Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan membuat pola makan dan pola tidur Anda sedikit berubah. Dari yang biasanya Anda bisa makan 3 kali sehari sesuka hati, kini hanya boleh makan saat sahur dan waktu berbuka puasa saja. Perubahan tersebut kerap menyebabkan daya tahan tubuh rentan menurun, ditambah lagi dengan wabah virus corona COVID-19 yang merebak belakangan ini. Nah, supaya tubuh tetap fit, Anda dapat mengonsumsi vitamin saat puasa.
Jenis vitamin saat puasa untuk lawan virus corona COVID-19
Berpuasa di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Selain harus menahan lapar dan haus, Anda juga perlu memastikan daya tahan tubuh Anda dalam kondisi baik agar tidak mudah sakit.
Maka itu, menjaga sistem kekebalan tubuh menjadi hal paling penting saat berpuasa ketika terjadinya wabah. Selain dengan mengatur asupan makanan yang bergizi dan seimbang, minum vitamin juga dapat membantu mengoptimalkan kekebalan tubuh Anda selama berpuasa.
Beberapa penelitian pun menunjukkan bahwa minum suplemen yang mengandung vitamin, mineral, atau herbal tertentu dapat mendongkrak respon imun tubuh. Alhasil, tubuh akan lebih mampu melawan berbagai patogen yang masuk, seperti virus, racun, dan bakteri.
Nah, ada beberapa jenis vitamin saat puasa yang bisa membantu melindungi tubuh Anda dari serangan virus corona COVID-19, antara lain:
1. Vitamin C
Selama berpuasa di bulan Ramadhan, pastikan Anda memenuhi kebutuhan vitamin C harian. Hal ini penting bagi Anda yang daya tahan tubuhnya rendah atau gampang sakit, terlebih di tengah pandemi virus corona COVID-19 seperti sekarang.
Vitamin C memiliki peran utama dalam mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh. Caranya adalah dengan meningkatkan kemampuan sel kekebalan untuk melindungi tubuh dari infeksi.
Selain itu, vitamin yang tergolong larut air ini juga berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari stres oksidatif. Stres oksidatif merupakan kondisi yang terjadi akibat paparan radikal bebas dan bila dibiarkan terus-menerus, bisa memicu berbagai penyakit.
Faktanya, virus corona COVID-19 merupakan jenis virus yang menyerang sistem pernapasan. Nah, asupan vitamin C ternyata bisa membantu mengurangi durasi dan keparahan infeksi saluran pernapasan atas.
Menurut riset dalam jurnal Nature tahum 2019, penggunaan vitamin C dosis tinggi (secara oral maupun infus) dapat membantu mengurangi durasi perawatan di ICU hingga 8% dan menurunkan durasi penggunaan ventilator hingga 18,2%. Namun, penting dicatat bahwa vitamin C bukanlah standar perawatan utama untuk COVID-19 karena buktinya masih belum cukup.
Tetapi setidaknya, vitamin C bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas. Selain dengan suplementasi, Anda bisa mendapatkan asupan vitamin C secara alami dari buah jeruk, kiwi, brokoli, hingga blewah.
Baca Selengkapnya: 5 Manfaat Blewah Bagi Kesehatan, Buah Khas Ramadhan
2. Vitamin E
Dilihat dari fungsinya, vitamin E memiliki keunggulan yang tak jauh berbeda dengan vitamin C. Pasalnya, vitamin E juga bertindak sebagai antioksidan kuat, yakni zat yang mampu melindungi sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas.
Selain itu, vitamin E juga mampu menjaga kesehatan pembuluh darah. Jika kebutuhan vitamin E saat puasa terpenuhi, maka Anda akan terhindar dari risiko penggumpalan darah. Maka tak heran jika vitamin E termasuk dalam salah satu vitamin saat puasa yang wajib dipenuhi.
Tak hanya dari suplemen, ada beberapa jenis makanan sumber vitamin E yang bisa Anda andalkan, yakni kacang-kacangan, sayur bayam, biji bunga matahari, hingga minyak gandum.
3. Vitamin D
Semenjak maraknya virus corona COVID-19 di berbagai belahan dunia, masyarakat tampak semakin rutin berjemur di pagi hari. Sebab katanya, berjemur di bawah sinar matahari pagi bisa membantu membunuh virus corona dalam tubuh. Apa benar begitu?
Ternyata, rutin berjemur tidak ada kaitannya dengan mematikan virus COVID-19. Akan tetapi, sinar matahari pagi memang dibutuhkan untuk membentuk vitamin D3 yang baik bagi kekebalan tubuh.
Vitamin D dapat membantu tubuh memproduksi lebih banyak monosit dan makrofag, dua jenis sel darah putih yang menjadi garda terdepan kekebalan tubuh. Jenis vitamin larut lemak ini juga mampu mengurangi peradangan, sehingga mencegah tubuh agar tidak mudah sakit selama berpuasa di bulan Ramadhan.
Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature tahun 2013, orang yang kekurangan vitamin D lebih rentan terkena infeksi saluran pernapasan atas dan gejalanya bisa lebih parah jika telanjur berkembang. Maka itu, penuhi kebutuhan vitamin D selama puasa dengan mengonsumsi ikan berlemak (ikan salmon, tuna, atau mackerel), susu, sereal, hingga yogurt.
Baca Juga: 5 Menu Buka Puasa Sehat untuk Menangkal Virus Corona COVID-19
4. Vitamin B kompleks
Vitamin B merupakan salah satu vitamin saat puasa yang sangat penting dipenuhi kebutuhannya, terutama untuk mendukung respon imun tubuh. Vitamin B6, misalnya, mampu merangsang reaksi biokimia yang dapat meningkatkan sistem kekebalan.
Baca Selengkapnya: Minum Vitamin Saat Puasa, Ini Hal yang Harus Diperhatikan
Para ahli sepakat bahwa cara terbaik untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Mulai dai sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sebagainya. Suplemen atau multivitamin hanya diperlukan untuk kondisi-kondisi tertentu, misalnya akibat kekurangan gizi atau mengidap penyakit tertentu.
Sejumlah vitamin dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Maka itu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum Anda minum vitamin jenis apa pun untuk mencegah potensi efek samping yang mengganggu.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.