Suatu ketika ibu A begitu terkejut melihat adanya ruam-ruam berupa kulit kemerahan di daerah yang tertutup popok, pantes saja si kecil tampak begitu rewel setelah seharian mengenakan popok. Itulah yang disebut dengan ruam popok, apa sebenarnya penyebabnya? dan bagaimana cara mengatasi ruam popok?
Ruam popok atau Diaper Rash merupakan istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan gejala yang muncul akibat reaksi peradangan yang terjadi pada kulit di daerah popok. Istilah ini tidak spesifik menunjukkan gejala peradangan yang timbul langsung akibat penggunaan popok, tetapi termasuk juga gejala peradangan yang dipicu oleh penggunaan popok dan gejala peradangan yang terjadi tanpa penggunaan popok.
Ruam popok paling sering terjadi pada bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun pertama kehidupan. Ruam popok dapat terjadi pada bayi segera setelah bayi memakai popok dengan Insidensi tertinggi terdapat pada umur 7 hingga 12 bulan, dan ruam popok umumnya berhenti setelah anak mendapat latihan berkemih biasanya pada kisaran umur 2 tahun. Ruam yang muncul memiliki warna kemerahan dan pada umumnya ruam ini tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan bayi menjadi rewel karena perasaan tidak nyaman yang diakibatkan oleh ruam ini.
Kondisi-kondisi yang Menjadi Penyebab Ruam Popok
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya ruam popok antara lain :
- Kelembaban : kulit yang basah dan lembab yang terjadi pada penggunaan popok dalam waktu lama akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada mekanisme pertahanan kulit
- Gesekan : penggunaan popok atau pakaian yang ketat akan menimbulkan gesekan pada kulit yang perlahan - lahan akan menyebabkan kulit menjadi lecet dan mengalami iritasi.
- Feses dan urin : iritasi kulit dapat terjadi akibat paparan terhadap urin dan feses yang terlalu lama. enzim protease dan lipase dalam feses dapat mengubah urea menjadi amonia yang dapat mengiritasi iritasi kulit.
- Kulit sensitif : Bayi yang memiliki kulit yang sensitif cenderung lebih mudah untuk mengalami iritasi pada kulit yang tertutup popok
- Bahan kimia : produk - produk yang mengandung bahan – bahan kimia seperti pewangi pakaian, deterjen, sabun, dan bedak yang baru digunakan pada bayi dapat menimbulkan iritasi pada kulit bayi
- Diare : tinja yang cair pada keadaan diare mengandung lebih banyak enzim pencernaan residual yang dapat mengiritasi kulit
- Makanan baru : pemberian makanan padat sejak usia 7 bulan akan mempengaruhi frekuensi buang air besar dan struktur tinja bayi yang dapat memicu timbulnya ruam popok
- Mikroorganisme : suasana yang hangat dan lembab pada daerah yang tertutup popok seperti pada paha, pantat dan kelamin akan membuat kuman dapat tumbuh dengan subur.
Bagaimana Cara Mengatasi Ruam Popok?
Ada beberapa cara mengatasi ruam popok apabila hal itu udah terjadi serta kita juga dapat melakukan pencegahan agar anak tidak terkena sama sekali atau mencegah agar tak terkena lagi.
Berikut langkah-langkah yang dapat ayah bunda lakukan di rumah untuk mecegah terjadinya ruam popok:
- Menggunakan popok yang sesuai dengan ukuran bayi.
- Mengganti popok bayi yang kotor segera dan sesering mungkin.
- Membersihkan kulit bayi yang tertutup popok dengan air pada saat mengganti popok.
- Mengeringkan kulit bayi perlahan sampai kering sebelum memakaikan popok baru berikutnya.
- Memberikan jeda waktu kulit bayi tanpa popok.
Apabila bayi telah mengalami ruam popok, orang tua dapat melakukan beberapa cara mengobati ruam popok sebagai berikut :
- Menggunakan popok berukuran lebih besar atau lebih longgar untuk mempercepat penyembuhan ruam popok
- Menghindari penggunaan tisu basah yang mengandung alkohol dan bahan kimia untuk membersihkan kulit bayi pada saat mengganti popok
- Mengoleskan krim atau salep untuk ruam popok setiap mengganti popok bayi. Salep ruam popok yang digunakan terbuat dari zinc oxide dan petrolatum sebagai bahan dasarnya, jika Anda tidak yakin dalam memilihnya mintalah dokter untuk meresepkan salep ruam popok yang ampuh dan aman untuk bayi Anda.
- Menghindari menggunakan pewangi pakaian pada popok bayi yang terbuat dari kain.
Ruam popok pada umumnya dapat sembuh sendiri dan tidak memerlukan penanganan medis oleh dokter. Namun apabila ruam popok tidak berkurang atau malah semakin bertambah parah sebaiknya segera bawa bayi berobat ke dokter. Terimakasih.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.