Jantung bocor adalah kelainan bawaan (kongenital) berupa masalah pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir sehingga dapat mengubah aliran normal darah melalui jantung. Septum di jantung mencegah percampuran darah antara kedua sisi jantung. Beberapa orang dilahirkan dengan lubang pada septum jantung bagian atas atau bawah dan kondisi inilah yang disebut dengan jantung bocor.
Seperti kita ketahui, jantung memiliki 4 ruangan, jantung sebelah kanan dan kiri yang masing-masing memiliki 2 ruangan, serambi di atas dan bilik di bawah. Apabila terdapat kebocoran di septum antara dua serambi atas jantung, kondisi tersebut disebut sebagai defek septum atrium (Atrial Septal Defect/ ASD). Apabila terdapat kebocoran di septum antara dua bilik jantung, kondisi tersebut disebut defek septum ventrikel (Vertricular Septal Defect/ VSD).
Dengan adanya kebocoran pada jantung baik itu ASD ataupun VSD, darah dari sisi kiri jantung dapat masuk ke sisi kanan. Dengan demikian, darah yang kaya oksigen bercampur dengan darah yang miskin oksigen. Akibatnya, darah kaya oksigen malah dipompa ke paru-paru bukan ke tubuh.
Selama beberapa dekade terakhir, diagnosis dan pengobatan jantung bocor sudah semakin canggih, sehingga anak-anak yang memiliki penyakit jantung bawaan sederhana dapat bertahan hidup sampai dewasa.
Penyebab Jantung Bocor
- Faktor keturunan memliki peranan dalam menyebabkan kelainan jantung bawaan.
- Anak-anak yang memiliki kelainan genetik, seperti sindrom Down biasanya memiliki kelainan jantung bawaan.
- Merokok selama kehamilan juga dapat menyebabkan penyakit jantung bawaan, termasuk jantung bocor.
Ciri-Ciri dan Gejala Jantung Bocor
Atrial Septal Defect (ASD)
Bayi yang lahir dengan cacat septum atrium (ASD) kebanyakan tidak memiliki gejala yang jelas. Namun, ketika mereka tumbuh, anak tersebut dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan bila katup tidak menutup dengan sempurna.
Kebocoran jantung dengan lubang septum kecil biasanya tidak menunjukkan gejala. Gejala jantung bocor tipe ASD yang sering ditemukan adalah murmur. Murmur adalah suara tidak normal saat jantung berdetak.
Kebocoran jantung ASD yang parah dan tidak diobati dapat menyebabkan aliran darah lebih deras ke jantung kanan sehingga dapat merusak jantung dan paru-paru, hingga menyebabkan gagal jantung. Beberapa keluhan yang dirasakan antara lain:
- Warna kebiruan (sianosis)
- Kuku yang membesar dan berbentuk bulat
- Mudah lelah dan sesak saat beraktivitas
- Sesak saat istirahat
- Denyut jantung meningkat (palpitasi)
- Pingsan (sinkop)
- Batuk berdarah
- Pusing
- Bengkak pada perut
- Sindroma Eisenmenger
Ventricular Septal Defect (VSD)
Bayi yang lahir dengan cacat septum ventrikel (VSD) biasanya memiliki murmur jantung. Murmur mungkin menjadi tanda VSD yang pertama dan satu-satunya. Murmur jantung biasanya muncul tepat setelah dilahirkan.
Kebanyakan bayi baru lahir yang memiliki kebocoran jantung VSD yang kecil tidak menunjukkan gejala yang berhubungan dengan jantung, karena jantung dan paru-paru tidak harus bekerja lebih keras. Apabila kebocorannya lebih besar maka gejala lain yang muncul seperti gangguan pencernaan, gagal tumbuh, nafas menjadi lebih cepat, dan mudah lelah.
Pengobatan Jantung Bocor
Sebagian besar jantung bocor ASD menutup sendiri selama masa kanak-kanak. Apabila tidak menutup, jantung bocor ASD yang kecil tidak menyebabkan masalah dan mungkin tidak memerlukan pengobatan apapun. Namun jika jantung bocor ASD persisten, pada akhirnya akan membutuhkan penanganan operasi.
Jantung bocor VSD kecil tidak memerlukan operasi untuk menutup lubang. Setelah lahir, dokter akan mengamati bayi Anda dan mengobati gejala sambil menunggu untuk melihat apakah jantung bocor dapat menutup dengan sendirinya. Bayi, anak-anak dan orang dewasa yang memiliki jantung bocor VSD besar atau memiliki gejala yang signifikan biasanya memerlukan operasi untuk menutup bagian jantungnya yang bocor. Bayi yang membutuhkan penanganan melalui operasi biasanya harus menunggu sampai usia 1 tahun.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.