IUD merupakan akronim dari intrauterine device yang merupakan salah satu jenis alat pencegah kehamilan. Hampir semua IUD berbentuk huruf T dan diletakkan di dalam uterus. Pada suatu waktu IUD mungkin mengalami pergeseran dari tempatnya semula.
Wanita dewasa dan remaja berusia 14 hingga 19 tahun lebih mungkin mengalami pergeseran IUD dan hal ini juga lebih mungkin terjadi diantara wanita yang memasang IUD segera setelah melahirkan secara normal menjalani aborsi. Jika pergeseran IUD ini terjadi dokter mungkin akan segera mengangkat IUD dari uterus Anda.
Mungkinkah IUD Terlepas dari Tempatnya Semula?
Beberapa wanita lebih rentan daripada wanita lainnya dalam hal mengalami pergeseran atau terlepasnya IUD. Beberapa wanita tersebut biasanya memiliki kondisi sebagai berikut:
- Wanita yang baru saja melahirkan secara normal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tahun 2018 pada 162 wanita yang memasang IUD tepat setelah melahirkan secara normal ditemukan sekitar 8 persen yang mengalami terlepasnya IUD dalam waktu 6 bulan dan 16 persen mengalami pergeseran IUD.
- Wanita muda dan gadis remaja. Penelitian lain menunjukkan wanita yang lebih muda dan gadis remaja berusia 14 hingga 19 tahun memiliki resiko lebih tinggi mengalami pelepasan IUD. Resiko ini berkurang ketika wanita berusia lebih dari 19 tahun.
- Wanita yang baru saja menjalani aborsi. Beberapa bukti juga menyarankan agar wanita yang baru saja menjalani aborsi untuk menunda memasang IUD. Penelitian yang diterbitkan di Jurnal Eropa tentang Perawatan Kesehatan Kontrasepsi dn Reproduksi melaporkan bahwa wanita yang memasang IUD dalam 2 minggu dari prosedur aborsi lebih mungkin mengalami pelepasan IUD daripada wanita yang menunggu sampai sekitar 3 minggu setelahnya. Namun perbedaannya tidak cukup signifikan. Hasilnya menunjukkan bahwa 6,7 persen wanita yang memasang lebih awal mengalami peleasan IUD dalam waktu 6 bulan. Pada kelompok wanita yang menunda pemasangan IUD terdapat 3,3 persen yang mengalami pelepasan IUD.
Ciri-Ciri Terdapat Pelepasan dan Pergeseran IUD
Ketika dokter memasang IUD di uterus, mereka akan meminta wanita untuk memperhatikan posisi tali IUD. Ketika IUD terlepas atau mengalami pergeseran, wanita tersebut mungkin menyadari setidaknya satu dari perubahan berikut ketika memeriksa tali IUD:
- Tali lebih pendek dari biasanya
- Tali terlihat ganjil
- Tali berada tidak pada tempatnya
- Tali menghilang
Wanita mungkin juga menyadari mereka tidak dapat merasakan IUD yang terpasang. Pada beberapa kasus, pergeseran atau pelepasan IUD dapat juga menyebabkan gejala fisik seperti pendarahan berat, kerap perut parah dan keputihan yang abnormal.
Beberapa wanita mungkin juga memiliki tanda infeksi seperti demam dan rasa tidak nyaman. Penting bagi Anda untuk memeriksakan diri pada ahli ginekolog jika mengalami beberapa gejala tersebut.
Pengaruh Terhadap Kemungkinan akan Kehamilan
Wanita memiliki resiko yang lebih besar dari kehamilan yang tidak diharapkan jika IUD terlepas atau mengalami pergeseran. Jika IUD tetap terpasang selama kehamilan, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin. Terdapat resiko terjadinya keguguran dan resiko lebih besar mengalami kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio melekat diluar Rahim, biasanya melekat di tuba falopi. Hal ini termasuk dalam gawat darurat. Dokter akan memeriksa dengan hati-hati wanita yang hamil dengan IUD karena resikonya meningkat.
Komplikasi
Disamping meningkatnya resiko dari kehamilan yang tidak diharapkan, pergeseran dan pelepasan IUD dapat menyebabkan komplikasi berikut:
- Perforasi Rahim
- Infeksi
- Penyakit peradangan panggul
- Pendarahan berat dan anemia
Semual komplikasi ini jarang terjadi, namun jika terjadi Anda mungkin membutuhkan perhatian medis.
Kapan Sebaiknya Memeriksakan Diri ke Dokter?
Anda seharusnya memeriksakan diri ke dokter jika mereka mencurigai terjadi pergeseran atau pelepasan IUD. Doketer mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk mengetahui lokasi IUD.
Anda seharusnya juga memeriksakan diri ke dokter jika mengalami kehamilan ketika menggunakan IUD, karena kehamilan dengan IUD menyebabkan resiko yang lebih besar pada terjadinya keguguran dan kehamilan ektopik.
Perhatian medis juga hal yang penting bagi wanita yang mengalami beberpaa gejala berikut:
- Keram perut hebat
- Pendarahan berat
- Demam
- Keputihan abnormal
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada Rahim yang tidak kunjung hilang
Gejala ini bisa jadi mengidikasikan pergeseran IUD menyebabkan komplikasi berat.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.