Apa dampak jika pemberian vaksin meningitis diberikan secara intracutan?

Terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Untuk jenis vaksin meningitis yang polisakharida, cara pemberian imunisasinya dilakukan secara sub cutan (disuntikkan dijaringan dibawah kulit) atau SC. Sedangkan untuk jenis vaksin meningitis conjugate, maka cara imunisasinya dengan suntikan intra muskular (disuntikan kedalam jaringan otot) atau IM.
Apabila metode penyuntikan tidak tepat di samping kerja dari vaksin yang menjadi tidak maksimal, dapat menimbulkan
reaksi lokal, abses atau reaksi lokal lainnya.
 
Artikel tentang vaksin meningitis dapat dibaca di:
https://www.google.com/amp/s/www.honestdocs.id/suntik-meningitis.amp
Semoga bermanfaat.

Halo selamat siang, terima kasih telah menghubungi Honestdocs.

Vaksin meningitis meliputi penyuntikan antigen bakteri penyebab meningitis yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh manusia agar tubuh menghasilkan zat kekebalan terhadap penyakit menginococcal atau meningitis. Vaksin ini mempunyai cara pemberian yang berbeda pada beberapa kelompok usia, yaitu:
1.Pada anak usia 9 bulan – 23 bulan, suntik meningitis diberikan secara intramuskular. Bila perlu diberikan dosis ulangan pada saat anak berusia 3 tahun atau 5 tahun.
2. Untuk usia 2 tahun hingga 55 tahun, suntik meningitis diberikan secara intramuskular. Dosis pengulangan tiap 5 tahun kemudian.
3. Untuk usia 55 tahun ke atas, suntik meningitis diberikan secara subkutan. Diulang tiap 5 tahun kemudian.

Bila diberikan secara intrakutan, selain menimbulkan nyeri yang jauh lebih hebat karena merenggangkan kulit juga dapat mengurangi efektivitas vaksin tersebut. Disarankan hanya memberikan vaksin dengan cara yang benar untuk mendapat hasil yang maksimal.

Sekian tambahan dari saya, semoga bermanfaat. Silahkan bertanya kembali apabila masih ada yang kurang jelas.