Setelah bayi Anda lahir, tubuh Anda membutuhkan waktu untuk pulih kembali ke keadaan semula. Meskipun Anda mungkin telah melakukan perawatan sebaik mungkin, kemungkinan tertular infeksi tertentu masih sering terjadi.
Mengetahui infeksi postpartum secara dini akan membantu Anda merawat situasi secara efektif dan tepat waktu.
Apa itu infeksi pasca persalinan?
Istilah infeksi postpartum digunakan untuk merujuk pada berbagai jenis infeksi yang terjadi setelah persalinan per vagina atau sesar atau selama tahap menyusui.
Walaupun normal mengalami sejumlah perdarahan atau kelelahan setelah kelahiran, ada beberapa kondisi tertentu yang sebenarnya memerlukan pemeriksaan medis dan penyembuhan yang lebih rinci.
Selama persalinan tubuh Anda sangat rentan terhadap infeksi. Anda memiliki luka terbuka di rahim dan berbagai laserasi di sekitar vagina dan leher rahim Anda.
Jika Anda menjalani operasi caesar, luka akan tetap segar untuk beberapa waktu. Infeksi postpartum lebih sering terjadi pada wanita yang pernah menjalani persalinan Caesar atau mengalami ketuban pecah dini.
Gejala infeksi pasca persalinan
Setelah bayi Anda lahir, Anda biasanya akan pulang dari rumah sakit sekitar 2-5 hari, tergantung pada pemulihan dan kesehatan medis bayi Anda. Masa waktu ini mungkin tidak cukup jika Anda memiliki infeksi postpartum. Kadang-kadang, infeksi dapat terjadi setelah Anda pulang ke rumah.
Karena infeksi postpartum dapat disebabkan oleh beberapa jenis, gejalanya sebagian besar akan tergantung pada kondisi tersebut. Namun, berikut adalah beberapa tanda infeksi postpartum yang lebih umum terjadi:
- Demam
- Kotoran berbau busuk dari vagina jika itu infeksi vagina atau rahim
- Keluarnya berbau busuk dari luka
- Nyeri dan nyeri di daerah yang terinfeksi
- Pendarahan berlebihan
- Depresi pascapersalinan
- Kesulitan dalam berhubungan seks
- Kerontokan rambut yang berlebihan
- Masalah dalam buang air kecil atau tinja
Jenis-jenis infeksi pasca persalinan
Berikut adalah beberapa infeksi postpartum paling umum yang mungkin Anda alami. Ingatlah bahwa jika ada ketidaknyamanan lain yang Anda alami, segera periksakan diri ke dokter.
1. Perdarahan postpartum
Pendarahan berlebihan yang terjadi setelah melahirkan dan berlanjut bahkan setelah beberapa hari pertama dikenal sebagai perdarahan pascapersalinan. Ini sebagian besar terjadi ketika Anda telah mengalami persalinan yang sangat lama dan penuh tekanan atau memiliki beberapa kelahiran bersamaan.
- Perdarahan postpartum biasanya terjadi ketika rahim tidak dapat berkontraksi dengan baik setelah plasenta diberikan.
- Bisa juga karena laserasi di rahim, vagina, atau daerah serviks Anda.
- Anda mungkin menjalani tes darah untuk memeriksa infeksi atau anemia.
- Dalam kasus di mana kehilangan darah berlebihan, pasien mungkin memerlukan transfusi darah.
- Kadang-kadang perdarahan juga dapat dimulai setelah 2-3 minggu setelah melahirkan. Ini bisa disebabkan oleh bagian dari plasenta yang mungkin masih berada di dalam rahim.
2. Infeksi rahim
Selama persalinan, plasenta terpisah dari dinding rahim dan didorong keluar dari vagina dalam waktu 20 menit setelah kelahiran. Namun terkadang, potongan-potongan plasenta tetap berada di dalam rahim dan menyebabkan infeksi.
- Setiap infeksi pada kantung ketuban pada saat persalinan juga dapat menyebabkan infeksi rahim.
- Gejala utama infeksi rahim termasuk cairan berbau busuk, rahim yang membengkak dan lunak, demam tinggi atau jumlah sel darah putih yang sangat tinggi.
- Dalam kebanyakan kasus, dokter Anda akan meresepkan antibiotik intravena tertentu untuk mencegah komplikasi lebih lanjut yang bisa berbahaya.
3. Infeksi luka caesar
Sangat mungkin terjadi untuk mengembangkan infeksi pada luka caesar beberapa hari setelah kelahiran.
- Pastikan Anda mengikuti instruksi perawatan yang telah diberikan oleh dokter Anda.
- Waspadai tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, kulit bengkak atau keluarnya nanah.
- Jangan menggaruk luka.
- Beri tahu dokter Anda segera jika ada ketidaknyamanan.
4. Nyeri perineum
Area antara vagina dan dubur Anda dikenal sebagai perineum. Rasa sakit di daerah ini merupakan gejala umum jika Anda pernah melahirkan secara normal.
- Jaringan di daerah ini mungkin robek atau meregang pada saat persalinan.
- Anda bisa mengalami perasaan bengkak atau pegal di daerah ini.
- Pastikan Anda membersihkan diri dari depan ke belakang untuk menghindari infeksi lebih lanjut.
5. Keluarnya cairan dari vagina
Anda akan mengalami keputihan yang berat untuk beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Ini biasanya darah dan sisa-sisa plasenta yang keluar.
- Awalnya cairan akan berwarna merah dan mungkin memiliki pembekuan darah.
- Ini secara bertahap akan berubah menjadi merah muda dan kemudian putih atau kekuningan, akhirnya berhenti sama sekali.
- Cairan ini harus berhenti atau melambat dalam waktu sekitar 2 minggu setelah kelahiran.
- Jika Anda tidak melihat adanya pengurangan aliran atau warnanya masih gelap dan berbau busuk, segera hubungi dokter Anda.
- Saat Anda mengasuh bayi Anda dan melahirkan, tubuh Anda telah mengalami banyak perubahan. Kehamilan dan masa setelahnya juga merupakan waktu ketika tingkat kekebalan tubuh Anda rendah dan berisiko terkena infeksi.
- Jika Anda merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.