Memiliki kebiasaan merokok seringkali identik dengan kebiasaan yang tidak sehat, bahkan dianggap seperti meracuni diri sendiri. Sebab dengan merokok ada kurang lebih 4.000 bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, termasuk nikotin dan tar.
Organ paru-paru yang merupakan organ penting dalam tubuh seharusnya mendapat suplai udara bersih (oksigen) tetapi justru terkena dampak paparan berbagai zat yang sifatnya merusak.
Bahkan kebiasaan merokok bisa menyebabkan dampak yang lebih parah jika dibandingkan dengan kontaminasi polusi udara.
Paru-paru akan menjadi kotor dan dapat menimbulkan rasa sesak pada perokok aktif karena pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida menjadi tidak berjalan dengan baik. Hal ini juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko penyakit paru-paru terutama pada perokok aktif.
Baca juga: 6 Perubahan Fisik Setelah Berhenti Merokok
Dampak Kebiasaan Merokok bagi Kesehatan Paru-Paru
Pada umumnya saluran pernapasan berfungsi untuk menghasilkan lendir yang mampu menjaga kelembapan sekaligus menyaring kotoran yang masuk saat Anda menarik napas. Namun tanpa disadari kebiasaan merokok akan membuat organ yang satu ini menjadi tidak berfungsi dengan baik.
Hal ini dikarenakan zat yang terkandung di dalam rokok akan merangsang sel membran yang berfungsi sebagai penghasil lendir menjadi lebih produktif sehingga menyebabkan produksi lendir semakin banyak dan membentuk lapisan tebal yang mengelilingi paru-paru. Kondisi ini hanya akan membuat bagian paru-paru menjadi tidak bisa menghasilkan lendir sehingga terjadinya penyumbatan.
Ketika sudah terjadi penyumbatan, maka tubuh akan memberikan reaksi berupa keluarnya ekstrak lendir (dahak) dalam bentuk batuk. Hal inilah yang menyebabkan perokok menjadi lebih sering batuk.
Bahkan tanpa disadari, sebatang rokok yang dihirup ternyata mampu memperlambat gerakan silia atau rambut halus yang menempel pada sel guna untuk membersihkan paru-paru.
Bahkan zat kimia yang terkandung dalam rokok juga akan membuat jumlah pembuluh darah semakin berkurang yang menyebabkan ruang udara menjadi lebih sempit. Hal ini dapat menyebabkan penurunan fungsi paru-paru pada perokok aktif, sekaligus membuat pertukaran oksigen di seluruh tubuh juga menjadi lebih terhambat akibat jumlah oksigen yang berkurang.
Baca juga: Bukan Perokok, Apakah Mungkin Terkena Kanker Paru Paru?
4 Jenis Penyakit Paru-Paru yang Rentan Terjadi pada Perokok Aktif
Ternyata ada banyak sekali bahaya kebiasaan merokok bagi kesehatan paru-paru. Terlebih lagi bagi Anda yang termasuk perokok aktif. Bahkan kebanyakan jenis penyakit tersebut cenderung bersifat kronis dan membutuhkan penanganan yang cukup lama.
Berikut ini merupakan beberapa penyakit yang mungkin diderita oleh para perokok aktif jangka panjang;
1. Bronkitis Kronis
Bronkhitis merupakan salah satu jenis dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Masalah yang satu ini menandakan adanya peradangan yang terjadi pada saluran yang membawa udara ke dan dari paru-paru (saluran bronchial).
Peradangan yang terjadi pada area ini hanya akan membuat lendir menjadi lebih lengket dan menghambat aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Jika terjadi terus menerus, aliran ini akan semakin memburuk dan membuat penderita bronkitis menjadi sulit bernapas.
Beberapa tanda terjadinya bronkitis pada perokok aktif adalah demam, kelelahan, nyeri dada akibat batuk, hidung tersumbat, bau mulut, bahkan terjadinya pembengkakan pada kaki, tetapi kondisi ini juga dapat menyerang perokok pasif.
Tanda atau gejala bronkitis kronis yang paling mudah dirasakan adalah munculnya batuk yang disertai dengan dahak berwarna kuning, hijau, atau putih dalam waktu yang cukup lama.
Baca selengkapnya: Penyebab Bronkitis Akut dan Kronis Yang Penting Diketahui
2. Emfisema
Para perokok aktif juga berisiko mengidap penyakit emfisema. Penyakit yang satu ini menandakan jika kantong udara pada paru-paru (alveoli) rusak, melemah, hingga pecah. Kondisi ini tentunya akan membuat permukaan paru-paru menjadi lebih kecil sehingga jumlah oksigen yang dapat mencapai aliran darah menjadi ikut berkurang.
Biasanya penderita emfisema akan mengalami kesulitan bernapas ketika melakukan aktivitas berat atau olahraga karena kehilangan kelenturannya.
Emfisema juga termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) yang disebabkan oleh kebiasaan merokok dan terjadi juga pada beberapa kasus penderita bronkitis kronis yang tidak diobati.
Gejala awal emfisema dapat berupa kesulitan bernapas ketika berolahraga dan batuk yang berkepanjangan. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk mudah lelah, detak jantung menjadi cepat (aritmia), sesak napas, bibir dan kuku mudah membiru karena kekurangan oksigen, serta terjadinya penurunan berat badan.
3. Kanker Paru-Paru
Para perokok aktif cenderung akan meningkatkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru. Hal ini disebabkan oleh banyaknya zat kimia yang masuk ke paru-paru yang akan merangsang pertumbuhan sel paru-paru menjadi tidak normal.
Pada umumnya sel kanker akan berada pada saluran bronkhitis dan saluran pernapasan lainnya sehingga menyebabkan benjolan dan terus menyebar ke jaringan lainnya.
Semakin banyak rokok yang dihisap maka kemungkinan perokok aktif terkena kanker paru-paru juga semakin tinggi. Kondisi ini juga akan lebih berisiko terhadap penderita bronkitis atau emfisema.
Beberapa gejala kanker paru-paru yang perlu diperhatikan antara lain nyeri dada, demam, sesak napas, batuk yang kadang disertai darah, wajah dan leher yang membengkak, serta rasa nyeri pada bahu, lengan, ataupun lengan.
Baca juga: 5 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
4. Pneumonia
Meskipun pada umumnya masalah pneumonia disebabkan karena infeksi virus dan bakteri, namun ternyata kebiasaan merokok juga dapat menurunkan sistem imun tubuh yang berfungsi untuk melawan patogen penyebab pneumonia. Hal ini tentunya akan menyebabkan infeksi pada saluran udara di paru-paru sehingga akan membuat perokok menjadi lebih mudah terserang pneumonia.
Gejala pneumonia juga bervariasi, terkadang menyerupai gejala flu namun terjadi dalam waktu yang lebih lama dan disertai dengan gejala lain seperti nyeri dada ketika batuk atau bernapas, batuk berdahak, lemas dan merasa lelah, demam disertai rasa menggigil dan keringat, mual dan muntah, diare, maupun sesak napas.
Batuk memang merupakan salah satu kondisi khas yang kerap dialami oleh para perokok aktif. Jika batuk yang diderita oleh perokok aktif tak kunjung sembuh dan disertai dengan berbagai gejala lainnya, pastikan untuk segera melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Sebab bisa jadi hal tersebut menjadi indikasi adanya penyakit pada paru-paru.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.