Penyakit ambeien alias wasir umum terjadi di Indonesia dan bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2008, jumlah penderita ambeien mencapai 5,7% dari total populasi atau sekitar 10 juta orang. Hal ini menandakan bahwa tidak sedikit masyarakat di tanah air yang mengalami penyakit yang satu ini, sehingga perlu diobati dan dilakukan upaya pencegahan agar tidak semakin banyak yang terkena ambeien.
Apa itu ambeien?
Ambeien atau wasir adalah pembengkakan pembuluh darah balik (vena) di daerah anorektal, yakni sekitar anus atau rektum bagian bawah. Penyakit ini sering kali dikaitkan dengan konstipasi kronis dan kehamilan. Pasalnya, kedua kondisi tersebut sama-sama meningkatkan tekanan intra abdominal pada pembuluh vena, sehingga terjadi pembengkakan.
Dilihat dari letaknya, ambeien dibagi menjadi dua jenis, yaitu ambeien interna dan ambeien eksterna. Pada ambeien interna, pembengkakan biasanya tidak menimbulkan nyeri karena letaknya jauh dari rektum. Biasanya, hal ini ditandai dengan terjadinya perdarahan saat buang air besar.
Lain halnya dengan itu, ambeien eksterna adalah jenis ambeien yang merupakan perluasan dari ambeien interna. Pembengkakan pada ambeien eksterna berkembang di bawah kulit sekitar anus. Gejala ambeien eksterna meliputi rasa gatal, sakit, dan nyeri akibat ujung-ujung saraf pada daerah ini yang merupakan reseptor rasa sakit.
Ikhtisar Penyakit Ambeien
Organ terlibat | Daerah anorektal, yaitu sekitar anus atau rektum. |
Penyebab | Gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Itulah sebabnya dalam istilah medis disebut juga dengan hemorrhoid (baca: hemoroid). |
Penularan | Tidak menular. |
Gejala | Keluarnya darah berwarna merah segar ketika BAB dan tidak bercampur rata dengan feses, adanya benjolan yang dari anus sesuai derajatnya. |
Pengobatan | Derajat ringan dapat diatasi dengan diet tinggi serat dan obat-obat suppositoria. Derajat parah membutuhkan prosedur operasi atau bedah. |
Mengenai ambeien
Penyebab ambeien
Ambeien alias wasir terjadi akibat adanya gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Kondisi ini menyebabkan kantung-kantung vena melebar dan menonjol ke dalam saluran anus atau rektum.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko atau penyebab ambeien, antara lain:
- Kehamilan
- Sering mengejan terlalu kuat ketika buang air besar
- Kebiasaan berdiri atau duduk terlalu lama
- Konstipasi yang menahun tanpa pengobatan
- Pembesaran prostat
- Keturunan
- Kegemukan
- Kurang konsumsi serat
- Berhubungan seks melalui anal
- Sering mengangkat beban berat
Ambeien dapat semakin parah atau memburuk apabila Anda batuk, bersin, dan muntah.
Faktor risiko ambeien
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena ambeien. Sejumlah faktor risiko ambeien meliputi:
- Riwayat keluarga. Apabila Anda memiliki anggota keluarga yang mengalami ambeien, maka Anda berisiko lebih tinggi mengalami hal serupa di kemudian hari.
- Faktor usia. Ambeien lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 45 tahun.
- Kehamilan. Membesarnya ukuran rahim menekan pembuluh darah di usus besar, sehingga ibu hamil rentan terkena ambeien.
- Kondisi medis, seperti obesitas, diare, atau konstipasi kronis.
- Kelainan seksual. Berhubungan seks lewat dubur (seks anal) dapat memicu ambeien, juga memperparah gejala ambeien.
- Kebiasaan sehari-hari. Kurang mengonsumsi makanan berserat, sering mengangkat beban berat, serta kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama dapat memicu terjadinya ambeien.
Baca Selengkapnya: 11 Penyebab Ambeien yang Harus Anda Waspadai
Gejala ambeien
Perdarahan saat buang air besar menjadi ciri-ciri ambeien yang paling umum. Akan tetapi, ada banyak penyakit lain yang dapat menyebabkan gejala serupa, seperti kanker kolorektal dan kanker dubur.
Tanda dan gejala ambeien dapat dilihat berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Berikut informasi lengkapnya:
1. Ambeien Interna
- Derajat I: Terjadi perdarahan berwarna merah segar dan tidak bercampur dengan feses, tapi tidak terasa sakit. Tonjolan akibat ambeien hanya dapat ditemukan dengan bantuan proktoskopi.
- Derajat II: Tonjolan akan selalu keluar saat buang air besar dan dapat masuk dengan sendirinya setelah defekasi selesai.
- Derajat III: Tonjolan yang keluar tidak dapat masuk lagi dengan sendirinya, harus didorong manual dengan tangan.
- Derajat IV: Tonjolan yang keluar sudah tidak dapat dimasukkan kembali meski didorong secara manual. Pada derajat ambeien ini, biasanya akan disertai dengan infeksi dan perlingkaran anus.
2. Ambeien Eksterna
Ambeien eksterna dibagi menjadi 2, yaitu akut dan kronis. Pada tahap akut, gejala ambeien eksterna ditandai dengan adanya pembengkakan pada pinggir anus yang berbentuk bulat kebiruan. Kondisi ini sering kali disertai dengan rasa sakit, nyeri, dan gatal.
Sementara itu, ambeien eksterna kronik disebut juga skin tag. Jenis ambeien eksterna ini terdiri dari satu atau lebih lipatan kulit anus yang berupa jaringan penyambung, terdapat sedikit pembuluh darah.
Baik ambeien eksterna akut maupun kronis, keduanya terkadang ditandai dengan keluarnya lendir atau feses secara tidak sengaja, terutama saat buang angin.
Baca Selengkapnya: Tanda-tanda Ambeien Berdasarkan Derajat Keparahannya
Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami tanda dan gejala ambeien, terlebih jika perdarahan terjadi cukup banyak dan disertai pusing atau pingsan. Sebab bila dibiarkan terus-menerus, hal ini dapat memicu komplikasi ambeien.
Komplikasi ambeien yang mungkin terjadi diantaranya seperti trombosis, peradangan akibat infeksi sekunder atau perdarahan akut, dan anemia akibat pecahnya pembuluh darah besar.
Pencegahan ambeien
Cara terbaik untuk mencegah ambeien adalah dengan menjaga agar feses tetap lembut dan berbentuk, sehingga feses akan lebih mudah dikeluarkan tanpa perlu mengejan terlalu kuat. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan untuk mencegah ambeien, antara lain:
- Perbanyak konsumsi makanan berserat tinggi setiap hari, seperti sayuran, buah-buahan, maupun biji-bijian.
- Jaga agar tubuh tetap terhidrasi, dengan minum air putih 8 gelas setiap hari atau tergantung aktivitas yang dilakukan.
- Olahraga secara teratur, setidaknya 2-3 kali seminggu.
- Jaga berat badan ideal, karena obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko ambeien.
- Segera keluarkan bila dirasakan adanya dorongan buang air besar. Menunda-nunda buang air besar dapat membuat feses menjadi kering dan sulit dikeluarkan.
- Hindari duduk atau berdiri terlalu lama. Lakukan peregangan setiap 1 jam sekali, paling tidak selama 5 menit.
- Batasi konsumsi berbagai jenis makanan olahan, seperti makanan siap saji atau makanan beku.
- Batasi konsumsi garam dan beberapa jenis makanan yang dapat mengiritasi usus, seperti makanan pedas atau asam, kafein, dan tentunya alkohol.
Baca Juga: Makanan untuk Penderita Wasir
Pengobatan ambeien
Untuk memastikan gejala ambeien, dokter terlebih dahulu akan menanyakan beberapa pertanyaan. Mulai dari seberapa parah gejala, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, hingga kebiasaan makan dan aktivitas pasien sehari-hari. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik meliputi inspeksi dan colok dubur (rectal touche).
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan anoskopi untuk melihat benjolan ambeien yang tidak menonjol keluar. Untuk memastikan bahwa gejala yang dialami pasien bukanlah tanda peradangan atau keganasan tingkat tinggi, dokter akan melakukan pemeriksaan proktosigmoidoskopi.
Pemeriksaan penunjang lain yang mungkin dibutuhkan diantaranya seperti kolonoskopi dan pemeriksaan darah lengkap, mulai dari hemoglobin hingga eritrosit.
Cara mengobati ambeien secara medis
Pengobatan ambeien dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni non operatif dan operatif. Berikut informasi lengkap seputar cara mengobati ambeien secara medis.
1. Non operatif
Sesuai dengan namanya, cara mengobati ambeien secara non-operatif berarti tidak membutuhkan operasi atau pembedahan. Untuk ambeien derajat I dan II, pasien dianjurkan untuk menerapkan diet tinggi serat, menggunakan obat-obat suposituria, pemberian antibiotik bila saja terjadi infeksi, injeksi skloretika, dan pengikatan ambeien dengan karet elastis selama kurang lebih seminggu (rubber band ligation).
Sedangkan untuk ambeien derajat III dan IV, dokter biasanya menyarankan pembedahan, pengikatan, rendam duduk, atau dengan pemberian suntikan sklerotika. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan perdarahan dan keluarnya benjolan ambeien yang berukuran kecil hingga sedang.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Ambeien Tanpa Operasi
2. Operatif
Terdapat 3 metode operasi ambeien atau pembedahan yang tersedia saat ini, yaitu:
- Bedah konvensional, dengan menggunakan teknik Milligan - Morgan, teknik Whitehead, atau teknik Langenback.
- Bedah laser, dengan menggunakan laser sebagai alat pemotong.
- Bedah stapler (stapled hemorrhoidopexy), menggunakan alat semacam stepler untuk memotong jaringan ambeien yang merosot atau prolaps. Setelah itu, jaringan yang tersisa akan dijahit kembali.
Ibu hamil yang mengalami ambeien tidak mungkin dilakukan pembedahan. Pasalnya, sebagian besar ambeien saat hamil dapat sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari dampak bahaya pada janin yang mungkin timbul.
Untuk mengurangi rasa sakit selepas operasi, terutama saat buang air besar, pasien dapat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol, aspirin, atau ibuprofen. Gunakan obat sesuai dosis dan aturan minum yang dianjurkan dokter. Segera periksakan diri ke dokter apabila terdapat perdarahan, demam, atau kesulitan buang air kecil atau besar.
Cara mengobati ambeien di rumah
Jika nyeri akibat ambeien tidak terlalu parah, maka Anda bisa mengobatinya dengan cara-cara alami di rumah. Guna meringankan nyeri dan gatal ringan, berikut cara mengobati ambeien secara alami, yaitu:
- Berendam dengan air hangat selama sekitar 15 menit. Lakukan 2 kali sehari dan setiap selepas buang air besar. Hindari menggunakan sabun yang diberi wewangian dan jangan menggosok atau menggaruk area yang gatal terlalu kuat.
- Kompres air dingin, dapat membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan sementara waktu.
- Gunakan bantal yang lembut ketika duduk, agar tidak memperparah rasa sakit dan pembengkakan yang sudah ada.
- Pakai celana dalam yang longgar juga lembut, untuk mengurangi tekanan di sekitar area yang terkena wasir.
Selama ini, konstipasi alias sembelit sering kali diduga sebagai penyebab ambeien yang paling utama. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memperbanyak asupan serat dan selalu menjaga hidrasi tubuh.
Ketika sudah ada dorongan untuk buang air besar, segeralah ke kamar mandi dan jangan menunda-nunda. Sebaiknya buang air besar dengan posisi jongkok untuk mempermudah gerakan usus, sehingga Anda dapat terhindar dari risiko ambeien.
Adakah obat ambeien alami yang ampuh?
Kabar baiknya, ada sejumlah bahan-bahan alami yang bisa dimanfaatkan sebagai obat ambeien. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin sudah tersedia di dapur Anda.
Berikut ini sejumlah obat ambeien alami yang patut Anda coba, antara lain:
1. Lidah buaya
Siapa sangka bahwa lidah buaya ternyata bisa dimanfaatkan sebagai obat ambeien alami. Pasalnya, lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan.
2. Garam Epsom dan gliserin
Berendam air hangat selama 20 menit setiap selesai buang air besar dapat membantu meringankan iritasi akibat ambeien. Ternyata, manfaat ini bisa semakin maksimal jika Anda juga menggunakan larutan garam Epsom dan gliserin.
Campurkan 2 sendok makan garam Epsom dengan 2 sendok makan gliserin. Teteskan larutan pada kain kasa, lalu letakkan di area yang terasa sakit. Biarkan selama 15-20 menit dan ulangi setiap 4-6 jam hingga nyerinya berkurang.
3. Minyak zaitun
Minyak zaitun mengandung antioksidan dan antiradang, sehingga cocok digunakan untuk mengatasi ambeien eksternal. Obat ambeien alami ini dapat membantu meningkatkan elastisitas pembuluh darah, meradakan radang, hingga mengurangi bengkak.
Anda dapat mengonsumsi 1 sendok teh minyak zaitun setiap hari. Selain itu, bisa juga dengan mencampur minyak zaitun dengan ekstrak daun plum, lalu tempelkan ke area dubur yang sakit.
4. Cuka apel
Cuka apel telah bertahun-tahun dipercaya berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Ternyata, bahan alami yang satu ini juga bisa menjadi obat ambeien, lho!
Sejumlah ahli mengungkapkan bahwa cuka apel dapat membantu mengurangi gatal dan nyeri akibat ambeien. Namun, obat ambeien alami ini harus digunakan secara hati-hati karena berisiko menimbulkan sensasi menyengat dan panas.
5. Teh hitam
Teh hitam memiliki kandungan tanin yang sifatnya mirip astingent alami. Bahan alami yang satu ini dapat membantu mengurangi bengkak dan nyeri akibat wasir.
Cara penggunaannya, Anda hanya perlu membasahi 1 kantong teh hitam celup ke dalam iar panas, lalu dinginkan sebentar hingga kantong teh celup tersebut agak hangat.
Bila sudah, tempelkan ke bagian dubur yang nyeri selama 10 menit. Lakukan selama 2-3 kali sekali sampai nyerinya berkurang.
Baca Selengkapnya: Buah untuk Mengobati Ambeien Agar Cepat Sembuh
Halo dok. Pengobatan ambeien yang paling direkomendasikan itu apa ya dok? Apakah ada alternatif lain selain operasi untuk menghilangkan ambeien? Saya sangat tidak nyaman dok setiap kali BAB pasti ikut keluar. Terima kasih.