Meningitis adalah infeksi dan peradangan pada meninges. Meninges adalah selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai kuman, termasuk bakteri, jamur, dan virus.
Dua jenis jamur dapat menyebabkan meningitis kriptokokus (CM). Mereka disebut Cryptococcus neoformans (C. neoformans) dan Cryptococcus gattii (C. gattii). Penyakit ini jarang terjadi pada orang sehat. CM lebih umum terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti orang yang menderita AIDS.
Apa yang menyebabkan terjadinya meningitis kriptokokus?
Jamur yang disebut C. neoformans menyebabkan sebagian besar kasus CM. Jamur ini ditemukan di tanah di seluruh dunia. Biasanya ditemukan di tanah yang berisi kotoran burung. C. gattii juga dapat menyebabkan CM. Jamur C. gattii tidak ditemukan di kotoran burung, tetapi ditemukan pada pepohonan umumnya pohon eucalyptus.
CM biasanya terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. C. gattii lebih mungkin menginfeksi seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat daripada C. neoformans. Tetapi kondisi ini jarang terjadi pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh normal.
Gejala meningitis kriptokokus
Gejala CM biasanya datang perlahan. Dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kontak, orang yang terinfeksi dapat mengalami gejala-gejala berikut:
- sakit kepala
- mual
- muntah
- perubahan mental, termasuk kebingungan, halusinasi, dan perubahan kepribadian
- kelesuan
- sensitivitas terhadap cahaya
Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi mungkin mengalami kekakuan pada leher dan demam. Jika tidak diobati, CM dapat menyebabkan gejala yang lebih serius, seperti:
- kerusakan otak
- koma
- gangguan pendengaran
- Hidrosefalus
Jika tidak diobati, CM dapat berakibat fatal, terutama pada orang dengan HIV atau AIDS. Menurut British Medical Bulletin, 10 hingga 30% orang dengan CM terkait HIV meninggal karena penyakit tersebut.
Bagaimana cara mencegah terjadinya meningitis kriptokokus?
Kebanyakan orang yang mengalami meningitis kriptokokus memiliki kondisi mendasar yang melemahkan sistem kekebalan mereka, seperti HIV atau AIDS. Kasus meningitis kriptokokus pada orang dengan AIDS telah menurun hingga 90% di Amerika Serikat sejak diperkenalkannya terapi antiretroviral atau ART.
Meningitis kriptokokus jarang terjadi di AS belakangan ini, meskipun tetap CM tetap sering ditemukan di negara-negara dengan tingkat HIV dan AIDS yang lebih tinggi dimana ART kurang tersedia.
Infeksi meningitis kriptokokus cenderung kambuh setelah perawatan. Karena itu, banyak orang yang menderita penyakit ini akan minum obat antijamur untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
Diagnosa
Dokter Anda juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan apakah Anda menderita CM. Dokter akan akan mencari gejala yang terkait dengan penyakit ini dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menggali riwayat kesehatan Anda.
Jika dokter mencurigai Anda menderita CM, mereka akan melakukan pemeriksaan pungsi lumbal. Prosedur ini bertujuan untuk memeriksa cairan serebrospinal yang terdapat di tulang belakang Anda.
Prosedur ini dilakukan dengan cara memposisikan Anda berbaring miring dengan lutut dekat ke dada, kemudian dokter Anda akan membersihkan area di atas tulang belakang Anda, dan kemudian mereka akan memberikan obat bius. Kemudian Dokter Anda akan memasukkan jarum dan mengambil sampel cairan tulang belakang Anda.
Laboratorium akan menguji cairan ini untuk mengetahui apakah Anda menderita CM. Dokter Anda mungkin juga akan melakukan pemeriksaan darah Anda untuk melihat apakah terdapat tanda-tanda infeksi pada pemeriksaan darah lengkap Anda.
Pengobatan meningitis kriptokokus
Anda akan menerima obat anti jamur jika menderita CM. Pilihan yang paling umum adalah amfoterisin B. Anda harus minum obat setiap hari. Dokter Anda akan memantau Anda dengan seksama saat Anda menggunakan obat ini untuk melihat nefrotoksisitas (artinya obat ini dapat menjadi racun bagi ginjal Anda). Pemberian amfoterisin B akan dilakukan secara intravena, yang berarti langsung ke pembuluh darah Anda.
Anda mungkin juga akan menggunakan flucytosine, obat antijamur lain, sementara Anda menggunakan amfoterisin B. Kombinasi keduanya dapat membantu mengobati kondisi lebih cepat.
Anda perlu melakukan tes cairan tulang belakang berulang kali selama perawatan. Jika tes Anda kembali negatif untuk CM selama dua minggu, dokter Anda mungkin akan meminta Anda untuk berhenti minum amfoterisin B dan flucytosine. Anda mungkin akan beralih menggunakan flukonazol selama sekitar delapan minggu.
Apa dampak jika pemberian vaksin meningitis diberikan secara intracutan?