Seperti yang kita tahu, kulit bayi memang terkenal halus dan sensitif. Oleh karena itu, cara perawatannya pun sangat berbela bila dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Meski dikhususnya untuk bayi, nyatanya beberapa produk yang dapat digunakan si kecil memiliki kandungan zat berbahaya dan dapat memicu timbulnya iritasi maupun alergi.
Masalah umum pada kulit bayi
Tak bisa dipungkiri kulit bayi terutama yang baru lahir, memang terkenal sensitif terhadap berbagai jenis ruam dan permasalahan kulit. Untungnya, sebagian besar dari ruam yang menyerang bayi tersebut tidaklah berbahaya. Berikut ini beberapa ulasan yang berkaitan dengan masalah kulit yang sering dialami oleh si kecil, di antaranya:
Ruam pokok
Ruam popok tergolong dalam kondisi umum yang ditandai dengan kulit menjadi gatal, memerah, bersisik, hingga terasa perih. Kondisi ini memang membuat si kecil menjadi rewel dan merasa tidak nyaman sewaktu mengganti popok. Ruam jenis ini biasanya dipicu karena iritasi, infeksi oleh jamur atau bakteri, bayi yang memiliki alergi, hingga popok basah atau kotor dalam jangka waktu yang lama. Disamping itu, makanan baru yang dikonsumsi si kecil juga bisa menjadi pemicu terjadinya ruang popok.
Pada umumnya ruam jenisini akan berlangsung dalam beberapa waktu atau bisa lebih. Bayi yang paling rawan terserang ruang popok berumur antara 9 hingga 12 tahun, terbiasa tidur dengan memakai popok, mulai mengkonsumsi makanan padat, mengkonsumsi obat antibiotik secara langsung ataupun menyusui pada ibunya yang tengah meminum obat tersebut.
Biang keringat
Biang keringat adalah jenis ruam kedua yang sering dialami oleh bayi. Ruam ini berukuran kecil, berwarna merah dan menonjol serta membuat si bayi merasa gatal. Efek lain yang ditimbulkan oleh biang keringat adalah sensasi menyengat atau rasa pering yang menusuk-nusuk di kulit. Pada umumnya, gangguan biang keringat akan terjadi dalam beberapa hari setelah terkena suhu panas ataupun udara lembab.
Walaupun lebih sering muncul di leher, wajah, area punggung belakang, dada atau paha, namun kondisi ini juga dapat menyerang bagian tubuh bayi di mana saja. Bayi maupun anak-anak memang terbilang lebih rentang terserang biang keringat. Pasalnya, kelenjar keringat yang mereka miliki belum berkembang secara sempurna.
Eksim
Eksim merupakan ganguan pada kulit yang bisa memicu timbulnya ruam serta gatal yang dirasakan oleh si kecil. Gangguan ini bisa membuat kulit menjadi luka ketika bayi menggaruknya. Disamping itu, gangguan eksim sering terjadi pada bayi atau anak-anak dengan riwayak keluarga yang memiliki penyakit asma atau eksim, kulit bayi yang sering sekali terpapar zat detergen, sabun atau produk perawatan bayi yang mengandung pewangi, udara panas, hingga terpapar asap rokok.
Cradle cap
Cradle cap merupakan gangguan kulit berupa kerak kepala yang menyerupai ketombe. Kerak tersebut sering terlihat di bagian kepala bayi. Kondisi tersebut secara umum dapat membaik dengan sendirinya setelah beberapa bulan. Meski demikian, Anda tetap harus membersihkan jika keberadaan kerak tersebut terlihat gatal dan membuat si kecil tidak nyaman.
Tips merawat kulit sensitif bayi
Ada beberapa tips khusus yang bisa Anda lakukan untuk merawat kulit bayi yang sensitif sehingga tidak mudah terkena gangguan kulit. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut ini:
- Memandikan si kecil secara teratur. Meski tidak harus setiap hari, namun Anda wajib memandikan bayi minimal 2 atau 3 kali dalam seminggu. Silahkan pakailah air hangat, bukan air panas agar si kecil menjadi lebih rileks dan nyaman.
- Mengganti popok sesering mungkin juga perlu Anda lakukan untuk merawat kulit bayi yang sensitif. Selain itu, penting sekali mencari produk popok yang bebas dari phthalate, paraben, dan pewangi. Pasalnya, beberapa bahan kimia ini memang terkenal berbahaya untuk bayi. Silahkan pilih produk popok yang memang khusus dibuat untuk bayi, termasuk memilih sampo dan sabun mandi khusus untuk si kecil yang tidak membuat mata perih. Meski demikian, Anda tetap perlu menjaga kelembapan kulit bayi, caranya dengan memakaikan pelembab khusus kepadanya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.