Mitos terkait organ intim wanita seperti rasa dan aroma memang banyak beredar di kalangan masyarakat. Kebanyakan belum terbukti secara ilmiah. Penelitian yang secara spesifik mempelajari pengaruh makanan dan minuman tertentu terhadap aspek fisik organ intim seseorang masih dapat dikatakan minim.
Untuk mengetahui apa saja yang bisa mempengaruhi aroma organ dalam inti wanita ini, berikut ini pembahasannya:
Faktor yang mempengaruhi aroma organ intim kewanitaan
Sebenarnya, vagina dalam kondisi normal memiliki pH alami yang asam yang berfungsi untuk menjaga ekosistem koloni bakteri baik. Oleh karena itu, sebenarnya organ kewanitaan satu ini sebenarnya hanya akan memiliki satu jenis aroma.
Tidak peduli apapun jenis sabun yang digunakan seperti yang ada dalam iklan sabun kewanitaan, sebenarnya efek sabun kewanitaan tersebut hanya akan memberikan bau wewangian sementara saja. Selanjutnya aroma yang dikeluarkan tentu tidak akan semerbak bunga ataupun buah-buahan.
Meski pH vagina termasuk asam, namun sesungguhnya rasa dari vagina tidak begitu asam melainkan sedikit sepat karena kombinasi dari sekumpulan bakteri sehat dan pH. Namun, vagina umumnya akan mengeluarkan aroma logam yang cukup tajam terutama ketika periode menstruasi, sebelum dan setelah siklus bulanan ini karena tingginya kadar asam.
Meski secara umum, aroma organ kewanitaan satu ini memiliki aroma yang sama, namun umumnya antara satu orang dan yang lainnya akan memiliki aroma berbeda. Beberapa faktor dapat mempengaruhi keseimbangan pH vagina, seperti keringat, pola makan, serta pelumas alami tubuh yang dikeluarkan.
Selama tidak ada infeksi bakteri, sebenarnya vagina yang berbau asam adalah hal wajar. Jika seorang wanita terkena infeksi pada organ dalamnya, maka vagina akan cenderung mengeluarkan bau busuk.
Pengaruh makanan nanas terhadap aroma organ kewanitaan
Anggapan yang menyatakan bahwa konsumsi buah-buahan seperti nanas dapat mempengaruhi aroma dan rasa dari air mani menjadi lebih manis bisa dikatakan tidak sepenuhnya keliru. Hal ini dikarenakan faktor makanan menjadi salah satu faktor yang menentukan kesehatan organ reproduksi satu ini.
Air mani, termasuk juga cairan vagina, termasuk hal yang dapat mewakili kesehatan seseorang. Secara umum, sesuatu yang dikonsumsi tubuh akan terlihat dampaknya pada apa yang dikeluarkan tubuh.
Sehingga, jika Anda mengkonsumsi makanan menyengat mungkin akan mempengaruhi aroma air mani menjadi lebih menyengat. Gaya hidup sehari-hari termasuk asupan makanan akan mempengaruhi cairan tubuh yang dihasilkan.
Aroma tidak sedap contohnya bisa dihasilkan jika seorang wanita terlalu sering makan-makanan menyengat seperti bawang putih, daging merah maupun rempah-rempah.
Gaya hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol dan merokok juga dapat merusak kadar pH normal dalam vagina. Meski telah terbukti bahwa asupan makanan akan mempengaruhi rasa dan aroma dari cairan organ kewanitaan, namun Anda harus memahami bahwa Anda tidak akan langsung mendapatkan hasil yang diinginkan dengan satu kali mengkonsumsi nanas.
Misalnya, jika Anda mengkonsumsi nanas sebelum melakukan aktivitas seks, tentu tidak akan langsung dapat menghilangkan efek dari lemak, minyak, dan racun dari makanan tidak sehat yang sering Anda konsumsi setiap harinya.
Perubahan aroma dan rasa dari air mani juga akan kembali normal seiring waktu ketika hormon sudah kembali setimbang.
Untuk mendapatkan aroma vagina yang Anda inginkan secara permanen, tentunya Anda memang harus mengubah pola makan dan gaya hidup. Mulailah gaya hidup sehat dan makan-makanan berserat serta konsumsi banyak air.
Selain itu Anda juga harus selalu memelihara kebersihan vagina agar terhindar dari infeksi bakteri jahat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
