Vitamin dan mineral merupakan zat yang dibutuhkan oleh setiap orang agar fungsi tubuh berjalan dengan baik.
Penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dan biasanya jumlahnya berbeda bergantung pada usia. Pada artikel di bawah akan dijelaskan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh wanita berdasarkan usia.
Kebutuhan nutrisi menurut usia
Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda. Semakin bertambah umur seseorang wanita semakin spesifik jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan.
Sampai dengan usia 40 tahun
Pada rentang usia ini merupakan usia produktif dan waktu yang tepat untuk program hamil. Untuk mendukung program kehamilan, wanita pada rentang usia ini memerlukan beberapa vitamin seperti yodium dan asam folat.
Agar otak bayi dapat berkembang dengan baik saat berada di kandungan diperlukan jumlah yodium yang cukup. Jumlah yodium yang dibutuhkan oleh wanita berusia kurang dari 40 tahun menurut angka kecukupan gizi yaitu 150 mcg.
Sementara jumlah yang dibutuhkan oleh wanita yang sedang hamil yaitu 70 mcg lebih banyak dari biasanya.
Selama masa subur, asam folat sangat penting bagi wanita karena meminimalisir resiko bayi lahir cacat, berkaitan dengan otak dan tulang belakang. Selain itu asam folat berperan dalam mencerna protein dan produksi sel darah merah.
Kebutuhan asam folat harian pada usia ini yaitu 400 mcg dan disarankan untuk dipenuhi sebelum dan saat hamil. Kebutuhan zat ini bertambah 200 mcg jika Anda sedang hamil.
Antara usia 41 sampai dengan 50 tahun
Zat besi merupakan mineral yang cukup penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh misalnya pada organ reproduksi, kekebalan tubuh, penyembuhan luka, pembentukan sel darah merah, dan produksi energi.
Pada rentang usia ini kebutuhan zat besi menurut angka kebutuhan gizi yaitu 25 mg. Resiko osteoporosis semakin tinggi semakin bertambahnya usia. Untuk memelihara kesehatan tulang perlu kalsium dan vitamin D yang cukup pada tubuh.
Wanita pada rentang usia ini memerlukan vitamin D sebesar 15 mcg dan kalsium sebesar 1000 mg menurut angka kecukupan gizi.
Antara usia 51 sampai dengan 60 tahun
Wanita pada rentang usia ini memerlukan jumlah vitamin B lebih banyak dibandingkan dengan wanita dengan rentang usia lainnya. Vitamin B terdiri dari berbagai jenis dan memiliki fungsi yang sangat vital bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Misalnya vitamin B6 yang terkenal berperan penting dalam kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena vitamin B6 diperlukan dalam reaksi lebih dari 100 enzim dalam tubuh.
Selain itu vitamin B6 bersama dengan vitamin B12 dan asam folat berperan dalam produksi energi, sel darah merah, fungsi sistem saraf, metabolisme protein dan perkembangan kognitif.
Pada rentang usia inilah wanita biasanya mengalami menopause. Wanita pada usia ini rentan mengalami osteoporosis akibat perubahan kadar hormon dalam tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian, wanita yang rutin mengkonsumsi suplemen makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D memiliki resiko lebih kecil mengalami osteoporosis dan patah tulang punggung.
Usia lebih dari 70 tahun
Pada usia ini wanita memerlukan kadar vitamin D yang cukup untuk mempertahankan massa otot dan memelihara kesehatan tulang. Pada usia ini wanita rentan kehilangan massa otot dan mengalami patah tulang.
Wanita berusia lebih dari 70 tahun memerlukan kadar vitamin D 20 mg lebih banyak dibandingkan wanita dengan rentang usia lain. Kekurangan kalsium dapat meningkatkan resiko wanita mengalami osteoporosis.
Dibandingkan dengan pria, wanita pada rentang usia yang sama memiliki resiko yang lebih tinggi. Osteoporosis merupakan kondisi dimana pembentukan jaringan tulang baru lebih lambat daripada pembuangan jaringan tulang yang sudah tua.
Akibatnya kepadatan tulang pada penderita osteoporosis berkurang dan tulang mudah mengalami keretakan hingga patah. Gejala osteoporosis yang dapat terlihat adalah sering mengalami sakit punggung, postur tubuh bungkuk dan mudah mengalami tulang retak.
Untuk mengetahui secara pasti apakah Anda mengalami osteoporosis, Anda dapat melakukan tes menggunakan alat bernama DEXA scan.
Alat ini merupakan alat untuk memeriksa kepadatan tulang. Jika Anda didiagnosis menderita osteoporosis, sebaiknya Anda berkonsultasi mengenai pola makan, suplemen atau olahraga yang boleh Anda makan atau lakukan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.