Dalam beberapa kasus, warna dahak bisa membantu kita menemukan penyebab batuk berdahak itu sendiri, termasuk dahak putih. Ada banyak kemungkinan penyebab batuk berdahak putih dan ini dapat dilihat dari jumlah dahak maupun kekentalannya.
Sekilas tentang batuk berdahak
Batuk dengan hanya sedikit dahak masih dianggap normal. Menurut Dr. Matthew Exline, dikutip dari Medical Daily, tubuh adalah mesin pembuat lendir atau dahak yang dapat menghasilkan sekitar 1 sampai 1,5 liter lendir setiap harinya.
Namun, perlu diwaspadai jika jumlah dahak terlalu banyak sebab besar kemungkinan ini menandakan adanya infeksi. Hal ini terjadi akibat peradangan pada saluran pernapasan yang juga menyebabkan batuk. Pada akhirnya, batuk tersebut akan mempercepat laju infeksi yang dapat memengaruhi kesehatan.
Meski terasa menyebalkan, adanya dahak saat batuk sebenarnya merupakan tanda positif bahwa tubuh Anda sedang berfungsi dengan baik. Pasalnya, dahak berguna untuk membersihkan patogen dan sumber penyakit lainnya yang berasal dari luar tubuh kita.
Pada kondisi yang tidak serius, pengobatan rumahan sudah cukup untuk menghilangkan gejala tersebut. Namun, jika tak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Penyebab batuk berdahak putih
1. Flu
Setiap tahunnya, orang dewasa dapat terserang flu 2-4 kali, sedangkan anak-anak bisa mencapai 10 kali. Meski bervariasi, gejala flu yang sering terjadi berupa:
- Sakit tenggorokan;
- Bersin;
- Mata berair;
- Muncul dahak yang semakin mengental. Akhirnya, dahak itu masuk dari hidung ke tenggorokan dan menyebabkan batuk berdahak putih.
2. Sinusitis
Gejala sinusitis lebih buruk dibandingkan dengan flu biasa. Penderitanya akan mengalami hidung tersumbat dan keluar cairan kuning kehijauan. Gejala tambahannya berupa nyeri pada bagian wajah terlebih ketika ditekan, sakit telinga, nyeri pada gigi atau rahang, lemas, dan demam.
Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak memiliki gejala yang sedikit berbeda, yakni berupa hidung yang tersumbat dahak terus-menerus, batuk, atau muntah. Kondisi ini lebih cenderung mempengaruhi anak-anak, terutama di musim hujan.
3. Bronkitis
Bronkitis disebabkan oleh peradangan saluran napas dari infeksi virus, paparan asap rokok, iritasi, atau penyakit lainnya. Bronkitis mencakup banyak gejala yang mirip flu seperti kelelahan, sakit tenggorokan, dan pilek.
Pada awalnya Anda mungkin akan melihat kelebihan lendir atau dahak yang berwarna putih. Ketika sel-sel inflamasi memasuki rongga pernapasan, maka ha ini dapat mengubah warna dahak menjadi kehijauan atau kekuningan.
Jika batuk berlanjut selama 2-3 minggu, dahak bercampur darah, dan sesak napas, segera periksakan diri ke dokter.
4. Merokok
Batuk berdahak putih juga bisa terjadi akibat merokok. Itu karena ketika menghirup asap rokok, Anda juga akan menghirup racun yang menyebabkan iritasi, sehingga mengganggu pita suara dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan.
Dahak putih diproduksi oleh tubuh sebagai cara untuk melembapkan pangkal tenggorokan. Perokok dapat mengalami batuk berdahak ini selama beberapa minggu berturut-turut.
Baca juga:
- 16 Penyakit Paling Berbahaya Akibat Merokok
- Manfaat Berhenti Merokok bagi Kesehatan Fisik dan Mental
5. Tonsil stone
Tonsil stone merupakan bercak putih kekuningan yang tampak seperti batu di tonsil (amandel). Kondisi ini terjadi akibat kumpulan bakteri, sel mati, epitel, dan sisa-sisa makanan yang terperangkap di celah lekukan tonsil.
Gejala tonsil stone dapat berupa nyeri saat menelan, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Rasa mengganjal di tenggorokan atau napas yang bau juga diketahui sebagai ciri dari penyakit ini.
Jika saat bercermin Anda melihat ada bercak putih pada tonsil atau amandel, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
6. Vocal abuse (Penyalahgunaan suara)
Bila Anda terlalu sering menggunakan pita suara untuk bernyanyi atau berteriak, tubuh akan memproduksi dahak yang berlebih sebagai cara alami untuk melumasi tenggorokan yang kering. Penyalahgunaan suara atau vocal abuse ini juga dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk.
7. Gustatory rhinitis
Gustatory rhinitis berhubungan dengan makanan Anda dan bisa menyebabkan orang-orang tertentu menghasilkan lebih banyak dahak. Inilah sebabnya mengapa hidung Anda biasanya berair ketika mengonsumsi makanan pedas atau yang mengandung lada dan cabai. Pada beberapa orang, minum susu juga dapat meningkatkan produksi dahak.
8. Rhinitis alergi
Reaksi alergi terhadap sesuatu ketika Anda bernapas atau menghirup unsur-unsur kecil seperti debu dan serbuk bunga merupakan penyebab timbulnya dahak putih. Jenis iritasi ini dapat menyebabkan produksi dahak berlebih yang merupakan cara alami tubuh untuk menghilangkan alergen.
9. Penyakit asam lambung
Penyakit asam lambung disebut juga dengan gastroesophageal reflux (GERD). GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan) yang menimbulkan rasa panas di dada dan mengakibatkan gejala seperti sakit maag. Gejala lainnya juga dapat berupa dahak yang mengental, berbusa, dan berwarna putih.
10. Penyebab lainnya
Banyak penyebab lainnya yang juga dapat menyebabkan produksi dahak putih berlebih dan menyebabkan batuk, seperti penggunaan semprotan hidung yang berlebihan, cuaca dingin, benda asing di dalam rongga hidung, dan trauma kepala.
Baca juga: Memahami Batuk Berdahak pada Bayi
Cara meringankan batuk berdahak putih
1. Keluarkan dahak ketika batuk
Dahak mengandung banyak bakteri atau virus dan lebih baik jangan ditelan. Bawalah selalu tisu atau plastik setiap saat ketika Anda beraktivitas atau berpergian, sehingga Anda bisa membungkus dahaknya setelah batuk untuk kemudian membuangnya.
2. Menghirup uap
Rebus air dan letakkan kepala di dekat panci, lalu hiruplah uapnya. Hal ini dapat membantu mengencerkan dahak dan melegakan tenggorokan.
Cobalah untuk menambahkan sesendok minyak kayu putih atau rempah lainnya ke air rebusan tersebut. Sensasi hangat pedasnya akan membantu melunakkan dahak agar bisa keluar lebih mudah.
3. Hidrasi
Jagalah agar tubuh tetap terhidrasi dengan minum banyak air di siang hari. Cobalah air hangat biasa, teh herbal, atau sup. Minuman yang hangat dapat membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah membuangnya ketika batuk.
4. Berkumur dengan air garam
Jika Anda mengalami batuk berdahak putih, cobalah untuk mendidihkan 3 gelas air lalu tambahkan 4 sendok makan garam. Saat larutan tersebut dirasa sudah cukup dingin, berkumurlah 3-4 kali sehari. Tips yang satu ini dapat membantu membawa dahak Anda ke tenggorokan bagian atas untuk kemudian dapat dikeluarkan dengan mudah.
5. Sirup obat batuk
Anda bisa menemukan banyak sirup obat batuk berdahak di apotek setempat. Perhatikan indikasi pada labelnya karena beberapa obat batuk membawa efek samping kantuk.
6. Cobalah makanan dan herbal tertentu
- Lada: Bekerja sebagai ekspektoran alami yang dapat mengencerkan dahak sehingga Anda dapat lebih mudah mengeluarkannya;
- Bawang putih: Memiliki khasiat anti-jamur dan antibiotik, membuatnya menjadi ekspektoran alami;
- Licorice (akar manis): Bekerja sebagai ekspektoran alami yang dapat melegakan tenggorokan;
- Campuran jahe dan madu: Memiliki efek menyegarkan karena jahe mengandung oleoresin yang mampu melawan infeksi. Kombinasi kedua bahan ini juga dapat membantu menghilangkan dahak berlebih sekaligus melegakan tenggorokan.
Batuk berdahak secara umum memang tidak membahayakan. Namun, jika batuk berdahak putih terjadi terus-menerus sampai berminggu-minggu, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan terbaik.
Baca Selengkapnya: Obat Batuk Tradisional Terbukti Ampuh
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.