Semua orang mengatakannya dan benar saja bahwa menjadi hamil adalah seperti dalam permainan roller coaster emosi, kalau memang ada permainan seperti ini.
Satu menit Anda merasa di atas atas awan, menit berikutnya seakan ingin menangis dan kecewa terhadap hidup ini. Kehamilan bukanlah waktu bagi wanita untuk berpikir rasional.
Rasanya ibu hamil berada di kondisi emosi dan fisik yang berbeda setiap hari. Anda tidaklah sendiri! Berikut 8 fase kehamilan yang harus dihadapi banyak ibu hamil. Namun jangan kecewa dahulu, setidaknya Anda akan mendapatkan si mungil pada akhir fase.
Fase pertama: semangat menggebu
YES! Saya hamil. Ini mungkin pikiran Anda ketika pertama kali melihat dua garis pada tespek atau ketikan dokter menyatakan bahwa bayi sudah bersarang pada rahim. Pada fase ini morning sickness belum menendang dan Anda masih merasa menjadi diri sendiri.
Pada fase pertama, calon ibu akan sangat bersemangat dan memenuhi pikiran dengan berbagai visi untuk calon bayi dan ingin menjalani kehamilan seperti yang selama ini Anda bayangkan.
Fase kedua: rasa gugup
Dengan cepat menyambung kondisi fase pertama adalah rasa gugup terhadap kehamilan. Jika ini adalah kehamilan pertama Anda, banyak hal yang belum diketahui, apa yang boleh dimakan atau diminum. Apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh. Apa yang mitos dan fakta.
Bagaimana hal terbaik untuk menjalani kehamilan demi kebaikan ibu dan anak.
Fase ketiga: mual, muntah, dan pusing
Apakan ini mimpi? Apakah morning sickness bisa membunuh. Anda mungkin mulai mencari tahu seberapa umumkah gejala hamil ini, apakah normal.
Rencana awal untuk selalu sehat, konsumsi banyak sayur dan buah, olah raga teratur mungkin akan terlupa ketika mual-mual, pusing, muntah dan kelelahan mulai menyerang.
Anda yang sebelum hamil tidak suka dengan jahe atau peppermint mungkin akan kaget dengan betapa sangat membantunya tumbuhan peringan mual tersebut.
Fase keempat: kurang tidur
Hal yang paling membuat bahagia Anda saat ini adalah dapat tidur dengan tenang tanpa harus bangun karena mual atau pusing.
Hanya dengan dapat tidur nyenyak selama 10 menit sudah cukup membuat ibu hamil merasa bahagia.
Fase kelima: gejolak emosi
Tissue dan air mata. Tidak paham mengapa Anda tiba-tiba sedih kemudian dengan segera kembali bahagia? Jangan khawatir, ini bukanlah gejala depresi mood swing atau gejolak emosi lah yang menjadi penyebabnya.
Jangan heran jika ibu hamil menjadi lebih mudah terharu atau marah, hal yang disebabkan karena perubahan hormon. Jangan khawatir ini tidak akan menjadi karakter Anda, ketika bayi dilahirkan makan hormon akan kembali seperti semula.
Fase keenam: energi kembali normal
Apa yang terjadi? Mengapa Anda merasa energi kembali normal seperti semula? Banyak ibu hamil merasa rasa lelah banyak berkurang dan kembali menjadi diri sendiri lagi ketika memasuki trimester kedua.
Anda dapat kembali menjalani aktivitas harian, bahkan ibu hamil yang bekerja
Fase ketujuh: waktunya bersinar
Jika Anda sering mendengar kalimat bahwa ibu hamil terlihat lebih bersinar, ini lah saatnya. Pada fase ketujuh, kebanyakan ibu hamil akan memiliki kulit dan rambut yang terlihat lebih menawan.
Pada trimester kedua, ibu hamil akan merasa lebih jauh lebih baik. Energi yang kembali seperti semula dan kondisi tubuh yang lebih baik dalam menangani bayi dalam kandungan membuat Anda bisa melakukan lebih banyak hal daripada trimester pertama.
Fase kedelapan: kembali tidak nyaman
Pada saat memasuki trimester ketiga, bayi mulai tumbuh dan perut akan mulai makin membesar. Pada beberapa ibu hamil, nyeri punggung bawah, sulit bernapas, muncul garis halus (stretch mark), payudara yang membesar, sering buang air kecil akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Pada fase akhir kehamilan, banyak ibu hamil yang sudah sulit duduk lama bahkan sulit mendapatkan posisi tidur yang nyaman, bengkak pada kaki juga membuat Anda sulit berjalan dengan nyaman.
Tidak semua ibu hamil mengalami seluruh fase diatas, jangan khawatir karena tidak ada yang salah dengan kehamilan maupun bayi. Pastikan Anda rutin konsultasi kondisi kehamilan pada dokter kandungan dan menerapkan pola hidup sehat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.