Darah adalah pengangkut zat makanan dan oksigen dan mengirimkannya ke seluruh bagian tubuh. Adapun fungsi penggerak darah hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung. Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan terhadap dinding pembuluh darah. Namun jika terdapat masalah pada jantung dan pembuluh darah akan menyebabkan terganggunya sistem dalam tubuh. Hal tersebut dapat memicu timbulnya penyakit seperti, hipertensi, angina, gangguan detak jantung hingga gagal jantung.
Dalam menangani masalah jantung dan pembuluh darah, selain menjaga pola hidup sehat diperlukan juga pengobatan untuk meringankan masalah tersebut dengan menggunakan obat kardiovaskular. Obat kardiovaskular adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk pengobatan penyakit jantung dan pembuluh darah dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan obat Verapamil. Berikut penjelasannya. Selamat membaca.
Apa sih obat Verapamil itu?
Obat Verapamil merupakan obat yang digunakan untuk mengobati angina, aritmia atau detak jantung yang terganggu, dan tekanan darah tinggi. Obat ini merupakan obat yang termasuk dalam golongan obat penghambat saluran kalsium. Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah serangan jantung pada penderita yang sebelumnya pernah terkena serangan tersebut.
Obat Verapamil bekerja dengan cara mengurangi kalsium yang masuk ke dalam sel-sel otot pada dinding arteri dan jantung sehingga membuatnya lebih rileks. Dengan rileksnya sel-sel otot arteri dan jantung, maka tekanan darah akan berkurang, aliran darah lebih lancar, dan detak jantung menjadi lebih lambat.
Berapa dosis yang dianjurkan pada obat Verapamil?
Pemberian dosis obat ini bisanya berdasarkan penyakit yang mendasarinya. Dosis yang biasa diberikan yaitu sebagai berikut:
Angina: Oral: awal: 80-120 mg dua kali sehari (lansia atau kecil perawakannya: 40 mg dua kali sehari), kisaran: 240-480 mg/hari dalam dosis terbagi 3-4.
Hipertensi: Oral: Segera dibebaskan: 80 mg 3 kali/hari , dosis umum (JNC 7): 80-320 mg/hari dalam 2 dosis terbagi.
Aritmia: IV: 2,5-5 mg (lebih dari 2 menit), dosis kedua 5-10 mg (~ 0,15 mg/kg) dapat diberikan 15-30 menit setelah dosis awal jika pasien mentolerir, tetapi tidak merespon untuk dosis awal, dosis total maksimum: 20 mg.
Apa saja efek samping pada obat Verapmil?
Sama halnya dengan obat-obatan lain yang memiliki efek samping. Obat Verapamil juga dapat memicu munculnya efek samping. Efek samping pada penggunaan obat ini akan berbeda-beda pada setiap individu.
Berikut efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat Verapamil:
• Konstipasi
• Mual, muntah
• Pusing
• Sakit kepala
• Hipotensi
• Bengkak pada kaki
• Sesak napas
• Cepat lelah
• Kulit kemerahan
Jika terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau munculnya gejala lain yang mengganggu aktivitas Anda seperti munculya reaksi alergi,sesak napas dan lain-lain, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Interaksi Obat Verapamil
Pemberian obat Verapamil bersama beta bloker dapat menimbulkan efek negative pada denyut, kondiksi dan kontraktilitas jantung. Pemberian bersama antihipertensi lainnya dapat menimbulkan efek hipotensi berat.
Hindari penggunaan obat Rifampicin, erythtromycin, midazolam, triazolam, colchicine karena dapat menurunkan efektivitasnya.
Perhatian dan Peringatan
Hati-hati penggunaan obat ini bagi penderita hipotensi atau tekanan darah rendah, gagal jantung, penderita gangguan darah, dan penderita gangguan hati. Untuk ibu hamil dan menyusui sebaiknya konsultasi kembali ke dokter sebelum menggunakan pengobatan ini. Hindari aktivitas seperti mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama menjalani pengobatan dengan Verapamil, karena obat ini dapat mengganggu proses berpikir.
Hindari penggunaan obat Verapamil jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau riwayat alergi lainnya. Dalam penggunaan obat jangka panjang, dianjurkan untuk Anda melakukan pemeriksaan rutin dan skrining kanker payudara, karena obat golongan penghambat saluran kalsium diduga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Sebelum mengkonsumsi obat ini sebaiknya baca baik-baik keterangan pada kemasan obat dan tanyakan ke dokter atau apoteker cara penggunaan obat tersebut dengan baik dan benar.
Gunakan obat Verapamil sesuai dengan anjuran dari dokter. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat tanpa anjuran atau saran dari dokter. Jika setelah pengobatan dengan Verapamil tidak ada perbaikan dengan kondisi Anda, segera temui dokter untuk penanganan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.