Tentu rasa khawatir sekaligus bingung harus berbuat apa ketika mengalami keluar bercak darah saat hamil muda, apalagi ini adalah kehamilan pertama bunda yang sejak lama dinanti-nantikan. Sebelum Anda memeriksakan diri ke dokter ada baiknya untuk membekali sedikit pengetahuan tentang penyebab, tanda bahaya, dan penanganan pendarahan saat hamil.
Hamil muda adalah suatu keadaan dimana seorang calon ibu mengalami masa 3 bulan pertama kehamilannya yang sering disebut juga dengan trimester pertama kehamilan. Memasuki masa kehamilan tersebut biasanya dapat membuat ibu yang sedang hamil muda menjadi bingung dan merasa khawatir, terutama apabila keluar bercak darah saat hamil muda.
Bercak darah saat hamil dalam istilah medis disebut dengan spotting. Selama kondisi spotting ini tidak diikuti dengan gejala komplikasi lainnya, bercak darah bisa dikatakan sebagai suatu hal yang normal. Namun keluar darah saat hamil muda atau trimester pertama ini harus dicermati lebih lanjut, apakah darah yang keluar tersebut hanya berupa bercak perdarahan ataukah merupakan pendarahan saat hamil yang alirannya lebih banyak dan harus diwaspadai.
Ibu hamil muda sangat dianjurkan untuk bisa membedakan perdarahan yang masih dianggap normal dan perdarahan yang merupakan kondisi darurat dan harus segera mendapat pertolongan medis. Oleh karena itu pada artikel ini kita akan membahas penyebab, tanda bahaya, dan penanganan awal bercak darah pada saat hamil muda.
Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda
Bercak darah saat hamil bisa terjadi pada sekitar 20 hingga 25 persen ibu yang sedang hamil muda. Penyebab umum keluarnya bercak darah saat hamil muda adalah proses perlekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim yang disebut dengan istilah implantasi, oleh karena itu keluarnya bercak darah seperti ini biasa disebut dengan istilah pendarahan implantasi.
Pendarahan implantasi pada umumnya terjadi pada bulan pertama kehamilan. Bercak darah yang keluar hanya sedikit, darah yang keluar umumnya bewarna merah muda, dan terjadi selama satu hingga tiga hari kemudian berhenti. Pendarahan implantasi dapat terjadi dengan disertai kram ringan yang tidak sakit yang merupakan salah satu tanda atau indikasi adanya penempelan sel telur pada dinding rahim. Banyak yang salah mengartikan hal ini sebagai tanda-tanda keguguran.
Selain pendarahan implantasi penyebab lain timbulnya bercak darah yang juga tidak berbahaya bagi ibu dan janin adalah perubahan hormon dan berhubungan seksual pada saat hamil muda.
Tanda Bahaya yang Mengiringi bercak darah saat hamil muda
Ada kalanya bercak darah yang muncul tersebut bisa berbahaya bagi ibu dan janin. Bercak darah yang berbahaya biasanya terjadi dengan disertai beberapa komplikasi. Berikut ini beberapa tanda bahaya yang harus diwasapadai oleh ibu hamil ketika mengalami pendarahan:
- Bercak darah disertai dengan kram perut hebat
- Bercak darah disertai dengan rasa mulas
- Bercak darah disertai dengan rasa pegal
- Disertai dengan demam suhu > 380 Celcius
- Keluar darah saat hamil dengan volume darah yang banyak
- Keluar darah saat hamil muda beserta jaringan atau gumpalan daging dari vagina
Baca juga: Pendarahan Saat Hamil Muda, Jangan Abaikan!
Oleh karena itu, segera temui dokter apabila ibu hamil muda mengalami bercak darah yang disertai beberapa komplikasi tersebut, karena kondisi seperti di atas bisa menimbulkan komplikasi akan membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Langkah Penanganan
Penanganan awal bercak darah saat hamil muda dapat dilakukan di rumah dengan mengikuti beberapa langkah berikut:
- Melakukan istirahat baring dan mengurangi berdiri dan berjalan
- Menghindari hubungan seksual selama perdarahan berlangsung
- Menghindari penggunaan tampon dan lebih memilih pembalut biasa untuk memudahkan menghitung banyaknya perdarahan yang terjadi.
- Memperhatikan dan wewaspadai munculnya tanda bahaya dan komplikasi perdarahan
Baca juga: Tips Menjaga Kehamilan Muda
Perdarahan pada saat hamil muda juga bisa disebabkan oleh hal lain yang lebih berisiko seperti keguguran, kehamilan ektopik dan hamil anggur. Penyebab pendarahan yang seperti ini hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan ultrasound (USG) pada perut ataupun transvaginal. Oleh karena itu sangat penting untuk memeriksakan kehamilan anda secara rutin ke dokter ahli kebidanan minimal satu bulan sekali untuk mengetahui kondisi dan perkembangan janin yang anda kandung.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.