Entah sadar atau tidak, Anda mungkin pernah sesekali mencari perhatian orang lain. Perilaku ini bisa menjadi hal yang wajar, asalkan Anda tidak membesar-besarkan atau bersikap dramatis demi 'dilihat' orang lain. Namun kalau sudah mulai berlebihan, Anda tentu perlu waspada. Sikap mencari-cari perhatian bisa menjadi gejala perilaku menyimpang yang disebut dengan kepribadian histrionik.
Apa itu gangguan kepribadian histrionik?
Gangguan kepribadian histrionik (HPD) termasuk ke dalam jenis gangguan kepribadian cluster B. Gangguan dalam kategori ini mempunyai ciri khas berupa sifat dramatis, emosional, dan tidak stabil.
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik memiliki keinginan besar untuk diperhatikan. Mereka rela melakukan segala cara, bahkan sampai bersandiwara dan bersikap dramatis, supaya orang lain melihat dan mengakui keberadaannya. Ketika mereka tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan, mereka akan langsung merasa diabaikan dan tidak dihargai.
Gangguan kepribadian histrionik lebih sering ditemukan pada wanita, dimulai dari usia dewasa awal. Pria sangat mungkin mengalami gangguan HPD, tapi sayangnya tidak banyak dilaporkan.
Mengenai gangguan kepribadian histrionik
Penyebab
Penyebab gangguan kepribadian histrionik belum diketahui secara pasti. Kondisi ini diduga dapat terjadi akibat pengaruh genetik dan lingkungan. Faktor bawaan lahir dapat memicu gangguan kepribadian histrionik, kemudian lingkungan yang buruk kian memperparah gejalanya.
Supaya lebih jelas, berikut ini penyebab gangguan kepribadian histrionik, yaitu:
- Genetik
Bila orangtua atau kerabat Anda memiliki riwayat gangguan kepribadian histrionik, maka Anda berisiko tinggi mengalami hal yang sama di kemudian hari. Di sisi lain, para ahli menduga bahwa anak-anak bisa mengalami gejala HPD setelah melihat perilaku orangtuanya.
- Lingkungan
Sementara dari faktor lingkungan sendiri, gangguan kepribadian histrionik dapat terjadi akibat perilaku kurang disiplin dari orangtua. Bisa juga akibat respon positif dari lingkungan sekitar ketika anak bersikap dramatis. Akibatnya, anak mengembangkan sifat histrionik untuk mencari perhatian orangtuanya.
Gejala
Gejala gangguan kepribadian histrionik yang paling utama adalah kebiasaan suka cari perhatian. Mereka rela melakukan apapun dengan tujuan mendapatkan pengakuan dari orang lain, walaupun caranya salah.
Tanda dan gejala gangguan kepribadian histrionik lainnya meliputi:
- Merasa risi bila tidak diperhatikan
- Suka mendramatisasi keadaan alias bersandiwara
- Emosi berubah dengan cepat dan berlebihan
- Mempercantik penampilan fisik, misalnya dengan berdandan, untuk menarik perhatian orang lain
- Gaya bicara tidak jelas dan kurang detil
- Mudah frustasi dan bosan dengan rutinitas
- Memutuskan sesuatu dengan terburu-buru
- Suka menggoda secara seksual atau genit supaya diperhatikan
- Suka memanipulasi keadaan
Dalam kasus yang parah, orang dengan gangguan kepribadian histrionik sering mengancam bunuh diri. Lagi-lagi, hal ini bertujuan supaya dia mendapatkan perhatian dari orang lain.
Oleh karena itu, bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter atau psikiater tersertifikat.
Pencegahan gangguan kepribadian histrionik
Pada dasarnya, gangguan kepribadian histrionik bukanlah masalah psikologis yang berbahaya. Sebagian penderitanya justru bisa berhasil dan memiliki keterampilan yang mumpuni.
Sayangnya, tak jarang penderita gangguan kepribadian histrionik memanfaatkan kesempatan ini untuk memanipulasi orang lain. Itulah kenapa gangguan HPD juga perlu mendapatkan penanganan supaya tidak merugikan orang lain.
Gejala HPD yang dibiarkan terus-menerus juga dapat memicu masalah kejiwaan lainnya. Bukan hanya sekadar cemas berlebihan, penderitanya berisiko tinggi mengalami depresi.
Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, maka tidak ada cara khusus yang dapat mencegah gangguan kepribadian histrionik. Kunci terpentingnya adalah segera periksa ke dokter atau psikiater bila Anda mengalami gejala gangguan HPD.
Orang dengan gangguan kepribadian histrionik tidak percaya bahwa mereka membutuhkan terapi. Padahal, bila gejalanya dapat terdeteksi dengan cepat, peluang kesembuhannya pun akan semakin besar. Hal ini juga bermanfaat untuk mencegah gejalanya semakin parah.
Pengobatan gangguan kepribadian histrionik
Bila Anda mengalami gejala gangguan kepribadian histrionik, segera konsultasikan ke dokter. Bila dokter tidak menemukan masalah medis, Anda akan dirujuk ke psikiater untuk memastikan penyebabnya.
Berikut ini pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gejala gangguan kepribadian histrionik, yaitu:
Terapi
Psikoterapi atau terapi bicara adalah pilihan perawatan yang paling umum untuk mengatasi gejala HPD. Selain itu, terapi ini juga berfungsi untuk membantu pasien dalam menemukan sumber ketakutan yang dialami selama ini.
Terapis akan membantu Anda belajar cara berhubungan dengan orang lain secara positif. Jadi, Anda tidak harus mencari-cari perhatian supaya bisa mendapat pengakuan orang lain.
Pemberian obat-obatan
Pada kasus tertentu, dokter dapat memberikan obat antidepresan atau obat anticemas. Jenis obat ini dapat membantu mengatasi kecemasan atau depresi yang sering dialami penderita.
Namun, pastikan Anda mengikuti aturan minum obat dari dokter. Bila Anda mengalami efek samping yang mengganggu, jangan sungkan untuk membicarakannya ke dokter. Dokter mungkin akan mengubah dosis atau mengganti obat supaya Anda merasa lebih nyaman.
Dok gimana solusinya mengatasi penyakit saya? Saya gay tapi saya hanya bisa mencitai om om berkumis yang berbadan menarik. Tidak semua laki2 saya suka. Gimana cara mengatasi itu dan apa pendapat Dokter mengenai dua sisi yang terjadi di diri saya ini?