Tuntutan, permasalahan, dan tekanan hidup yang semakin banyak di setiap fase kehidupan membuat orang mudah mengalami stres. Munculnya stres memang terlihat sederhana dan mudah dialami siapa saja, tetapi jika tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik kesehatan fisik maupun psikis. Bahkan jika sudah sangat parah, stres dapat menyebabkan kematian.
Efek stres pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada kemampuan tubuh dalam menghadapinya. Jika kondisi tubuh mampu menangani stres dengan baik maka dampak yang ditimbulkan juga tidak terlalu parah. Namun jika tubuh tidak mampu menangani stress dengan baik maka dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Kondisi stress yang dialami juga dapat menganggu kesehatan fisik seperti gangguan pencernaan, masalah reproduksi, sulit tidur, hingga membuat daya tahan tubuh menurun dan menyebabkan tubuh lebih mudah sakit karena ketidakmampuan tubuh dalam melawan infeksi penyebab penyakit.
Baca juga: 6 Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Dampak Stress Bagi Kesehatan
1. Sering lupa dan sulit berkonsentrasi
Stres yang sudah terlalu parah dapat menyebabkan Anda menjadi lebih cepat lupa. Stres kronis dapat mengubah struktur sel saraf pada otak sehingga menyebabkan pikun hingga mengalami gangguan dalam mengingat nama dan arah. Hal ini dapat terjadi karena stres menyebabkan tekanan pada memori jangka pendek.
Stres kronis juga menyebabkan sulit berkonsentrasi. Orang yang mengalami stres biasanya memiliki banyak pikiran sehingga sulit berkonsentrasi. Namun tidak perlu khawatir karena hal ini hanya berlangsung sementara selama stres saja. Salah satu cara untuk mengembalikan kinerja otak agar tidak mudah lupa dan lebih mudah berkonsentrasi adalah dengan mendengarkan musik beritme santai dan tenang agar membantu Anda merasa lebih rileks.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Otak dan Meningkatkan Daya Ingat
2. Gangguan pencernaan
Stres terjadi karena banyaknya tekanan yang dipikirkan oleh otak dan hal ini menyebabkan otak menjadi sulit berkonsentrasi. Selain berdampak pada kesehatan otak, stres juga dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Saat mengalami stres, tubuh akan merasa gelisah, takut, dan sedih sehingga dapat menyebabkan munculnya rasa nyeri, mulas, dan mual pada perut.
Stres juga dapat mengganggu pola makan sehingga dapat menyebabkan maag. Orang yang mengalami stres ringan secara tidak langsung juga dapat mempengaruhi nafsu makan dan cenderung memiliki nafsu makan yang meningkat. Jika terus berlanjut maka dapat menyebabkan obesitas. Saat mengalami stres berat, nafsu makan akan menurun bahkan hilang sama sekali sehingga akan meningkatkan risiko terkena maag.
3. Insomnia
Tidur merupakan salah satu cara mudah untuk menghilangkan stres. Saat tidur, tubuh akan melakukan proses perbaikan dan pembuangan racun,sehingga akan terasa lebih segar saat bangun. Namun pada beberapa kondisi orang yang mengalami stres berat justru akan mengalami gangguan tidur. Insomnia yang disebabkan oleh stres dapat meningkatkan risiko hipertensi, kelainan jantung, dan kencing manis (diabetes). Saat mengalami insomnia, cobalah melakukan yoga atau mengompres kepala dengan air dingin. Mengompres kepala terbukti dapat menurunkan aktivitas otak sehingga mudah untuk tidur.
4. Sakit kepala
Stres juga dapat menyebabkan sakit kepala yang disertai rasa kaku di leher. Saat stres, jantung akan berkontraksi lebih keras sehingga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi (hipertensi). Hal inilah yang menyebabkan munculnya sakit kepala saat stres. Untuk meringankan gejala sakit kepala yang muncul, Anda dapat mengatasi dengan tidur yang cukup, minum air putih yang banyak, melakukan latihan pernapasan, penggunaan essential oil, dan melakukan pijatan sederhana untuk membuat tubuh lebih rileks.
Baca juga: 5 Essential Oil Ini Ampuh Atasi Sakit Kepala
5. Penyakit jantung
Saat mengalami stres, tekanan darah akan meningkat sehingga menyebabkan jantung akan bekerja dengan sangat keras karena beban kerja yang berat. Jika terus terjadi, maka dapat menyebabkan kerusakan pada jantung bahkan dapat menyebabkan risiko terkena serangan jantung. Hal ini juga akan berdampak pada jumlah sel darah putih yang akan meningkat.
6. Diabetes
Orang yang mengalami stres cenderung meningkatkan hormon stress (hormon kortisol) di mana hormon tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi kadar gula darah. Hal tersebut dapat terjadi karena tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan hormon kortisol ke peredaran darah sehingga meningkatkan laju pernapasan dan aliran darah ke seluruh tubuh. Jika tubuh tidak mampu mengolah glukosa menjadi energi maka glukosa akan menumpuk dan menyebabkan kenaikan gula darah.
Baca juga: Pengaruh Stress Terhadap Kadar Gula Darah
Cara Mengatasi Stress
Saat stres, banyak orang yang mungkin mengonsumsi obat penenang sebagai cara untuk mengatasinya. Padahal beberapa hal dapat membantu mengurangi rasa stres, di antaranya:
- Olahraga teratur seperti yoga
- Mengonsumsi makanan kaya nutrisi
- Hindari minuman beralkohol dan kafein
- Tidur selama 7-8 jam setiap hari
- Mencoba rileks dengan meditasi atau aromaterapi
- Konsultasi dengan psikiater atau psikolog
Baca juga: Kenali Gejala Stress dan Cara Penanganannya
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.