Olahraga lari adalah salah satu olahraga yang murah meriah dan bisa dilakukan siapa saja tanpa batasan usia dan jenis kelamin mulai anak-anak hingga orangtua, baik pria maupun wanita. Selain itu, olahraga ini juga bisa dilakukan dimana saja dan tidak harus selalu harus di lintasan berlari.
Dalam dunia lari profesional, kebanyakan rekor lari selalu dipegang oleh laki-laki. Hal ini membuktikan bila pria pada dasarnya berlari lebih cepat daripada wanita meski usaha, tekad, dan durasi latihan yang dilakukan sama.
Faktor yang Menyebabkan Laki-laki Berlari Lebih Cepat daripada Wanita
Ada beberapa hal yang menyebabkan laki-laki bisa berlari lebih cepat daripada wanita. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan berlari antara laki-laki dan perempuan.
1. Perbedan kapasitas paru-paru
Selain hormon, massa otot, kapasitas paru-paru juga menjadi faktor penting yang menentukan seberapa cepat seseorang bisa berlari.
Ukuran paru-paru wanita pada umumnya lebih kecil dibanding dengan pria, sehingga membuat kemampuan tubuh wanita untuk menghirup oksigen dengan maksimal juga lebih sedikit.
Berdasarkan sebuah penelitian, volume maksimal paru-paru wanita dalam menghirup oksigen dalam keadaan normal adalah 33 milimeter oksigen per menit per kilogram berat badan. Sementara itu, pria mampu menyimpan sekitar 42 milimeter oksigen per menit per kilogram berat badan.
Hal ini berarti bila perempuan harus bekerja ekstra keras dalam menghirup oksigen untuk memenuhi kebutuhan otot tubuh.
2. Perbedaan ukuran jantung
Perbedaan lain yang menyebabkan laki-laki mampu berlari lebih cepat daripada wanita adalah perbedaan ukuran jantung. Jantung perempuan lebih kecil bila dibanding dengan jantung laki-laki.
Hal ini berarti volume darah yang mampu dipompa lebih sedikit, sehingga oksigen dan darah yang dikirim pada otot perempuan juga lebih sedikit. Selain itu, kadar haemoglobin pada perempuan juga lebih sedikit.
Hemoglobin adalah protein dalam darah yang berfungsi mengikat serta membawa oksigen ke dalam jaringan tubuh termasuk otot.
3. Perbedaan hormon testosteron dan estrogen
Faktor-faktor yang menentukan seberapa baik seseorang berlari adalah kecepatan lari dan juga kekuatan otot. Secara umum, laki-laki mampu menghasilkan kecepatan dan kekuatan lari yang lebih besar daripada perempuan karena mempunyai masa otot yang juga lebih besar.
Jumlah serabut otot pada perempuan dan laki-laki jumlahnya sama. Hanya saja pria mempunyai hormone testosteron yang lebih banyak sehingga mampu menghasilkan ukuran otot yang lebih besar pula.
Hormon testosteron ini mempunyai banyak peran termasuk dalam pengaturan pembuatan sel-sel baru, menjaga otot dan tulang tetap kuat, dan memicu pertumbuhan otot. Pada wanita, kadar hormon testosteron ini lebih sedikit sehingga massa otot pada perempuan juga lebih kecil.
Sebelum mencapai pubertas, kadar testosteron pada anak perempuan dan laki-laki sebenarnya hampir sama. Namun, pada anak laki-laki testosteron ini akan meningkat secara drastis ketika sudah memasuki masa pubertas.
Pada laki-laki dewasa, kadar testosteron bisa mencapai 20 kali lipat lebih banyak dibanding pada perempuan.
Faktanya, hampir 80% kaki pria dewasa terdiri dari otot sedangkan pada perempuan hanya terdiri dari 60% saja. Massa otot yang lebih banyak inilah yang menyebabkan laki-laki dewasa mampu berlari lebih cepat.
Pada perempuan, kadar estrogen lebih banyak dibanding dengan laki-laki sehingga perempuan memiliki lemak yang lebih banyak dibanding dengan massa otot.
Meskipun secara ilmiah kemampuan badan perempuan dan laki-laki berbeda, namun pada kenyataanya ada banyak perempuan yang mampu mengimbangi rekor kecepatan lari pria.
Hal ini menunjukkan bila dengan usaha dan tekad yang kuat, wanita juga bisa menjadi sama tanggung dengan pria.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.