkan risiko penularan virus corona. Jadi, jangan takut divaksin, ya!
Baca juga: Alami Efek Samping Vaksin COVID-19? Ini Cara Mengatasinya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.