Xerosis cutis adalah istilah medis untuk kulit kering yang tidak normal. Nama ini berasal dari kata Yunani "xero," yang berarti kering. Kulit kering adalah suatu kondisi umum, terutama pada orang lansia. Kulit kering bukan merupakan kondisi medis yang serius, tetapi kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
Kulit Anda membutuhkan kelembaban agar tetap mulus. Seiring bertambahnya usia, tubuh Anda kesulitan untuk mempertahankan kelembaban kulit, sehingga menyebabkan kulit Anda mungkin menjadi kering dan kasar.
Apa yang menyebabkan terjadinya Xerosis Cutis?
Kulit kering berkaitan dengan penurunan kadar minyak di permukaan kulit. Kondisi ini biasanya dipicu oleh faktor lingkungan. Kegiatan atau kondisi berikut dapat menyebabkan kulit kering:
- menggosok kulit berlebihan
- mandi menggunakan air panas berlebihan
- terlalu sering mandi
- menggosok kulit terlalu kuat dengan handuk
- tinggal di daerah dengan tingkat kelembaban yang rendah
- tinggal di daerah dengan musim dingin yang kering
- dehidrasi, atau tidak minum cukup air
- terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama
Orang tua lebih rentan mengalami kulit kering daripada orang yang lebih muda. Seiring bertambahnya usia, kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous menjadi kurang aktif. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon.
Selain itu, diabetes melitus tipe dua yang lebih cenderung terjadi pada orang tua dapat menyebabkan kulit kering sehingga xerosis cutis sangat sering dialami oleh orang yang berusia 65 tahun ke atas.
Kulit kering pada orang yang lebih muda dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut dermatitis atopik, umumnya dikenal sebagai eksim. Eksim ditandai oleh kulit yang sangat kering dan gatal.
Gejala Xerosis Cutis
Gejala xerosis cutis meliputi:
- kulit yang kering, gatal, dan bersisik, terutama di lengan dan kaki
- kulit yang terasa kaku, terutama setelah mandi
- kulit yang tampak bersisik
- iritasi pada kulit
- kulit yang pecah pecah
Anda harus mengunjungi dokter kulit jika:
- sebagian besar kulit mengelupas
- muncul ruam berbentuk cincin
- kondisi kulit tidak membaik dalam beberapa minggu
- kondisi kulit menjadi jauh lebih buruk, meskipun sudah menjalani perawatan
- mengalami infeksi jamur atau bakteri, alergi, atau kondisi kulit lainnya akibat kulit kering.
Bagaimana cara mencegah terjadinya Xerosis Cutis?
Kulit kering tidak selalu bisa dicegah, terutama jika kondisi ini dipengaruhi oleh faktor usia. Namun, Anda dapat membantu menghindari atau mengurangi gejala xerosis cutis hanya dengan mengubah rutinitas harian Anda dengan cara:
- Hindari mandi menggunakan air yang terlalu panas.
- Hindari paparan air yang berlebihan, dan jangan menghabiskan banyak waktu terlalu lama di bak mandi air panas atau kolam renang.
- Jangan mandi terlalu sering, mandi lah sewajarnya. (dua kali sehari)
- Gunakan sabun yang tidak terlalu banyak mengandung pewarna, pewangi, atau alkohol.
- Jangan menggosok kulit dengan handuk secara kasar.
- Tetap terhidrasi dengan minum banyak air.
- Batasi penggunaan sabun yang memiliki kandungan zat kimia yang keras, terutama pada daerah kulit yang sensitif.
- Gunakan lotion pelembab berbahan dasar minyak, terutama di musim dingin, dan segera setelah mandi.
- Gunakan tabir surya saat keluar rumah.
- Upayakan untuk meningkatkan kelembapan udara di rumah Anda.
Bagaimana penanganan Xerosis Cutis?
Penanganan xerosis kutis bertujuan untuk menghilangkan gejala yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi ini. Mengobati kulit kering dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan pelembab kulit secara teratur.
Gunakan krim yang mengandung bahan asam laktat, urea, atau kombinasi keduanya. Obat steroid topikal, seperti krim hidrokortison 1%, juga dapat digunakan untuk mengatasi kulit gatal.
Perhatikan bahwa produk yang Anda gunakan adalah "lotion" bukan "cream" yang mengandung lebih sedikit minyak. Namun Anda juga harus hati-hati dalam pemilihan lotion, karena lotion yang berbahan dasar air, dapat memperparah gejala kulit kering.
Perawatan alami seperti penggunaan minyak esensial dan lidah buaya sangat populer untuk mengobati xerosis, tetapi efek penggunaan bahan-bahan alami belum terbukti secara klinis.
Satu studi bahkan merekomendasikan menghindari lidah buaya dalam pengobatan xerosis, karena dapat membuat kulit lebih sensitif. Sedangkan penggunaan minyak kelapa dinilai dapat membantu meningkatkan kelembaban dan mengurangi rasa gatal.
Malam Dok, Saya wanita berusia 27 tahun. Dan setahun ini tepatnya Oktober tahun lalu suatu sore ada benjolan di leher belakang saya setelah itu paginya tb2 saja saya tdk bs jalan normal pdhl sblmnya sangat lincah. Lalu kelamaan bicara menjadi pelo, tangan gemetar dan tremor terus serta kejang2 hi...