Ketika ada kerabat yang dirawat di rumah sakit karena penyakit demam berdarah, seringkali kita mendengar "trombositnya turun". Tentu hal ini diketahui setelah si sakit menjalani tes atau pemeriksaan darah. Namun, bagaimana jika kita mengalaminya dan belum sempat melakukan tes darah, apa ciri-ciri trombosit menurun?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu trombosit dan berapa kadar normalnya dalam tubuh.
Trombosit (platelet) adalah komponen darah berbentuk kepingan yang tak berwarna, fungsinya membantu proses pembekuan darah dan mencegah pendarahan. Trombosit menghentikan perdarahan dengan cara menggumpal dan membentuk sumbat pada pembuluh darah yang terluka atau bocor.
Setiap hari tubuh orang dewasa memproduksi trombosit sebanyak 35.000 per microliter darah yang berasal dari sel-sel di sumsum tulang yang disebut megakaryocytes. Rentang hidup rata-rata platelet dalam aliran darah ini yaitu 8 sampai 9 hari. Jadi begitulah, ada yang diproduksi dan ada yang mati sesuai umurnya.
Kesimbangan itu selalu terjadi sehingga mempertahankan rentang normal tertentu. Kadar normal trombosit pada orang dewasa berkisar antara 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah.
Berapa kadar trombosit yang dikatakan turun atau rendah?
Jika karena alasan apapun jumlah trombosit menurun di bawah normal, maka kondisi ini disebut trombositopenia. Trombositopenia bisa terjadi karena faktor genetik (diwariskan) atau mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Apapun penyebabnya, jumlah trombosit yang menurun atau rendah terjadi akibat proses sebagai berikut:
- Trombosit diserap oleh limpa. Penyerapan serentak terjadi ketika limpa membesar (misalnya, karena sirosis hati atau leukemia) sehingga menangkap, atau menyita, lebih banyak trombosit dari sirkulasi daripada biasanya.
- Produksi trombosit menurun. Disebabkan oleh penyakit leukemia, anemia, Infeksi virus, seperti hepatitis C atau HIV, obat kemoterapi, dan konsumsi alkohol berat.
- Meningkatnya penghancuran platelet. Beberapa kondisi dapat menyebabkan tubuh menggunakan atau menghancurkan trombosit lebih cepat daripada yang dihasilkannya. Misalnya ketika sakit DBD, autoimun, kehamilan, infeksi bakteri, dan obat-obatan tertentu.
Lantas, seperti apa ciri-ciri trombosit menurun?
Perlu diperhatikan bahwa,
Meskipun kadar trombosit sudah turun dibawah nilai normal, maka tidak serta merta gejala dan ciri-cirinya dapat kita amati. Ciri-ciri tombosit yang menurun baru muncul ketika kadarnya begitu rendah.
Bahkan gejala awal yang umumnya dirasakan terlebih dahulu adalah penyakit-penyakit atau kondisi yang menyebabkan turunnya kadar trombosit itu sendiri. Misalnya, jika seseorang terjangkit DBD, maka gejala yang pertama muncul adalah gejala DBD nya, baru kemudian diikuti oleh gejala turunnya trombosit.
Pada trombositopenia berat (jumlah trombosit kurang dari 10.000 sampai 20.000), pendarahan berlebih dapat terjadi jika orang tersebut luka atau terluka. Perdarahan spontan juga bisa terjadi saat jumlah trombosit berkurang drastis.
( ! ) Ingat fungsi trombosit, jika kadarnya terlampau rendah maka fungsi tersebutlah yang terganggu, yaitu perdarahan.
Tanda dan gejala perdarahan yang berhubungan rendahnya trombosit meliputi:
- Mudah berdarah atau memar.
- Perdarahan di bawah kulit yang tampak seperti ruam bintik-bintik ungu kemerahan (petechiae), biasanya di kaki bagian bawah.
- Perdarahan di bawah kulit lebih besar (purpura).
- Mimisan.
- Gusi berdarah.
- Periode menstruasi yang berat.
- Darah dalam feses atau air kencing.
Tanda dan gejala lain yang mungkin terjadi pada orang dengan trombositopenia:
- Pembesaran limpa (splenomegali).
- Kelelahan.
- Jaundice (menguningnya kulit dan putih mata).
Jadi, kita tidak dapat mengetahui gejala ataupun ciri-ciri trombosit menurun ketika penurunannya masih sedikit. Lantas, bagaimana cara deteksi dini agar tidak kecolongan?
Ketahui jumlah trombosit dalam darah!
Jalan satu-satunya adalah memeriksakan diri ke dokter. Awal mula dokter melakukan mewawancarai Anda terkait gejala yang dialami, termasuk gejala-gejala yang berhubungan dengan penyebab tombosit turun, misalnya DBD, infeksi bakteri dan virus lainnya, penyakit terakait, serta obat-obatan.
Selainjutnya, pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari tanda-tanda pendarahan di bawah kulit serta pemeriksaan daerah perut untuk melihat ada tidaknya pembesaran limpa.
Sampai disini, untuk lebih memastikan lagi, dokter menganjurkan Anda untuk menjalani tes darah. Pemeriksaan darah yang diperlukan yaitu hitung darah lengkap (DL) yang dapat melihat jumlah sel darah, termasuk trombosit. Ingat! pada orang dewasa jumlah trombosit normal adalah 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah. Jika jumlah darah lengkap menemukan bahwa Anda memiliki kurang dari 150.000 trombosit, maka sudah positif trombositopenia.
Kapan harus ke dokter?
Buat janji temu dengan dokter jika ada tanda peringatan yang membuat Anda cemas.
Perdarahan yang tidak kunjung berhenti adalah keadaan darurat medis. Oleh sebab itu, tak perlu menunggu lama, segera carilah bantuan jika Anda mengalami pendarahan yang tidak dapat dikendalikan dengan teknik pertolongan pertama yang biasa, seperti memberi tekanan pada area tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.