Tidur adalah suatu kebutuhan karena saat tidur lah tubuh beristirahat dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Kebutuhan tidur pada setiap orang berbeda-beda. Kebutuhan tidur anak-anak tentunya berbeda dengan orang dewasa. Namun para ahli mengatakan, rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu tidur antara 7-8 jam perhari.
Selama ini, kita banyak membahas mengenai efek negatif kurang tidur terhadap kesehatan. Tapi, Anda juga harus tahu bahwa terlalu banyak tidur juga bisa berakibat buruk.
Efek Buruk Terlalu Banyak Tidur
Bagi orang yang menderita hipersomnia, tidur berlebihan sebenarnya merupakan gangguan kesehatan. Kondisi ini menyebabkan kantuk ekstrim sepanjang hari, yang biasanya tidak hilang dengan tidur siang. Hipersomnia juga menyebabkan mereka tidur untuk waktu yang cukup lama di malam hari. Banyak orang dengan gejala hipersomnia mengalami kecemasan, energi rendah, dan masalah memori.
Sleep apnea
Sleep apnea adalah gangguan yang menyebabkan orang berhenti bernapas sejenak saat tidur, juga dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan tidur. Tentu saja, tidak semua orang yang tidur berlebihan memiliki gangguan tidur. Kemungkinan penyebab lain dari tidur berlebihan adalah penggunaan zat tertentu, seperti alkohol dan beberapa obat resep. Kondisi medis lainnya, termasuk depresi, dapat menyebabkan ingin tidur banyak dari yang dianjurkan. Pola tidur terlalu banyak akan mengakibatkan hal-hal ini jika dibiarkan terus-menerus:
Diabetes
Ada studi yang menyatakan bahwa terlalu banyak tidur dapat meningkatkan risiko diabetes.
Obesitas
Baik kurang tidur ataupun terlalu banyak tidur, sama-sama bisa memicu kelebihan berat badan. Studi ilmiah menyatakan bahwa orang yang tidur sembilan sampai sepuluh jam perhari dalam waktu enam tahun 21 persen lebih mungkin obesitas dibanding yang tidur tujuh sampai delapan jam perhari.
Sakit kepala
Para peneliti percaya efek yang satu ini terjadi karena tidur terlalu lama bisa mengacaukan neurotransmitter tertentu dalam otak, termasuk serotonin. Orang yang tidur terlalu banyak di siang hari sehingga pola tidur malamnya kacau, juga dapat menderita sakit kepala di pagi hari.
Depresi
Meskipun insomnia lebih sering dikaitkan dengan depresi ketimbang terlalu banyak tidur, namun para ahli menemukan bahwa sekitar 15% penderita depresi, tidur terlalu banyak. Hal ini membuat depresi semakin buruk. Kebiasaan tidur yang teratur sangat penting untuk proses pemulihan depresi.
Sakit jantung
Penelitian oleh Nurses' Health Study yang melibatkan hampir 72.000 wanita, menemukan wanita yang tidur sembilan sampai 11 jam permalam, 38% lebih menderita penyakit jantung koroner daripada wanita yang tidur delapan jam per malam.
Kematian
Beberapa studi menemukan bahwa orang yang tidur sembilan jam atau lebih memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada orang secara signifikan tidur tujuh hingga delapan jam permalam. Belum ditemukan hubungan khusus antara dua hal tersebut, tapi peneliti menemukan bahwa depresi dan rendahnya status sosial ekonomi juga terkait dengan tidur lebih lama. Mereka berspekulasi faktor-faktor inilah yang memicu peningkatan angka kematian pada orang-orang yang tidur terlalu banyak.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.