Laporan oleh ilmuwan dari Belanda mengidentifikasi komposisi air liur manusia yang dapat mempercepat penyembuhan luka secara signifikan. Penelitian ini menawarkan harapan pada orang-orang yang mengalami luka kronis berkaitan dengan diabetes dan gangguan lainnya sama seperti cedera traumatis dan luka bakar.
Selain itu, karena komposisi ini dapat dihasilkan secara masal air liur memiliki potensi untuk menjadi seperti krim antiobiotik dan cairan alkohol.
Air liur mengandung protein unik yang diketahui dapat mempercepat penyembuhan luka. Hampir dari kita mungkin pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa dengan menggosokkan luka dengan air liur maka luka akan cepat sembuh.
Pernyataan ini mungkin melegakan setelah adanya perdebatan, namun hal ini mungkin hal yang akan Anda hindari jika Anda mengalami luka. Pertimbangkan insting pertama Anda dengan setiap luka bakar ringan atau luka gores, Anda mungkin segera menghisap atau menggigit luka dengan cepat.
Pada hampir setiap bagian, rangsangan ini membantu mengubah persepsi Anda tentang luka dan bahkan membantu Anda merasa sedikit lebih baik.
Namun penelitian pernah menunjukkan pada Anda bahwa menjilat luka sebenarnya baik bagi Anda, dan kebiasaan yang nampaknya aneh ini dapat membantu dalam menyembuhkan luka.
Kelebihan air liur dalam penyembuhan luka
Pada tahun 2008, sekelompok ilmuwan Jerman mencari tahu mengenai kemungkinan perawatan luka dengan penggunaan air liur manusia.
Dengan mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal FASEB, tim peneliti menemukan bahwa air liur sebenarnya memiliki cukup banyak manfaat yaitu meningkatkan tingkat penyembuhan luka, membantu mencegah infeksi dan secara efektif membantu tubuh melawan beberapa strain bakteri.
Ilmuwan Jerman mencatat bahwa kekuatan air liur ini berasal dari kandungan kimiawi yang disebut dengan histatin, sejenis protein unik yang hampir secara eksklusif ditemukan dalam mulut manusia dan hewan primata.
Per penelitian pada tahun 2004 dalam jurnal Farmasi dan Farmakologi, terdapat beberapa terobosan terkait dengan banyaknya manfaat histatin, termasuk bagaimana hal ini membantu mencegah penyakit mulut seperti gingivitis.
Protein ini cukup efektif hingga ilmuwan Jerman menemukan bahwa memerlukan kurang dari 16 jam untuk sembuh secara penuh pada luka yang dirawat menggunakan air liur.
Hasil pada tingkat seluler
Penelitian oleh Jerman ini bukanlah satu-satunya penelitian ilmiah yang mendemonstrasikan kemampuan penyembuhan luka menggunakan air liur. Pada penelitian tahun 2013 yang dipublikasikan dalam Jurnal Penelitian Gigi China, kelompok peneliti menemukan bahwa air liur memainkan peran penting pada beberapa fungsi seluler termasuk membantu dalam regenerasi jaringan dan pergerakan seluler.
Pada akhir tahun 2015, Ole Sorensen, dari Universitas Lund dari Divisi Ilmu Pengobatan Infeksi, melakukan penelitian pada kekuatan air liur dengan cara mengoleskan air liur pada beberapa sampel.
Apa yang Ia temukan adalah netrofil, yang meliputi sebagian besar sel darah putih dan membantu melawan infeksi yang disebabkan oleh beberapa strain bakteri. Untuk menguji teori mengenai netrofil, Sorensen dan koleganya membandingkan dengan seseorang yang tidak menghasilkan air liur.
Hasilnya adalah orang yang tidak menghasilkan air liur memiliki tingkat infeksi mulut yang lebih tinggi dan bahkan luka bisul akibat tidak adanya sel netrofil.
Dari literatur yang telah dijelaskan sebelumnya, hal ini menunjukkan Anda mungkin salah mengenai menjilat luka.
Karena semua efek menguntungkan dari penyembuhan luka dengan air liur telah teridentifikasi rasanya kurang logis jika Anda sebaiknya memulai percobaan klinis menggunakan air liur ketika merawat luka manusia. Terdapat beberapa pertanyaan penting yang perlu untuk Anda jawab yaitu:
- Siapakah yang akan menyediakan air liur?
- Apakah dokter atau suster hanya meludahi luka sebagai bagian dari perawatan?
- Apakah pasien menyediakan sendiri air liurnya untuk perawatan luka?
- Seberapa banyak air liur yang diperlukan untuk sekali perawatan?
Rasanya merekrut pasien untuk percobaan ini tidak cukup mudah siapapun yang menghasilkan air liurnya. Bahkan, penelitian pada hal ini seharusnya berpindah maju. Terdapat beberapa efek menguntungkan untuk menggunakan komposisi air liur dalam merawat luka kronis.
Diharapkan perawatan ini akan dibuat oleh laboratorium, jika tidak, adakah di luar sana yang bersedia menjadi donor air liur?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.