Vitamin A adalah nutrisi penting yang mendukung perkembangan tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Karena tubuh kita tidak dapat menghasilkan vitamin A secara alami, tubuh membutuhkan asupan suplemen vitamin A untuk memenuhi kebutuhannya.
Namun, terlalu banyak vitamin A, cenderung dapat membahayakan kesehatan tulang.
Biasanya, kita memperoleh vitamin A dari makanan yang kita makan, seperti wortel, ubi, hati sapi, salmon, dan beberapa produk susu. Diet yang sehat dan seimbang harus mengandung nutrisi yang cukup termasuk dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dalam tubuh.
Berapa banyak vitamin A yang dibutuhkan seseorang tergantung pada banyak faktor, seperti usia serta faktor-faktor lain.
National Institutes of Health (NIH) menyatakan bahwa asupan vitamin A harian yang ideal adalah 900 micrograms retinol activity equivalents (mcg RAE) untuk pria dan 700 mcg RAE untuk wanita berusia 19-50.
Sebagai contoh, setengah cangkir wortel mentah mengandung sekitar 573 mcg RAE, dan 3 ons hati sapi goreng mengandung 6.582 mcg RAE.
Walaupun pada kenyataannya kita dapat memenuhi kebutuhan vitamin A dari makanan, beberapa orang memilih untuk memenuhi kebutuhan vitamin A dengan mengkonsumsi suplemen.
Namun, seiring berjalannya waktu, konsumsi vitamin A dapat menyebabkan kelebihan nutrisi, yang sebenarnya dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami patah tulang.
Inilah yang ditemukan oleh para peneliti dari Sahlgrenska Academy di University of Gothenburg di Swedia dalam sebuah studi baru-baru ini.
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Endocrinology, menunjukkan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A dapat membuat tulang "menipis," sehingga meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.
Apa itu vitamin A?
Seperti semua vitamin, vitamin A adalah senyawa organik (mengandung karbon) yang diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh agar dapat berjalan lancar.
Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin A, maka untuk memenuhi kebutuhan vitamin A, Anda harus mengkonsumsi vitamin A secara teratur. Faktanya, tubuh hanya memerlukan sejumlah kecil vitamin A untuk mencegah terjadinya penyakit kekurangan vitamin.
Tetapi meskipun vitamin diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh secara normal, mengkonsumsi jumlah vitamin A secara berlebihan, bisa sangat berbahaya.
Berapa banyak kebutuhan vitamin A harian? Hingga tahun 2001, asupan referensi kebutuhan vitamin A untuk pria dewasa adalah 5.000 internasional unit (IU) per hari, atau 1.500 mikrogram (mcg).
Di luar itu, vitamin A dapat menumpuk, sehingga menyebabkan kerusakan hati dan pembengkakan otak. Wanita hamil yang mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A berisiko mengalami kerusakan janin.
Selain itu, terlepas dari perubahan warna kekuningan pada kulit, suplemen beta-karoten yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perokok pria.
Apa dampak terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A?
Para peneliti melakukan studi pada tikus, untuk melihat secara langsung efek mengenai kelebihan vitamin A terhadap kesehatan tulang.
Bukti awal bahwa vitamin A dapat meningkatkan risiko patah tulang berasal dari Skandinavia, di mana penduduk di negara tersebut memiliki asupan vitamin A rata-rata enam kali lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa selatan.
Penduduk di negara tersebut memiliki risiko patah tulang pinggul yang jauh lebih tinggi.
Di Norwegia dan Swedia, studi menemukan, orang yang mengkonsumsi lebih dari 5.000 IU (1.500 mcg) vitamin A per hari memiliki risiko dua kali lipat mengalami patah tulang pinggul dibandingkan dengan orang yang mengkonsumsi kurang dari 1.666 IU (500 mcg) sehari.
Faktanya, pria Swedia memiliki kemungkinan dua kali lebih mungkin mengalami patah tulang pinggul daripada wanita Inggris.
Sepanjang siklus pembentukan tulang, terdapat dua sel yang utama, yaitu sel-sel tulang yang disebut osteoblas yang berfungsi untuk menghasilkan tulang baru, dan osteoklas yang berfungsi untuk menyerap dan mengganti sel tulang yang lama.
Hingga penelitian di atas dilakukan, vitamin A tidak diyakini memiliki pengaruh apapun dalam proses pembentukan dan resorpsi tulang. Kemudian studi laboratorium menunjukkan bahwa asam retinoat (yang dihasilkan tubuh dari vitamin A) merangsang osteoklas tetapi menekan osteoblas.
Itu sebabnya kelebihan vitamin A yang ringan sekalipun tampaknya dapat meningkatkan risiko patah tulang. Hal ini diperkuat dengan bukti mengenai penelitian terhadap pria yang menemukan bahwa kekurangan vitamin A juga terkait dengan peningkatan kemungkinan terjadinya patah tulang.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.