Komplikasi pada masa kehamilan bisa saja terjadi karena ebrbagai faktor. Dua jenis komplikasi yang bisa terjadi saat hamil adalah peningkatan gula darah atau dikenal dengan diabetes gastisional dan peningkatan tekanan darah atau preeclampsia.
Komplikasi ini terbukti berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan stroke.
Komplikasi kehamilan yang paling umum
- Peningkatan tekanan darah
Peningkatan tekanan darah ketika hamil atau preeklamsia adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat pada pertengahan masa kehamilan. Preeklampsia ini bisa ditandai dengan pembengkakan pada tangan dan wajah.
Penyebab utama preeklampsia ini belum bisa dipastikan namun kondisi ini bisa terjadi pada 8% dari keseluruhan kehamilan.
Orang yang beresiko mengalami peningkatan tekanan darah tinggi ketika hamil adalah orang-orang dengan kondisi sebagai berikut:
- usia hamil yang tidak lagi muda
- kehamilan pertama
- kehamilan kembar
- keturunan Afrika
- Mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit ginjal
Satu-satunya solusi untuk mengatasi preeklamsia adalah untuk melahirkan bayi yang dikandung. Namun bila usia kandungan belum cukup, preeklampsia bisa diatasi dengan cara istirahat yang cukup, pemantauan dengan ketat oleh dokter, dan segera melahirkan bila dirasa bayi sudah cukup kuat.
Bila pada kehamilan pertama sudah mengidap preeklamsia, maka ada kemungkinan mengalami kondisi yang sama sebanyak 33% pada kehamilan berikutnya.
- Peningkatan gula darah
Peningkatan gula darah saat sedang hamil dikenal dengan istilah diabetes gestasional. Kondisi ini menunjukkan ketidakmampuan tubuh dalam memproses karbohidrat pada masa kehamilan. Pada sebagian besar kasus, tidak ada gejala yang menunjukkan kondisi ini.
Oleh karenanya semua wanita hamil sangat dianjurkan untuk menjalani tes guna mengetahui kondisi diabetes gestasional selama masa kehamilan.
Bilapun ada gejala yang muncul biasanya ringan dan tidak termasuk dalam gejala yang mengancam jiwa. Namun, peningkatan kadar gula darah ketika hamil sangat berhubungan dengan peningkatan komplikasi pada bayi seperti:
- penyakit kuning
- ukuran bayi yang besar ketika lahir
- hipoglikemia atau gula darah rendah
- trauma kelahiran terutama pada bagian bahu
Diabetes gestasional ini pada umumnya dipicu oleh beberapa hal seperti usia tua pada saat hamil, kegemukan, keturunan Afrika atau Hispanik, dan riwayat kehamilan sebelumnya dimana seorang wanita mempunyai diabetes gestasional dan/atau mempunyai bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram.
Pada sebagian besar kasus, kadar glukosa darah akan kembali seperti sebelum masa kehamilan setelah ibu melahirkan. Meskipun begitu, 40% wanita yang pernah mengidap diabetes gastisional ternyata juga akan mengalami diabetes betulan pada jangka waktu 5 hingga 10 tahun setelah kelahiran.
Resiko ini akan semakin meningkat pada wanita yang obesitas.
Efek jangka panjang bila mengalami komplikasi kehamilan
Efek samping dari komplikasi kehamilan ini bisa meluas hingga setelah fase melahirkan. Berdasarkan penelitian, wanita yang mengalami diabetes gestasional dan preeklampsia selama masa kehamilan mempunyai dua kali atau bahkan lebih kemungkinan untuk mengalami stroke bahkan hingga 13,5 tahun setelah hamil.
Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa wanita yang menderita preeklampsia saat hamil mempunyai kemungkinan mengalami stroke pada bulan dan tahun-tahun ke depannya setelah hamil.
Cara mengurangi resiko komplikasi kehamilan
Bagi wanita hamil, perawatan awal dan kontinyu sebelum masa kehamilan sangatlah penting. Hal ini bermanfaat untuk mendeteksi dini adanya kemungkinan masalah kesehatan serta mendapatkan pengobatan yang tepat.
Seperti dengan penyakit yang lain, diabetes gestasional dan preeklampsia juga bisa diobati dan dikontrok sesuai dengan anjuran dari dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.