Siapa sih yang tidak menyukai aroma Vanilla? Wanginya yang khas dan lembut membuat rempah ini banyak dicari oleh masyarakat. Mulai dari makanan, kosmetik, hingga parfum pun banyak yang menggunakan vanilla sebagai salah satu bahan bakunya.
Dalam penggunaan di dunia makanan dan minuman, vanilla berfungsi sebagai penyedap. Vanilla juga kerap ditambahkan ke makanan untuk mengurangi jumlah gula yang dibutuhkan untuk pemanis. Beberapa orang menambahkan vanila ke dalam makanan untuk membantu menghentikan kerusakan gigi.
Ekstrak dari biji vanilla melibatkan proses fermentasi dan penyaringan yang panjang. Ekstrak vanilla mengandung vitamin B penting seperti niasin, asam pantothenic, thiamin, dan riboflavin dan sejumlah kecil mineral seperti kalsium, kalium, magnesium, mangan, besi, dan seng.
Kandungan Polifenol yang ditemukan pada tanaman vanilla adalah vanillin, yang menghasilkan aroma yang kuat.
Dalam dunia manufaktur, vanilla bermanfaat sebagai penyedap dalam sirup yang digunakan dalam membuat obat. Vanilla juga digunakan sebagai pewangi dalam racikan parfum. Selain dimanfaatkan rasa dan wanginya, vanilla juga memiliki fungsi sebagai tanaman herbal untuk pengobatan, baik digunakan secara oral maupun topikal.
Mengenai Vanilla
- Golongan: Vanilla planifolia Andr., dari famili Orchidaceae, obat herbal
- Kemasan: kapsul, ekstrak, herbal kering, bubuk
- Kandungan:thiamin, niacin, kalsium, magnesium,
Manfaat penggunaan Vanilla
- Vanilla telah terbukti sebagai tanaman herbal untuk melawan infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh oksidasi dan peradangan. Minyak vanilla dapat meningkatkan kesehatan kulit dan rambut, mengurangi nyeri otot dan kram, dan menyeimbangkan hormon secara alami.
- Selama ribuan tahun, minyak vanilla telah digunakan oleh pria dan wanita untuk meningkatkan libido, gangguan kecemasan dan tekanan darah tinggi.
- Sifat antibakteri vanilin membantu membersihkan masalah kulit seperti jerawat dan komedo. Selain itu, sifat antioksidan vanila membantu melawan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, bahkan mungkin membantu memperlambat tanda-tanda penuaan. Industri kosmetik menggunakan vanilla sebagai kandungan zat anti-penuaan maupun bahan pewangi.
- Sirup batuk juga sering menggunakan perasa vanilla untuk menutupi rasa pahit. Meskipun hanya ada sedikit bukti untuk membuktikan efek ekstrak vanila pada batuk, sifat anestesi ringan vanilla dapat meringankan gejala seperti nyeri akibat sakit tenggorokan atau sakit kepala.
Efek Samping penggunaan Vanilla
Vanilla sangat aman ketika diminum dalam jumlah yang biasa ditemukan dalam makanan. Namun, ada beberapa efek samping yang mungkin bisa terjadi. Kontak kulit dengan tanaman dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan (peradangan), dan gatal pada kulit.
Mengonsumsi terlalu banyak vanilla dapat menyebabkan sakit kepala dan insomnia. Jangan ragu untuk konsultasi kepada dokter Anda jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengkonsumsi vanilla. Orang-orang dengan sindrom Gilbert harus menghindari mengkonsumsi vanila kecuali diizinkan oleh dokter.
Dosis
Vanilla sebagian besar dikonsumsi sebagai ekstrak, bubuk, atau dalam bentuk polong aslinya.
Vanilla adalah penambah rasa yang sangat baik dan populer digunakan dalam makanan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi vanilla:
- Jumlah vanilla yang direkomendasikan untuk dikonsumsi adalah sedikit, terutama hanya sebagai campuran dalam penyedap makanan. Jika diminum sebagai obat atau suplemen, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui dosis yang sesuai.
- Tidak ada waktu khusus atau waktu pantangan dalam mengkonsumsi vanilla. Selama dikonsumsi dalam jumlah kecil, Anda bisa mengkonsumsinya kapan saja.
- Karena vanila merupakan perasa tambahan dalam sebagian besar makanan, cara sehat untuk mengonsumsi vanilla mencakup semua makanan yang menambah nutrisi bagi tubuh tanpa menambah kalori dan gula ekstra.
Perhatian
Perawatan topikal yang mengandung vanilla terbukti bermanfaat; Namun, bicarakan dengan dokter Anda sebelum Anda mencoba pengobatan untuk luka bakar dan luka basah pada kulit.