Kanker paru telah menjadikan salah satu mortalitas kanker di berbagai penjuru dunia. Kualitas hidup masyarakat makin memburuk seiring berjalannya usia dengan kebiasaan merokok dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) memicu kanker paru.
Studi menemukan bahwa kanker paru terjadi mulai di usia 30 tahun yang berkembang secara perlahan karena pengaruh rokok dan gangguan pernapasan.
Kanker paru dibagi ke beberapa stadium sehingga dokter perlu memastikan penanganan dan pengobatan kanker karena banyak penderita kanker datang dengan stadium akhir dimana penyebaran kanker meluas ke organ tubuh lain, sehingga dokter harus melakukan kemoterapi untuk mencegah sel kanker makin meluas.
Mengenai Kanker Paru
Kanker paru selama ini makin meningkat seiring buruknya gaya hidup masyarakat karena pengaruh rokok secara aktif maupun pasif. Rokok menjadi sebab timbulnya PPOK karena partikel di dalam rokok yang terhirup akan masuk ke dalam paru dan merusak sel-sel pernapasan.
Gejala khas dan hasil laboratorium penunjang yang spesifik dapat menilai beratnya obstruksi paru pada pasien. Penyakit PPOK yang berlangsung lama dan tanpa pengobatan maksimal akan meningkatkan persentasi terjadinya kanker paru.
Kanker paru dibagi menjadi 4 stadium, yaitu :
- Stadium I : Kanker yang terdeteksi di hanya di paru
- Stadium II : Kanker yang sudah menyebar ke getah bening di sekitar kanker
- Stadium III : Penyebaran kanker yang meluas ke getah bening di tengah dada (IIIA) dan punggung hingga leher belakang (IIIB)
- Stadium IV : Kanker yang telah meluas (metastasis) ke kedua sisi paru, hingga ke hati, tulang, dan organ lainnya.
Sel kanker juga dibagi ke dalam beberapa tipe. Dokter biasa akan melakukan operasi dengan mengambil sel kanker dari dalam tubuh pasien (biopsy) dan melakukan pengecekan laboratorium dengan mikroskop untuk menentukan tipe sel kanker tersebut
Gejala Kanker Paru
Gejala awal yang muncul tidak jauh beda dengan gejala pada PPOK, gejala awal yang khas ditemui pada penderita yaitu batuk berdahak yang tidak kunjung sembuh (kronis) hingga mengeluarkan darah, sesak nafas, nyeri dada, penurunan berat badan secara drastis, nyeri tulang dada dan cepat lelah.
Dokter akan mencurigai penyakit kanker paru stadium akhir bila gejala diatas berlangsung lama dan tidak diobati dan tidak diobati dengan baik beserta munculnya penurunan berat badan yang progresif, kehilangan nafsu makan, dan gangguan berat lainya.
Diagnosis kanker paru
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis di antaranya:
- Radiologi menggunakan X-ray atau CT scan. Diagnosa ditegakkan apabila dokter menemukan corakan kanker dari hasil radiologi dan tipe sel yang ditemukan melalui mikroskop untuk menentukan terapi yang sesuai.
- Pemeriksaan dahak. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi adanya sel-sel kanker melalui mikroskop dan untuk menyingkirkan diagnosis infeksi
- Pengambilan sampel jaringan paru secara langsung (biopsi)
Penyebaran kanker dapat dinilai dari gejala berat tambahan seperti nyeri perut, kuning, gangguan bicara, kepala pusing, yang menandakan bahwa sel kanker telah menyebar ke organ lain seperti otak dan hati.
Penanganan Kanker Paru Stadium Akhir
Kanker paru stadium 1 dan 2 dapat dilakukan operasi dengan cara mengeluarkan sel tumor. Teknologi terkini menggunakan Video-Assisted Thoracoscopic surgery (VATS) mempermudah dokter bedah melakukan pengeluaran karena hanya membutuhkan sayatan kecil untuk memasukkan kamera kecil.
Dokter dapat mengobservasi sekitar paru dan mengeluarkan sel tumor tanpa menimbulkan luka operasi yang besar. Tetapi pada kanker stadium 3 dan akhir, terapi operasi tersebut dinilai tidak efektif karena penyebaran sel tumor telah meluas ke organ tubuh.
Kemoterapi menjadi terapi yang terpilih untuk stadium akhir mengingat sasaran tepat dari kemoterapi tidak hanya memperkecil sel kanker, tetapi membantu penderita memiliki peluang hidup lebih panjang.
Kombinasi obat-obatan kemoterapi akan membantu melemahkan sel kanker yang menyebar luas ke organ tubuh, memperkecil pembesaran sel kanker, dan mengurangi gejala. Kemoterapi diberikan dengan diminum atau diinfus. Kemoterapi biasa menggunakan 2 obat atau lebih agar hasil maksimal dan mengurangi efek samping. Kemoterapi berlangsung dalam lingkar waktu 3 hingga 4 minggu setidaknya 4 hingga 6 kali setiap pengobatan.
Sel kanker yang mengecil dengan kemoterapi dapat memberikan kesempatan untuk dokter melakukan operasi dan mengeluarkan sel-sel kanker. Tetapi pengobatan dengan obat kemoterapi dapat dilanjutkan setelah operasi untuk menghindari munculnya sel kanker baru yang makin ganas.
Sayangnya, banyak penderita kanker paru stadium akhir yang gagal sembuh dengan kemoterapi karena banyak dari beberapa tipe sel kanker sudah resisten dengan obat-obatan kemoterapi. Jika sel kanker sudah resisten dengan salah satu obat kemoterapi, maka harus digantikan dengan obat lain atau melakukan terapi kombinasi. Radioterapi juga merupakan pilihan untuk pengobatan kanker paru. Sel-sel keganasan akan ditembakkan dengan sinar xray dan ion untuk mengurangi sifat keganasannya.
Pada kanker paru stadium akhir pengobatan dengan kemoterapi dan palliative care merupakan pilihan dalam terapi. Palliative care adalah memberikan dukungan untuk mengurangi keluhan pasien dan melakukan dukungan psikologis terhadap pasien dan keluarga. Selain itu, fisioterapi pernafasan juga dapat meringankan sesak nafas yang dirasakan oleh pasien.
Mencegah Kanker Paru
Kanker paru merupakan salah satu kanker yang sulit diobati. Cara utama yaitu mencegah penyakit ini menyerang tubuh. Beberapa langkah yang mudah sebagai pencegahan kanker paru yaitu menghindari rokok dan asap rokok.
Rokok telah menjadi kebiasaan buruk banyak orang dan menjadikan perokok pasif di orang-orang sekitar yang tidak merokok. Rokok memiliki kandungan zat kimia yang sangat berbahaya tidak hanya bagi paru-paru saja. Hindari paparan zat kimia industri karena banyak zat-zat yang mengandung karsinogenik yang merusak fungsi organ.
Perbanyak konsumsi buah dan sayur agar kesehatan tubuh tetap terjaga dan berguna untuk mencegah kanker paru-paru. Sayur dan buah memiliki zat antioksidan untuk mencegah kanker. Rajin berolahraga 5 kali seminggu dengan durasi minimal 30menit juga bermanfaat untuk mencegah kanker paru.
Siang dok, saya pengantin baru dan sudah berhubungan badan dengan pasangan saya...saya baru mengetahui ternyata pasangan saya terkena kanker otak stad.3, apakah kanker tersebut bisa nular ke saya ? Mohon jawabannya ya dok…PLEASE