Ladies, apa yang menjadi pertimbangan Anda dalam membeli celana dalam atau bra? Apakah model atau warnanya? Memang model dan warna yang menarik dapat menjadikan Anda lebih percaya diri. Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor kenyamanan dan kesehatan dengan memperhatikan bahan dari pakaian dalam tersebut.
Jangan sampai Anda terkena infeksi hanya karena salah memilih bahan pakaian dalam yang cocok untuk Anda. Lalu, bagaimana tips dalam memilih pakaian dalam yang sehat dan nyaman?
Memilih bahan yang tepat
Bahan pakaian dalam yang seperti apa yang cocok untuk Anda? Katun bisa menjadi salah satu pilihan. Pakaian dalam dari bahan katun ini ringan, lembut, dan nyaman digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Katun juga bisa menyerap keringat sehingga tidak menimbulkan suasana lembap dan mengurangi resiko tumbuhnya penyakit kulit seperti infeksi jamur dan ruam kulit.
Tidak ketat
Ukuran pakaian dalam menjadi sangat penting untuk Anda, yakni yang tidak terlalu sempit / ketat dan tidak terlalu longgar. Memakai bra dengan ukuran yang pas dapat membantu menopang payudara Anda supaya bentuknya lebih bagus dan dapat membantu memperbaiki postur tubuh.
Memakai bra yang kebesaran dapat menyebabkan payudara kendur, sebaliknya bila menggunakan bra yang kekecilan dapat menyebabkan penyakit seperti sakit kepala, nyeri dada, nyeri bahu, dan sakit punggung.
Sama dengan celana dalam, Anda juga harus mengenakan celana dalam dengan ukuran yang pas. Memakai celana dalam yang kekecilan atau kebesaran dapat menyebabkan iritasi.
Walaupun celana dalam yang kecil seperti jenis G-string atau thong memberikan kesan menggoda dan seksi, namun sebaiknya Anda hindari karena berdampak buruk bagi kesehatan bila terlalu lama dipakai. Gesekan antara tali G-string pada kulit atau vagina dapat memicu pertumbuhan bakteri pada vagina.
Hal ini disebabkan karena bakteri pada anus dapat berpindah ke vagina dengan mudah dan apabila bakteri ini sampai masuk ke dalam rahim, maka akan terjadi peningkatan resiko penyakit infeksi saluran kencing.
Anda bisa memilih celana dalam yang longgar dan pakaian yang tidak terlalu ketat bila Anda lebih sering duduk. Hal ini bertujuan untuk menurunkan suhu dan mengurangi kelembapan di vagina, karena posisi duduk dapat meningkatkan suhu di sekitar vagina. Vagina yang lembap merupakan lokasi ideal bagi bakteri untuk tumbuh.
Rajin mengganti celana dalam
Celana dalam yang sudah longgar, melorot, dan tidak nyaman digunakan sebaiknya tidak lagi Anda pakai. Ketika celana dalam Anda tetap menimbulkan bau tidak sedap walaupun sudah dicuci, itu tandanya Anda harus mengganti celana dalam Anda dengan yang baru.
Hal ini dapat disebabkan karena bahan celana dalam seperti polyester dapat menimbulkan bakteri penyebab bau bila sudah tercampur keringat. Apabila celana dalam ini tetap Anda gunakan, bakteri tersebut dapat menginfeksi vagina Anda dan menyebabkan berbagai penyakit.
Berikut tanda-tanda celana dalam Anda harus diganti :
Usia celana dalam sudah lebih dari 2 tahun
Celana dalam yang terlalu lama digunakan dan lebih dari 2 tahun pemakaian sudah tidak layak pakai. Hal ini disebabkan karena celana dalam yang sudah sering dicuci dan dipakai dapat menyebabkan kualitas kain dan kebersihan celana tidak lagi terjamin keamanannya.
Selain itu, celana dalam yang sudah terlalu lama dipakai akan melar dan menjadi tidak nyaman dipakai. Sebaiknya Anda menggunakan celana dalam hanya dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun.
Timbul bercak pada celana dalam
Bercak yang timbul di celana dalam dapat disebabkan karena tumbuhnya jamur, terkena bahan kimia tertentu, dan terkena karat saat dicuci atau dijemur. Bercak yang muncul biasanya berwarna kuning, coklat, putih, atau bahkan kehitaman.
Sebaiknya Anda tidak menggunakan celana dalam yang sudah muncul bercaknya, karena dikhawatirkan berbahaya untuk vagina dan kulit Anda.
Celana dalam sudah melar
Celana dalam yang sudah melar atau kendur berarti perlu diganti dengan yang baru. Memakai celana dalam dengan ukuran dan elastisitas yang tepat dapat melindungi area genital Anda dengan baik.
Maka, sebaiknya celana dalam yang sudah melar tidak usah dipakai lagi. Anda tentu tidak mau juga kan kalau tiba-tiba celana dalam Anda melorot saat mengenakan rok?
Dalam area genital umumnya terdapat bakteri Escherichia coli yang akan terus ada meskipun sudah dibersihkan berulang kali. Hal ini disampaikan oleh seorang dosen mikrobiologi dan patologi di New York University Amerika Serikat, Philip Thierno.
Maka dari itu, Anda harus rajin mengganti celana dalam, paling tidak Anda harus ganti celana dalam 1x sehari untuk mencegah bakteri Escherichia coli pindah ke celana dalam dan menginfeksi area kewanitaan Anda. Apabila Anda melakukan aktivitas berkeringat, Anda perlu mengganti celana dalam 2x sehari.
Thierno juga menyampaikan, Anda perlu mencuci celana dalam dengan pemutih dan air panas karena kedua bahan tersebut dapat membunuh bakteri yang ada di celana dalam Anda. Namun, ada beberapa bahan celana dalam yang tidak dapat dicuci dengan air panas. Sebaiknya Anda memperhatikan label bahan pada celana dalam.
Selain itu, Anda juga bisa menjemur celana dalam di bawah terik matahari, karena sinar matahari mengandung sinar UV yang dapat membunuh mikroorganisme dan bakteri.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.