Paralysis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 2, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Kelumpuhan

Kelumpuhan adanya hilangnya kekuatan otot secara mendadak sehingga timbul keterbatasan untuk menggerakan anggota tubuh.  Tidak hanya semata akibat gangguan otot, terjadinya kelumpuhan disebabkan oleh matinya impuls saraf untuk memerintahkan otot untuk berkontraksi menggerakan otot. Kelumpuhan dikaitkan dengan adanya gangguan saraf atau akibat dari faktor luar seperti cedera.

Banyak faktor yang mengakibatkan kelumpuhan baik pada tangan dan kaki. Faktor tersebut menganggu kelancaran jalur saraf dan sistem kontraksi otot sehingga keduanya gagal untuk memberikan gerakan. Gangguan sensasi juga berpengaruh pada kelumpuhan. Daerah yang lumpuh juga sulit merasakan sensai seperti panas, suhu, dan rasa nyeri yang dirangsang dari luar.

Apakah Penyebab Kelumpuhan?

Penyebab Kelumpuhan

Faktor yang menimbulkan kelumpuhan dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang paling dominan adalah akibat cedera seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh saat memanjang gunung atau tebing, dan tertabrak mobil. 

Benturan yang keras berakibat fatal pada jalur saraf d dalam tubuh. Terputusnya jalur saraf mengakibatkan otak tidak dapat menghantarkan impuls untuk memberikan pemerintah untuk menggerakan anggota tubuh.

Faktor internal yang paling sering muncul adalah akibat dari penyakit. Beberapa penyakit yang dapat memicu kelumpuhan antara lain:

  1. Stroke. Stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke pendarahan dan stroke penyumbatan. Stroke pendarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak sehingga menimbulkan kelumpuhan mendadak satu sisi. Sedangkan apda stroke penyumbatan yaitu terjadi penyumbatan pembuluh darah akibat penggumpalan darah.
  2. Sklerosis Multipel. Skelerosis Multipel adalah penyakit autoimun yang progresif. hingga saat ini masih belum dapat disembuhkan. Penyakit ini merusak selaput mielin saraf sehingga menimbulkan kelumpuhan anggota tubuh secara perlahan disertai nyeri saraf.
  3. Trauma Otak.  Trauma otak menimbulkan kekacauan saraf di sekitar tubuh. Saraf-saraf pusat tidak dapat memberikan perintah melalui impuls saraf sehingga menimbulkan kelumpuhan.
  4. Cacat Lahir. TImbulnya kelumpuhan ternyata dapat ditemui secara genetik atau bawaan lahir. Beberapa kasus yang sering ditemukan berkaitan dengan kelumpuhan antara lain :
  • Spina bifida. Gangguan pesarafan tulang belakang yang ditemukan pada bayi baru lahir
  • Neurofibromatosis. Tumor saraf yang muncul sejak lahir
  • Sindrom pasca polio. Disebabkan oleh paparan virus polio di masa kanak-kanak yang menganggu impuls saraf lainnya
  • Kanker. Pertumbuhan sel kanker yang dapat memicu penyebarannya di otak, saraf, dan tulang belakang dan menimbulkan kelumpuhan

Gejala Kelumpuhan

Gejala yang timbul dari kelumpuhan tidak lain berupa kesulitan untuk menggerakan lengan atau kaki. Pada pergerakan tidak terjadi ketegangan otot dan pada beberapa kondisi ditemukan kehilangan sensai raba, suhu, dan nyeri. 

Daerah disekitar kelumpuhan juga diawali dnegan rasa kesemutan. Kondisi yang berat seperti sklerosis multipel dan cedera akan ditemui rasa sakit disekitar bagian tubuh.

Jenis Kelumpuhan

Jenis kelumpuhan terdiri dari:

  • Monoplegia : Kelumpuhan pada salah satu anggota tubuh tanpa disertai kelumpuhan pada anggota tubuh lain
  • Hemiplegia: Kelumpuhan pada lengan dan kaki di sisi yang sama
  • Paraplegia : Kelumpuhan yang muncul mulai dari pinggang kebawah
  • Quadriplegia : Kelumpuhan yang muncul di hampir semua anggota gerak

Pengobatan Kelumpuhan

Diagnosis pada Kelumpuhan

Selain dengan pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang penting dilakukan untuk mendeteksi daerah gangguan dan tingkat keparahan gejala. Pemeriksaan yang dapat dilakukan berupa:

  • Rontgen. Pemeriksaan rontgen dapat mendeteksi kelainan tulang akibat cedera atau tumor yang dapat menekan sistem saraf
  • CT-scan. CT-scan dapat mendeteksi kelainan tulang dan jaringan tubuh seperti otot dan pembuluh darah. Alat ini juga sering digunakan dalam pemeriksaan saraf tulang belakang.
  • Elektromiografi. Alat ini dapat mendeteksi hantaran listrik antara impuls saraf dan otot yang dapat menimbulkan kontraksi
  • MRI. Pemeriksaan dengan MRI memberikan gambaran lebih jelas mengenai adanya kerusakan saraf sekitar

Penanganan pada Kelumpuhan

Prinsip pada pengobatan kelumpuhan harus dilihat dari penyebab utama. Banyak faktor yang menimbulkan kelumpuhan sehingga perlu penanganan yang sesuai dari penyebab atau riwayat terjadinya kelumpuhan tersebut. 

Pengobatan tersebut dapat berupa fisioterapi, obat-obatan, hingga operasi. Semuanya harus dilihat dari aspek tingkat keparahan gejala. 

Pada kelumpuhan dengan penyembuhan yang lama harus diberi alat mobilitas seperti kursi roda, tongkat jalan untuk membantu kesulitan saat beraktivitas. Otot-otot yang spasme dan nyeri dapat diredakan dengan muscle relaxant atau obat antidepresi. 


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lava, N. WebMD (2019). Types of Paralysis. (https://www.webmd.com/brain/paralysis-types)
Stubblefield, H. Healthline (2018). Paralysis. (https://www.healthline.com/health/paralysis)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Spinal Cord Injury. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spinal-cord-injury/symptoms-causes/syc-20377890)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Selamat malam dokter. Ciri ciri kelumpuhan secara umum itu bagaimana
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app