Sebagian orang memilih lensa kontak sebagai alat untuk membantu penglihatan. Dengan menggunakan lensa kontak, Anda pun tidak perlu repot menggunakan kacamata.
Lensa kontak mempunyai banyak pilihan warna dan mampu mengubah warna pupil mata, sehingga tak jarang lensa kontak digunakan untuk memperindah penampilan.
Meskipun lensa kontak mampu memberikan manfaat bagi penggunanya, namun ada penyakit yang bisa mengancam penggunanya. Apakah Anda termasuk pengguna lensa kontak atau berencana akan menggunakannya? Apakah Anda sudah pernah dengar keratitis acanthamoeba?
Bagaimana cara pencegahannya? Baca ulasannya di bawah ini ya.
Apa itu keratitis acanthamoeba?
Seseorang yang sering menggunakan lensa kontak mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena penyakit infeksi keratitis acanthamoeba. Cara menyimpan atau menggunakan lensa kontak mungkin dapat mempengaruhi risiko terkena penyakit ini.
Acanthamoeba sendiri termasuk protozoa (parasit bersel satu) yang dapat hidup bebas di tanah, debu, air, dan udara.
Acanthamoeba dapat menginfeksi bagian mata, khususnya bagian kornea. Lalu kornea yang terinfeksi akan menimbulkan peradangan (keratitis). Jika infeksi ini tidak segera ditangani dengan tepat, maka kornea mata akan mengalami luka, bahkan dapat menyebabkan kebutaan dan pengangkatan bola mata.
Gejala terkena keratitis acanthamoeba
Biasanya seseorang yang mengalami infeksi keratitis acanthamoeba mengalami gejala seperti berikut ini:
- Penglihatan tiba-tiba menurun
- Timbul rasa nyeri atau sakit pada mata yang terinfeksi
- Lebih sensitif ketika berada di ruang yang terang atau saat melihat cahaya
- Mengeluarkan banyak air mata
Apa yang dilakukan jika terkena keratitis acanthamoeba?
Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan kultur dengan cara mengambil sampel jaringan mata untuk dilihat di bawah mikroskop. Sehingga dokter dapat memberikan diagnosisnya dengan benar. Hal tersebut dilakukan karena keratitis acanthamoeba lumayan susah untuk dideteksi atau tertukar dengan penyebab yang lainnya.
Infeksi acanthamoeba umumnya bisa disembuhkan dengan cara yang tepat. Semakin cepat penyakit infeksi ini diketahui, maka semakin besar peluang penglihatan kembali seperti semula. Biasanya dokter akan meresepkan kombinasi obat tetes mata dari jenis biguanid dan diamidin.
Pengobatan 2 hari pertama dilakukan setiap jam selama sepanjang hari. Setelah itu pengobatan dilakukan dengan cara memberikan obat tetes mata setiap jam pada siang hari dalam beberapa minggu. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan hingga 6 bulan lamanya.
Sedangkan pada kasus yang lebih parah, pengobatan infeksi keratitis acanthamoeba dapat dilakukan dengan cara melakukan transplantasi kornea.
Cara mencegah keratitis acanthamoeba
Tetapi Anda tidak perlu khawatir, sebenarnya keratitis acanthamoeba adalah penyakit yang dapat dicegah. Karena penyebab utamanya adalah tidak disiplinnya pengguna untuk menjaga kebersihan lensa kontak dengan baik. Agar tidak terkena penyakit keratitis acanthamoeba, Anda bisa melakukan beberapa hal seperti di bawah ini:
- Sebelum memegang lensa kontak, pastikan tangan Anda steril. Bisa dilakukan dengan cara mencuci tangan dengan air bersih dan mengeringkannya dengan lap.
- Cucilah lensa kontak menggunakan larutan khusus. Cucilah lensa kontak secara perlahan, lalu bilas dan rendamlah lensa kontak dengan larutan khusus tersebut.
- Pilihlah larutan khusus pencuci lensa kontak yang sudah diketahui keamanannya.
- Jangan mencuci lensa kontak dengan air kran atau air mineral.
- Cuci juga tempat penyimpanan lensa kontak dengan cairan khusus, kemudian biarkan hingga kering.
- Jangan gunakan lensa kontak sebelum berenang, berendam dalam air panas, mandi, atau mencuci muka..
- Lepas dan gantilah lensa kontak sebelum habis masa kadaluarsanya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.