Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah merkuri. Begitu mendengar suatu produk mengandung merkuri, hal pertama yang terlintas pada pikiran Anda pasti adalah efek negatif atau bahaya yang dihasilkan oleh senyawa ini. Memangnya, apa itu merkuri dan apa saja bahaya merkuri bagi kesehatan tubuh? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa sih merkuri itu?
Merkuri lebih awam dikenal dengan sebutan air raksa (Hg). Merkuri adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam, umumnya terkandung di batu-batuan, biji tambang, tanah, air, dan udara.
Merkuri tersedia dalam bentuk senyawa organik maupun anorganik. Zat kimia ini dapat timbul paling banyak akibat aktivitas penambangan, bahkan bisa menghasilkan 10.000 ton per tahunnya.
Merkuri kerap ditemukan pada berbagai produk kecantikan, terutama produk pemutih kulit. Pasalnya, merkuri dapat menghambat pembentukan melanin sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu yang relatif singkat.
Akan tetapi, ini bukan berarti merkuri pasti aman untuk kesehatan kulit Anda. Justru, Anda harus lebih was-was dan menghindari produk-produk kulit yang mengandung merkuri.
Baca juga: Cara Aman Menggunakan Produk Pencerah Kulit
Para pekerja tambang yang terlalu sering kontak langsung dengan merkuri biasanya mengalami beberapa gangguan kesehatan yang cukup mengerikan.
Bahaya merkuri bagi kesehatan
Merkuri bersifat korosif sehingga bisa membuat lapisan kulit Anda semakin menipis, bahkan sampai merusak saluran pencernaan, sistem saraf, dan ginjal. Mengingat bahaya merkuri bagi tubuh, sudah ada beberapa negara yang melarang penggunaan merkuri dalam pembuatan produk kosmetik.
Perlu dicermati juga bahwa bahaya merkuri tidak hanya berdampak pada orang dewasa. Anak-anak bahkan bayi juga dapat terkena efek mengerikan akibat kontak dengan merkuri. Gangguan terhadap organ-organ seperti otak, jantung, ginjal, paru-paru, bahkan sistem kekebalan tubuh juga mengacam kesehatan buah hati Anda.
Paparan merkuri pada anak terjadi ketika ia bersentuhan dengan orangtuanya yang memakai produk berbahan merkuri. Zat berbahaya yang tadinya menempel pada kulit orangtua dapat berpindah dan masuk ke tubuh anak ketika ia mengisap jarinya.
Dalam istilah medis, keracunan merkuri pada anak disebut dengan infantile acrodynia. Hal ini dapat dikenali dengan munculnya gejala rasa sakit serta warna merah muda pada tangan dan kaki.
Bahaya merkuri menurut jenisnya
Perlu diketahui bahwa merkuri ternyata tidak hanya satu jeni saja. Ada 3 jenis merkuri lainnya, yakni merkuri elemental (Hg), merkuri inorganik, dan merkuri organik.
Setiap jenis merkuri memiliki bahayanya masing-masing. Berikut bahaya merkuri bagi kesehatan berdasarkan jenisnya, antara lain:
1. Merkuri elemental (Hg)
Merkuri paling sering menyebabkan keracunan lewat paparan uapnya yang terhirup oleh manusia. Sedangkan unsur merkuri yang tertelan ternyata tidak menyebabkan efek beracun karena penyerapannya lebih rendah. Kecuali jika Anda memiliki saluran tubuh yang tidak normal (fistula), peradangan pada sistem pencernaan, atau merkuri tersimpan cukup lama di saluran pencernaan, maka bahaya merkuri bisa jauh lebih besar dan beracun.
Merkuri yang masuk ke dalam tubuh lewat pembuluh darah berisiko memicu emboli paru. Emboli paru adalah kondisi tersumbatnya pembuluh darah di paru-paru akibat timbunan plak.
Karena sifatnya yang mudah larut dalam lemak, merkuri elemental dapat dengan mudah masuk ke plasenta hingga pembuluh darah otak. Saat berada di otak, merkuri akan terakumulasi dalam cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak kecil), sehingga mengganggu fungsi enzim dan transportasi sel.
2. Merkuri inorganik
Jenis merkuri inorganik dapat diserap melalui saluran pencernaan, paru-paru, dan kulit. Dalam jangka pendek saja, paparan merkuri inorganik dengan kadar yang tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal.
Sedangkan pemaparan jangka panjang dengan dosis yang rendah dapat menyebabkan proteinuria, sindroma nefrotik, dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.
3. Merkuri organik
Dalam bentuk rantai pendek alkik, metil merkuri dapat menimbulkan degenerasi neuron pada otak yang akan mengakibatkan kebas (baal) di ujung tangan atau kaki. Hal ini juga bisa menyebabkan taksia (pergerakan yang tidak teratur), nyeri sendi, tuli, dan penyempitan jarak pandang.
Metil merkuri dapat masuk dengan mudah ke dalam tubuh ibu hamil. Karena ukurannya sangat kecil, maka zat berbahaya ini juga masuk ke plasenta dan terakumulasi pada janin bayi. Bila tidak segera ditangani, bahaya merkuri dapat mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta cerebral palsy.
Baca juga: Bahaya Seafood dan Kandungan Merkuri di Dalamnya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.