Kalium adalah salah satu jenis elektrolit yang berperan aktif untuk menjaga keseimbangan kadar cairan dalam tubuh. Manusia dewasa diperkirakan membutuhkan 4500-4700 mg kalium per harinya. Dengan begitu, bagian penting tubuh seperti otak, saraf., otot, maupun jantung bisa berfungsi maksimal.
Selain itu, kalium atau potasium juga berfungsi menjaga tekanan darah agar tetap stabil. Nutrisi ini juga ampuh menjauhkan stroke, jantung, gangguan ginjal, maupun osteoporosis.
Sebaliknya, defisiensi kalium berpotensi menimbulkan efek seperti otot lemah, gampang capek, kesemutan, mual, konstipasi, hingga abnormalitas detak jantung.
Nah, selain melalui suplemen (atas petunjuk dokter), kalium dapat juga diperoleh dari deretan makanan berikut:
1.Pisang
Satu buah pisang rata-rata memuat 420 mg kalium. Selain itu, pisang juga mengandung karbohidrat kompleks yang merupakan sumber energi, serta serat yang dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama. Pisang juga memuat vitamin B6, C, dan juga antioksidan.
2.Kentang
Siapa sangka kalau sebutir kentang memuat 600 mg kalium?! Selain itu, umbi-umbian ini juga kaya karbohidrat, vitamin B6 dan C, serat, plus zat besi. Dibanding kentang goreng, yang dipanggang jauh lebih sehat, apalagi kalau itu disantap tanpa tambahan bumbu maupun saus seperti keju atau garam
3.Ubi
Terdapat sekitar 700 mg kalium dalam 1 buah ubi berukuran sedang. Kelebihan lain dari sumber karbohidrat ini adalah kalorinya juga lebih rendah, namun tetap kaya serat, vitamin C, dan beta karoten.
4.Tomat
Dibanding yang segar, tomat yang sudah diolah jadi saus atau dikeringkan ternyata lebih sarat kalium.
Semangkuk tomat kering misalnya, mengandung hingga 1800 mg kalium. Nutrisi lain yang ada dalam tomat kering antara lain serat, likopen, protein, dan vitamin C.
Sedangkan untuk saus tomat buatan rumahan, 50 gramnya saja sudah memuat 486 mg kalium, plus nutrisi lain seperti vitamin C dan likopen.
5.Kacang merah
Dalam 100 gr kacang merah saja sudah terkandung 600 kalium, apalagi jika jumlah yang dimakan lebih dari itu. Contoh kacang lain yang juga tinggi kalium adalah kedelai serta edamame (155 gr saja memuat 676 mg kalium).
6.Alpukat
Selain mengandung 900 mg kalium, sebutir alpukat juga tinggi serat, lemak tak jenuh, vitamin K, sekaligus folat. Lebih dari itu, alpukat cocok untuk penderita hipertensi yang seringkali diimbau meningkatkan jumlah kaliumnya dan mengurangi asupan garamnya. (sodium)
7.Seafood
Beruntunglah Anda yang menyukai seafood, sebab kadar kalium yang tinggi dalam kerang, tuna, salmon, tenggiri, maupun ikan laut lainnya.
8.Susu
Ingin memperoleh asupan kalium sebesar 350 mg? Cobalah minum segelas susu. Anda bisa memperoleh suplai kalium lebih banyak lagi (400 mg) kalau susunya bebas lemak. Alternatif lain untuk memperoleh kalium adalah melalui yogurt (1 cangkir memuat 350-500 mg kalium).
9.Bayam
Salah satu sayur padat gizi ini bisa mengandung kalium sebanyak 540 mg. Selain itu, Anda juga bisa memperoleh asupan vitamin A, K, folat, serta magnesium dari sayuran berdaun hijau tersebut.
10.Semangka
Makan 2 potong semangka saja sudah mampu memenuhi kebutuhan kalium tubuh sebesar 640 mg. Di samping itu, dari buah yang kaya airnya tersebut, tubuh juga memperoleh nutrisi penting lain seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, magnesium, vitamin A dan C.
11.Air kelapa
Secangkir (240 ml) air kelapa tak cuma mengandung 600 mg kalium saja. Namun salah satu alternatif minuman olahraga tersebut juga sarat magnesium, kalsium, sodium, dan mineral mangan.
12.Aprikot kering
Mengonsumsi 6 butir aprikot kering digadang-gadang mampu memenuhi 488 mg kebutuhan tubuh akan kalium. Bonusnya lagi, buah kering satu ini juga tinggi serat, vitamin A dan E-nya.
13.Bit
Bit atau akar bit mengandung 518 mg setiap 170 gr porsinya. Sayuran berwarna ungu gelap ini cocok untuk penderita hipertensi yang ingin memperoleh kalium dengan cara alami.
14.Delima
Sebutir delima tak hanya memuat 666 mg kalium, tapi juga vitamin C dan K, folat, serta serat.
Jadi itulah tadi daftar makanan yang kaya kalium. Meski sehat, tapi penderita gangguan ginjal dan jantung sebaiknya tidak mengonsumsi kalium berlebihan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.