Bau pada kaki sangatlah menganggu hidup dan kepercayaan diri. Bau yang manyengat tentu mencemarkan lingkungan sekitar kita dan menyebabkan rasa malu. Munculnya bau kaki dikaitkan dari banyak hal, tetapi yang utama adalah kebersihan yang kurang terjaga.
Kaki memiliki kelenjar keringat yang lebih banyak dari daerah kulit lain, ditambah lagi dengan kebiasaan memakai sepatu dan kaos kaki yang jarang dibersihkan, kaki yang terlalu lama lembab menambah tingkat munculnya bakteri yang dapat menyebabkan bau kaki yang menyengat.
Lalu bagaimana dengan jamur? Apakah jamur pada kaki juga dapat menyebabkan bau yang sama seperti bau akibat muncunya keringat berlebih pada kaki?
Kelenjar keringat pada kaki menghasilkan keringat yang berfungsi menjaga kelembaban agar tidak menyebabkan kering. Banyaknya keringat yang keluar juga dikaitkan dengan pengeluaran hormon pada masa muda atau akibat dari faktor stres dan aktivitas berlebih yang menyebabkan keringat lebih banyak keluar.
Faktor eksternal yang berhubungan adalah cuaca lingkungan yang panas, ditambah lagi dengan pemakaian sepatu dan kaos kaki yang terlalu lama sehingga suhu dalam telapak kaki meningkat. Keringat lebih banyak keluar dari kelenjar keringat saat suhu tinggi sehingga menyebabkan kaki mudah terinfeksi jamur atau bakteri
Salah satu penyakit jamur yang dapat menyebabkan munculnya bau kaki adalah tinea pedis. Tinea pedis sering juga disebut athelete’s foot yang menyerang sekitar jempol kaki.
Ini merupakan salah satu penyakit kulit akibat jamur tinea spesies trichophyton rubrum yang banyak muncul di daerah Asia. Penyakit ini menular secara cepat dengan kontaminasi dari lantai atau handuk yang digunakan bersamaan dengan penderita tinea pedis. Kondisi tinea pedis.
Gejala Munculnya Tinea Pedis pada Kaki Antara Lain:
- Bercak kemerahan di sekitar jempol kaki
- Telapak kaki terasa gatal
- Bau kaki yang menyengat
- Kaki mudah berkeringat
- Kulit kaki menjadi kering dan pecah-pecah
- Dapat menyebar ke tangan
Pemeriksaan tinea pedis dilakukan dengan teknik KOH dari kerokan kulit sehingga mikroorganisme lebih mudah dilihat oleh mikroskop. Jika dari hasil pemeriksaan ditemukan jamur, maka diagnosis tinea pedis dapat ditegakkan.
Penanganan tinea pedis diberikan obat anti jamur seperti mikonazol, klotimazol dan ketokonazol. Obat tersebut disediakan dalam bentuk salep yang dioleskan ke ruam kemerahan tempat jamur sebanyak 2 kali sehari. Bila disertai gatal dapat diberi obat antihistamin.
Jamur yang sudah diobati dengan tuntas bisa saja beresiko untuk muncul kembali. Ini disebabkan kebersihan dari kaki yang kurang dan sepatu atau kaos kaki yang jarang diganti dapat memudahkan jamur kembali berkembang dan memicu bau yang tidak sedap di kaki anda.
Cara Mengatasi Bau kaki
Kebersihan kaki harus dijaga agar infeksi jamur yang menyebabkan bau kaki dapat dihindari. Cara mengatasi bau kaki yang dapat diterapkan dalam sehari-hari yaitu:
- Atasi Infeksi
Jika bau kaki ternyata bersumber dari infeksi jamur atau bakteri, maka perlu pengobatan secara tuntas sehingga infeksi tidak kembali lagi.
- Ganti kaos kaki atau sepatu setelah digunakan
Keringat pada kaki dapat melekat di kaos kaki sehingga menjadi basah akibat keringat. Biasakan untuk mengganti kaos kaki setiap anda menggunakan sepatu lain untuk menghindari bau kaki akibat lembab dan keringat.
- Rendam kaki dengan air garam
Garam dapat menyerap air dan keringat. Mencampurkan air hangat dengan garam bermanfaat untuk merendam kaki sehingga bau kaki dapat berkurang.
- Menggunakan sabun antiseptik
Sabun antiseptik sangat bermanfaat untuk membasmi kuman akibat bakteri dan jamur yang menyebabkan bau kaki. Gunakanlah sabun antiseptik pada saat mandi dan bilas dengan bersih.
- Rajin menggunting kuku kaki
Kotoran dapat masuk ke sela-sela kuku jari kaki anda. Kuku yang tidak dirawat menyebabkan kuman menetap di sela-sela kuku dan menimbulkan bau. Rajin memotong dan membersihkan kuku dapat membasmi kotoran dan jamur yang menempel.
- Kontrol Stres
Remaja pria dan wanita sangat berpengaruh pada hormon. Stres yang berkepanjangan dapat menganggu metabolisme hormon. Perubahan hormon dapat menyebabkan pengeluaran keringat berlebih pada kaki yang menyebabkan bau yang tidak sedap.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.