Apakah Anda tahu bila perempuan mempunyai resiko terkena stroke lebih tinggi dibanding dengan laki-laki? Stroke adalah salah satu kondisi cedera pada otak yang mengakibatkan disfungsi atau kelemahan pada beberapa bagian tubuh.
Ada banyak faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit stroke ini seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, gaya hidup yang tidak sehat, kecelakaan, dan lain sebagainya. Lalu mengapa wanita lebih beresiko untuk terserang stroke dari pada laki-laki?
Perempuan sebenarnya pernah dianggap mempunyai resiko stroke yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pria karena dianggap mempunyai potensi obesitas yang lebih rendah.
Namun penelitian terbaru menyebutkan bila sekarang kondisinya terbalik karena wanita 61,8% mempunyai potensi obesitas yang lebih tinggi dibanding dengan 43,7% laki-laki. Selain itu, perempuan juga mempunyai potensi untuk mudah gemuk sebelum menopause dibanding dengan zaman dulu.
Berdasarkan penelitain tentang resiko stroke pada perempuan, diperkirakan sekitar 53,5% kasus stroke baru ataupun berulang setiap tahun pada wanita. Sedangan lebih dari 55.000 angka kematian akibat stroke pada perempuan setiap tahun dibanding dengan laki-laki.
Sebenarnya apa saja sih faktor yang menjadi pemicu resiko stroke yang lebih tinggi pada perempuan dan laki-laki?
Faktor yang mempengaruhi resiko stroke pada wanita
Stroke pada wanita merupakan pembunuh nomor tiga yang perlu diwaspadai sedangkan pada laki-laki adalah pembunuh nomor 5. Namun, masih banyak perempuan yang tidak menyadari akan hal tersebut.
Pemicu stroke bisa bermacam-macam, salah satu pemicu stroke pada perempuan adalah penggunaan pil KB, migrain, dan menopause.
Meskipun sebenarnya faktor resiko terhadap stroke antara laki-laki dan perempuan sama, namun pada perempuan faktor tersebut juga dipengaruhi oleh hormon, kehamilan, persalinan, kesehatan reproduksi, dan juga faktor gender lainnya.
Pemicu stroke yang umum terjadi pada laki-laki dan perempuan biasanya dipicu oleh kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan juga merokok. Namun pada wanita faktor ini bisa ditambah dengan diabetes, stress, fibrasi atrium, depresi, dan masalah emosional.
Kehamilan juga disebut sebagai salah satu faktor pemicu pada perempuan. Resiko ini bisa bertambah dua kali lipat pada perempuan yang menderita preeklampsia atau tekanan darah tinggi selama masa kehamilan dan beresiko empat kali lebih besar untuk terkena tekanan darah tinggi setelah masa kehamilan.
Oleh karena itu perempuan yang pernah mengidap tekanan darah tinggi perlu mempertimbangkan konsumsi aspirin dosis rendah serta suplemen kalsium saat masa kehamilan.
Selain itu, sebelum menggunakan pil KB, perempuan juga perlu diperiksa kondisi tekanan darah tinggi karena bisa menimbulkan komplikasi dan meningkatkan resiko stroke.
Resiko tekanan darah tinggi ini juga semakin meningkat pada perempuan yang sudah menopause karena secara umum menopause memang meningkatkan resiko tekanan darah tinggi.
Meskipun perempuan lebih rentan terkena stroke dibanding dengan laki-laki, namun angka kematian akibat stroke ini termasuk menurun. Hal ini karena lebih banyak orang yang berusaha untuk menurunkan kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Selain itu, semakin banyak pula orang yang berhenti merokok sehingga resiko kematian akibat stroke menjadi menurun.
Berdasarkan penelitian, perlu ada pemahaman tentang bagaimana kelebihan lemat dan obestitas ikut berkontribusi untuk meningkatkan resiko stroke yang berbeda pada laki-laki dan perempuan.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bisa memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang pencegahan stroke yang lebih efektif.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.