“Apakah ukuran penis berpengaruh terhadap tingkat kesuburan seseorang” adalah pertanyaan kuno yang direnungkan oleh kebanyakan pria, khususnya ketika mereka beranjak dewasa.
Hal ini menjadi pertanyaan, terutama jika dalam hubungan berumah tangga mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Jawaban singkat untuk pertanyaan ini adalah tidak! Ukuran penis tidak mempengaruhi kesuburan.
Pria dengan alat genital yang kecil, sedang, dan besar semuanya adalah memiliki tingkat kesuburan yang sama, tetapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada ukuran yang bisa menjadi indikasi baik mengenai peluang kesuburan Anda di masa depan.
Beberapa fakta mengenai ukuran dan bentuk penis
- Penis Anda berukuran dua kali lebih panjang dari yang Anda kira
Kebanyakan pria mungkin merasa terhibur mengenai kenyataan ini: penis berukuran lebih panjang dari yang terlihat. Bahkan, sekitar setengah dari seluruh panjang penis berada di dalam tubuh kita.
- Mitos mengenai ukuran penis sama dengan ukuran sepatu
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BJU International, tidak ada korelasi antara ukuran sepatu dan panjang penis.
- Sudut lekukan penis
Ereksi seorang pria bisa menunjuk ke segala arah. Lurus ke depan, kiri atau kanan, atas atau bawah, tidak ada yang benar atau salah.
- Apakah penis grower atau show-er?
Sebuah studi pada 274 pria menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara panjang penis saat tidak ereksi dan ukuran saat penis sedang ereksi.
Pada beberapa kasus, penis berukuran kecil dan akhirnya membesar (grower), sementara pada sebagian besar kasus, penis berukuran cukup besar dan hanya tumbuh sedikit ketika ereksi (show-er).
Beberapa bahkan kecil pada keadaan apa pun, dan pada beberapa orang, penis berukuran besar ketika lembek dan menjadi jauh lebih besar saat ereksi.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam the Environmental Health Perspectives journal, jarak anogenital (AGD) mungkin lebih penting daripada ukuran penis.
Apa itu jarak anogenital dan bagaimana cara mengukurnya?
Anogenital distance (AGD) adalah pengukuran dari anus ke perlekatan terdekat skrotum ke tubuh. Jarak rata-rata antara keduanya hanya sekitar 5 centimeter, tetapi beberapa pria memiliki jarak AGD yang lebih pendek dan beberapa pria yang lain memiliki jarak AGD yang lebih panjang.
Sedangkan ukuran panjang normal penis pria adalah antara 15 hingga 20 cm saat sedang ereksi.
Berapa AGD ideal untuk menentukan bahwa seseorang memiliki tingkat kesuburan yang optimal?
Daripada mengukur ukuran penis untuk mengukur tingkat kesuburan, ukuran AGD lebih baik digunakan untuk menentukan tingkat kesuburan seorang pria. Jarak AGD yang kurang dari 5 cm dapat menandakan berkurangnya tingkat kesuburan.
Sedangkan jarak AGD yang lebih dari 5 cm dapat menandakan tingkat kesuburan yang lebih tinggi.
Seberapa akurat hubungan antara AGD dan kesuburan?
Nah, di sinilah segalanya menjadi sedikit rancu. Sebuah penelitian dilakukan dengan melibatkan 126 mahasiswa yang belum berusaha memulai berkeluarga. Pada penelitian tersebut, AGD dan jumlah sperma mereka diukur dan dibandingkan.
Pengukuran AGD dengan jarak yang lebih pendek berkaitan dengan jumlah sperma yang lebih rendah. Dalam beberapa kasus tidak semua dokter yakin bahwa AGD berperan dalam diagnosis kesuburan saat ini.
Seorang dokter dari rumah Sakit Gunung Sinai percaya bahwa kesimpulan yang ditarik oleh beberapa ahli terkait hal ini masih agak terlalu dini.
Apakah angka AGD yang lebih rendah berhubungan dengan ukuran penis yang lebih kecil?
Dalam beberapa kasus, ya. Menurut penelitian sebelumnya, menjelaskan bahwa ukuran penis yang lebih pendek berhubungan dengan jarak AGD yang lebih pendek pada anak laki-laki yang lahir dari ibu yang kontak dengan phthalate.
Phthalate adalah bahan kimia yang digunakan dalam barang-barang pribadi, plastik, dan banyak lagi.
Apakah berkurangnya AGD hanya dipengaruhi oleh bahan kimia seperti Phthalate?
Tidak, ada faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan berkurangnya ukuran AGD, seperti ukuran tubuh, misalnya.
Kesimpulan
Ukuran penis bukanlah faktor penentu kesuburan Anda. Tentu saja, ada kondisi medis seperti mikropenis yang dapat menyebabkan berkurangnya ukuran penis hingga mempengaruhi titik kesuburan, tetapi kondisi ini dan kondisi lainnya yang dapat mempengaruhi ukuran penis jarang terjadi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.