Zinc chloride adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati defisiensi zinc. Orang yang kekurangan asupan zinc biasanya mengalami gangguan perkembangan dan fungsi reproduksi, lesi kulit, kebotakan (alopecia), kemunduran pertumbuhan, hingga luka lama sembuh.
Zinc chloride biasanya diberikan lewat suntikan (injeksi) yang cairannya sudah disimpan pada suhu di bawah 25 derajat Celsius.
Mengenai Zinc Chloride
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Injeksi
Kandungan
Zinc klorida (zinc chloride)
Manfaat Zinc Chloride
Zinc chloride dalam bentuk injeksi digunakan sebagai larutan infus untuk nutrisi parenteral total (TPN). Hal ini dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan zinc dalam tubuh dan mencegah penipisan simpanan endogen hingga defisiensi zinc lanjutan.
Kontraindikasi
- Alergi terhadap zinc chloride
- Penderita gangguan ginjal
- Bayi prematur
Efek samping Zinc Chloride
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan zinc chloride dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Perhatikan tanda-tanda reaksi alergi seperti:
- Ruam kulit;
- Biduran;
- Kulit gatal;
- Kulit kemerahan, bengkak, melepuh, atau terkelupas dengan atau tanpa demam;
- Bersin-bersin;
- Rasa sesak di dada atau tenggorokan;
- Sesak napas;
- Kesulitan menelan atau berbicara;
- Suara serak yang tak biasa;
- Bengkak di wajah, mulut, lidah, bibir, atau tenggorokan.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Dosis Zinc Chloride
Dosis zinc chloride bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Zinc chloride dalam bentuk injeksi diberikan lewat infus setelah diencerkan terlebih dahulu. Berikut dosis zinc chloride yang umum diberikan:
Dewasa
- Kondisi metabolik stabil: 2,5-4 mg zinc/hari (2,5-4 ml/hari);
- Kondisi akut: ditambah 2 mg/hari (2 ml/hari);
- Kondisi stabil dengan kehilangan cairan dari usus halus: tambahan 12,2 mg zinc/liter cairan usus halus yang hilang, atau tambahan 17,1 mg/kg feses atau ileostomi;
Anak-anak
- Bayi cukup bulan dan anak sampai usia 5 tahun: 100 mcg zinc/kgBB/hari (0,1 ml/kgBB/hari);
- Bayi prematur (berat lahir < 1500 g) hingga bayi dengan berat badan 3 kg: 300 mcg zinc/kgBB/hari (0,3 ml/kgBB/hari).
Interaksi Zinc Chloride
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Zinc chloride biasanya mengandung aluminium yang sifatnya berpotensi racun. Aluminium dapat mencapai kadar toksik jika diberikan pada pasien dengan gangguan ginjal. Hal serupa juga bisa terjadi pada bayi prematur, sebab ginjalnya masih belum sempurna.
Kemungkinan ada jenis obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan zinc klorida tetapi belum disebutkan dalam ulasan ini. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan zinc chloride adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama gangguan ginjal;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi zinc klorida saat hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan;
- Obat ini mungkin mengandung aluminium. Ada potensi keracunan aluminium jika Anda menggunakan zinc chloride dalam jangka panjang. Hindari obat ini jika Anda memiliki gangguan ginjal.
Artikel terkait: