Saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih disebut ureter. Orang normal memiliki dua ginjal dan dua ureter. Bagian atas ureter bermuara pada ginjal bagian tengah ginjal dikenal sebagai pelvis ginjal. Urin yang terkumpul di pelvis ginjal akan dipindahkan ke dalam kandung kemih melalui ureter.
Pelvis ginjal dan ureter dilapisi dengan jenis sel spesifik yang disebut sel transisional. Sel-sel ini mampu menekuk dan meregangkan tanpa membelah. Kanker sel transisi adalah jenis kanker yang paling umum berkembang di bagian pelvis ginjal dan ureter.
Dalam beberapa kasus, kanker sel transisi dapat bermetastasis, yang berarti bahwa kanker dapat menyebar dari satu organ ke organ atau bagian tubuh lain .
Apa Penyebab dan Faktor Risiko munculnya Kanker Sel Transisional?
Kanker sel transisional lebih jarang ditemukan daripada kanker ginjal atau kandung kemih lainnya. Penyebab terjadinnya kanker sel transisional belum sepenuhnya diketahui. Namun, diketahui bahwa faktor genetik berperan dalam perkembangan kanker sel transisional.
Faktor-faktor risiko potensial lainnya yang dapat menyebabkan kanker jenis ini termasuk:
- penyalahgunaan fenasetin (obat penghilang rasa sakit yang dijual di Amerika Serikat sejak 1983)
- bekerja di industri kimia atau plastik
- paparan batubara, tar, dan aspal
- merokok
- penggunaan obat pengobat kanker cyclophosphamide dan ifosfamide
Gejala Kanker Sel Transisi
Pada tahap awal penyakit, kanker ureter mungkin tidak memiliki gejala. Namun, ketika kanker tumbuh, Anda mungkin dapat menemukan beberapa gejala seperti:
- darah dalam urin
- nyeri punggung persisten
- kelelahan
- penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
- sering buang air kecil
- BAK terasa nyeri
Gejala-gejala ini berhubungan dengan kanker ureter yang ganas, tetapi juga terkait dengan kondisi kesehatan lainnya. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter Anda jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala ini sehingga Anda bisa mendapatkan diagnosis yang tepat.
Bagaimana Cara Mencegah terjadinya Kanker Sel Transisional?
Karena penyebab terjadinnya kanker sel transisional belum sepenuhnya diketahui, pencegahan masih menjadi tantangan tersendiri bahkan bagi dokter ahli. Untuk menurunkan risiko kemungkinan terjadinya kanker sel transisional, Anda dapat mengurangi paparan zat kimia di tempat kerja dan berhenti merokok.
Bagaimana Penanganan Kanker Sel Transisional?
Diagnosa
Kanker jenis ini sulit didiagnosis. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan Anda secara keseluruhan dan melakukan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda penyakit. Kemudian dokter akan memesan pemeriksaan urinalisis untuk memeriksa darah, protein, dan bakteri yang mungkin terkandung di dalam urin Anda.
Berdasarkan hasil pemeriksaan urinalisis, dokter Anda dapat memesan pemeriksaan tambahan untuk mengevaluasi kandung kemih, ureter, dan pelvis ginjal lebih lanjut.
Pemeriksaan tambahan meliputi:
- ureteroskopi untuk memeriksa kelainan pada ureter dan pelvis ginjal
- pielogram intravena (IVP) untuk mengevaluasi aliran cairan dari ginjal ke kandung kemih
- CT scan ginjal dan kandung kemih
- USG perut
- MRI
- biopsi sel dari pelvis ginjal atau ureter
Pengobatan kanker sel transisional
Tingkat kesembuhan seseorang yang menderita kanker pelvis ginjal dan ureter, tergantung pada:
- Stadium kanker: Orang dengan stadium lanjut penyakit akan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah, bahkan dengan pengobatan.
- Lokasi tumor. Jika tumor terletak di luar ureter dan pelvis ginjal, kanker dapat dengan cepat bermetastasis ke ginjal atau organ lain, mengurangi kemungkinan untuk bertahan hidup.
- Kesehatan ginjal secara keseluruhan. Jika ada kelainan ginjal yang mendasarinya, tingkat kelangsungan hidup lebih rendah, bahkan dengan pengobatan.
- Kekambuhan kanker. Kekambuhan kanker memiliki tingkat kesembuhan dan kelangsungan hidup yang lebih rendah daripada kanker awal.
- Metastasis. Jika kanker telah menyebar ke organ lain dalam tubuh, tingkat kelangsungan hidup lebih rendah
Perawatan saat ini untuk karsinoma sel transisional meliputi:
- Reseksi endoskopik, fulgurasi, atau operasi laser. Melalui ureteroscopy, dokter dapat menghancurkan atau mengangkat sel kanker.
- Reseksi segmen. Prosedur ini melibatkan pengangkatan bagian ureter yang terkena kanker.
- Nefroureterectomy. Prosedur ini melibatkan pengangkatan ginjal, ureter, dan jaringan kandung kemih.
Dokter Anda juga dapat melakukan pengobatan lain untuk memastikan kanker tidak kembali lagi. Pengobatan ini meliputi:
- kemoterapi
- obat anti kanker
- terapi biologis yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker
Penting untuk mengunjungi dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan rutin. Jika Anda menderita kanker sel transisional atau kanker jenis apapun, pemeriksaan rutin perlu dilakukan untuk memantau perkembangan penyakit.
Siang dok, saya pengantin baru dan sudah berhubungan badan dengan pasangan saya...saya baru mengetahui ternyata pasangan saya terkena kanker otak stad.3, apakah kanker tersebut bisa nular ke saya ? Mohon jawabannya ya dok…PLEASE