Halitosis merupakan suatu penyakit yang menimbulkan bau pada mulut. Halitosis menyebabkan seseorang kurang percaya diri karena bau mulut akan terasa saat membuka mulut atau berbicara.
Bau mulut yang tercium dari luar disebabkan karena napas yang keluar bersama udara dari mulut kita. Halitosis ternyata menjadi salah satu tanda penyebab adanya infeksi bakteri di dalam mulut.
Menjaga kebersihan tidak hanya dari luar tubuh, kebersihan mulut juga harus dijaga karena setiap hari kita menggunakan mulut, gigi, dan lidah untuk berbicara dan mengunyah makanan. Rajin menyikat gigi anda setiap hari menjadi salah satu cara pertama untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut serta memberikan kesegaran pada daerah mulut anda.
Bau nafas yang tidak sedap yang keluar dari mulut tentu akan mengganggu kepercayaan diri. Anda akan merasa malu apaila ingin berbicara dengan orang lain karena bau mulut anda akan membuat orang lain tidak nyaman bercakap dengan anda.
Penyebab Halitosis
Halitosis atau bau mulut dapat terjadi pada semua orang dan disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab terjadinya halitosis antara lain:
- Makanan
Makanan menjadi sumber utama energi bagi tubuh. Makanan dikunyah di dalam mulut kita agar mudah ditelan dan dicerna di dalam tubuh. Tetapi makanan justru meninggalkan sisa-sisa pada gigi anda.
Apabila tidak dibersihkan maka secara perlahan bakteri dari udara mulai hinggap di sisa-sisa makanan di gigi anda dan bakteri mulai berfermentasi menghasilkan bau mulut
- Karang gigi
Karang gigi terbentuk karena sisa makanan yang tidak dibersihkan sehingga menjadi tempat bakteri berkembang biak. Terbentuknya plak pada gigi dari bakteri dan protein sisa makann lalu secara perlahan merusak enamel gigi dan membentuk karang.
- Infeksi Mulut, Hidung, dan Tenggorokan
Bakteri menghasilkan fermentasi yang menimbulkan bau yang tidak sedap. Infeksi bakteri yang terjadi baik dari tenggorokan hingga hidung dapat bermigrasi ke mulut dan menimbulkan bau napas yang tidak sedap.
- Mulut kering
Dehidrasi dapat memicu bau mulut karena mulut menjadi kering. Ini disebabkan oleh produksi air liur yang berfungsi untuk membantu melunakkan makanan dan sebagai pencuci gigi dari makanan yang menempel di sela-sela gigi menjadi berkurang sehingga mulut menjadi kering. Ini mengakibatkan bakteri semakin menumpuk dan menimbulkan halitosis atau napas bau mulut.
- Merokok
Merokok menjadi salah satu kebiasaan buruk sejak dulu. Asap dan unsur nikotin yang dihirup melalui mulut dapat menempel di dalam mulut kita dan menjadi sumber bau napas yang tidak sedap.
- Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu halitosis seperti obat nitrat untuk nyeri dada, phenothiazine, dan beberapa jenis obat kemoterapi.
Dalam dunia kesehatan, halitosis juga dapat disebabkan oleh adanya penyakit yang memicu kondisi tersebut. Ini disebabkan adanya akumulasi dari sel bakteri yang naik ke permukaan mulut dan menimbulkan bau. Beberapa penyakit tersebut diantaranya:
- GERD
Gastroesophageal Reflux Disease adalah suatu gangguan pada sistem pencernaan akibat zat asam di lambung naik ke atas menuju esofagus secara terus menerus hingga menimbukan rasa nyeri serta terbakar pada sekitar ulu hati dan perut kembung. Bau mulut terjadi akibat akumulasi dari zat asam yang keluar dari lambung mencapai tenggorokan.
- Tonsilitis
Tonsilitis atau peradangan amandel banyak terjadi pada anak-anak. Penyakit ini cukup terkenal sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua dengan gejala yang muncul.
Gejala awal biasanya sama seperti infeksi sistemik di dalam tubuh seperti demam dan cepat lelah. Radang amandel memiliki ciri khas berupa pembesaran amandel (tonsil) yang dipicu oleh infeksi bakteri. Tonsilitis menimbulkan bau mulut akibat akumulasi bakteri pada tonsil.
- Sinusitis
Sinusitis adalah suatu peradangan pada ruang sinus di wajah yang menimbulkan penumpukan cairan yang mengganggu sirkulasi udara pada ruang sinus. Ini memicu gangguan pernapasan yang disebabkan penyumbatan oleh akumulasi dari infeksi virus dan bakteri. Infeksi bakteri tersebut menimbulkan bau tidak sedap yang dapat tercium pada hidung dan mulut
- Ketoasidosis Diabetes
Diabetes jenis ini menimbulkan bau mulut yang disebabkan oleh serangan bakteri pada jaringan dan tulang gigi. Inflamasi tersebut dapat berpengaruh pada peningkatan diabetes. Saat tubuh anda tidak dapat membentuk insulin, sel lemak akan dibakar menjadi keton. Keton semakin meningkat dan memicu bau mulut. Peningkatan keton juga memicu peningkatan gula darah.
Mengatasi Halitosis
Mengatasi halitosis dapat dilakukan dengan cara mudah. Cara tersebut antara lain:
- Menyikat gigi minimal dua kali sehari atau setelah makan
- Rajin Kumur dengan mouthwash
- Berhenti merokok
- Membersihkan karang gigi secara rutin
- Mengendalikan penyakit
Dok, selain gigi berlubang dan penumpukan karang gigi, bau mulut itu sebabnya apa ya? Kata dokter, gigi saya tidak bermasalah, bagus. Tapi saya sendiri merasa punya bau mulut yang mengganggu kepercayaan diri saya.