Hal yang berbau seks sepertinya masih tabu untuk dibicarakan di Indonesia, termasuk aktivitas masturbasi atau onani. Masturbasi sendiri adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendapat gairah seksual atau untuk memuaskan hasrat seksual dengan cara memberi rangsangan ke alat kelamin.
Masturbasi atau onani lebih sering dilakukan oleh pria yang belum menikah, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan oleh wanita juga. Hal ini dilakukan karena masturbasi memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan melakukan hubungan intim dengan pasangan dan untuk menghindari terjadinya kehamilan.
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Pada pria, masturbasi akan dilakukan pada penis atau buah zakar, sementara pada wanita biasanya rangsangan seksual dilakukan pada payudara atau vagina.
Dalam dunia medis, onani merupakan hal yang normal dan aman dilakukan untuk mengatasi ketegangan seksual atau untuk mencapai orgasme. Tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa masturbasi merupakan hal yang haram sehingga sebaiknya tidak dilakukan.
Meskipun onani merupakan aktivitas yang normal dan aman, Anda perlu mengetahui bagaimana cara melakukan onani yang benar sehingga tidak membahayakan alat kelamin serta kesehatan seksual Anda.
7 Cara melakukan onani yang aman bagi kesehatan
1. Pilih tempat yang bersih dan aman
Melakukan onani merupakan aktivitas yang bersifat pribadi, sehingga Anda memerlukan tempat pribadi yang tidak dilihat orang lain. Pilih tempat onani yang bersih dan aman. Hindari melakukan onani di tempat umum, seperti toilet umum karena biasanya kurang bersih sehingga terdapat banyak bakteri. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin atau terinfeksinya alat kelamin akibat kuman.
2. Lakukan onani sendirian
Jika Anda ingin melakukan onani, maka lakukanlah sendiri. Jangan mengajak teman atau pasangan karena onani yang melibatkan orang lain dapat menyebabkan risiko penularan penyakit seksual. Hal tersebut bisa terjadi jika ada kontak fisik dengan penderita penyakit seksual atau tercampurnya air mani Anda dengan air mani orang lain.
Baca juga: Siapa Saja yang Harus Melakukan Tes Penyakit Seksual?
Booking Klinik Pranikah dan Kesuburan via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket pranikah dan kesuburan hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
3. Siapkan tissue
Sebelum Anda melakukan onani, Anda harus mempersiapkan tissue terlebih dahulu. Tissue ini bisa digunakan ketika nanti Anda memerlukannya untuk membersihkan penis atau vagina sehingga pada saat proses onani berlangsung Anda tidak perlu repot mempersiapkannya. Selain itu, hindari penggunaan alat pembersih yang berulang atau memiliki bahan kasar untuk membersihkan alat kelamin, karena hal tersebut dapat melukai alat kelamin Anda.
Baca juga: Tips Memilih dan Menggunakan Pelumas untuk Berhubungan Intim
4. Menjaga kebersihan tangan
Sebelum melakukan onani sebaiknya Anda membersihkan tangan terlebih dahulu dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun. Hal ini sangat penting karena tangan yang bersih dapat mengurangi perpindahan bakteri dari tangan ke alat kelamin Anda. Karena kebiasaan ini seringkali tidak disadari dan akan meningkatkan infeksi ataupun risiko penyakit di area genital Anda. Selain itu, Anda juga dapat melakukan onani dengan salah satu tangan secara bergantian, hal ini juga dapat memberikan sensasi lain.
5. Atur posisi
Sebelum memulai onani sebaiknya pilih posisi yang nyaman dan hindari posisi masturbasi yang dapat mengakibatkan tubuh atau penis cedera. Biasanya posisi yang aman untuk onani adalah dengan posisi duduk atau tidur telentang. Tetapi Anda juga dapat melakukan masturbasi dengan posisi lain, seperti berdiri dan bersadar pada dinding untuk mendapatkan kepuasan seksual. Lakukan onani secara perlahan sehingga tidak menimbulkan rasa sakit.
6. Pegang alat kelamin
Saat melakukan masturbasi atau onani biasanya pria akan memegang alat kelamin dengan menggunakan tangan untuk memperoleh rangsangan. Penis akan digenggam dan diletakkan di antara ibu jari dan jari telunjuk atau di antara jari-jari lain. Pada awalnya, penis disentuh secara perlahan lalu lama kelamaan gerakan sentuhannya dipercepat terutama saat hasrat seksual memuncak.
Sentuhan tangan pada alat kelamin harus dilakukan secara hati-hati karena sentuhan yang berulang dan kasar pada alat kelamin dapat menyebabkan alat kelamin menjadi nyeri bahkan lecet. Saat gairah seksual memuncak atau biasa disebut orgasme, maka alat kelamin pria akan mengeluarkan cairan yang disebut semen atau air mani. Cairan tersebut berisi sel-sel sperma yang jumlahnya biasanya berkisar 5 ml setiap kali melakukan onani, tetapi cairan sperma tersebut bervariasi tergantung seberapa lama pria tersebut tidak melakukan masturbasi.
Baca juga: Memperbaiki Kualitas Sperma dengan Rutin Berolahraga
7. Mandi
Setelah melakukan onani, Anda dianjurkan untuk mandi dan membersihkan alat kelamin karena ketika masturbasi terjadi, tubuh pasti mengeluarkan keringat dan cairan mani sehingga dengan mandi, tubuh akan kembali bersih.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.