Malam dokter,saya ingin bertanya ttg sesuatu yg blm saya pahami sampai sekarang..anak saya laki2 usia saat ini 17 thn,bb 70 kg tb 160.saat usia 14 thn bb 65 kg anak saya mengalami lumpuh seluruh badan tangan dn kaki tidak bisa di gerak kan,lumpuh itu berlangsung lebih kurang 1 minggu,kemudian dia pulih dn bisa bersekolah lagi,sampai sekarang keadaan lumpuh itu masih sering di alaminya,dan seperti itu sembuh bisa berjalan dn aktifitas lain,dan terkadang kumat lagi,anak saya penggemar bakso dan sayuran yg di olah memakai santan atau gulai.pernah saya bawa ke dokter dan bertanya apakah anak saya terkena kolesterol tinggi tapi saat itu jawaban dokter kalau kolesterol lumpuh akan permanen dn tidak bisa sembuh dlm jangka seminggu,dan saat di cek darah waktu itu semua normal baik gula darah,dan kolesterolnya.saat saya bawa anak saya ke dokter waktu itu anak saya dlm kondisi baik tidak dlm keadaan sakit. jadi saya mohon penjelasan dokter utk penyakit yg di derita anak saya ini,apakah anak usia 14 thn sdh bisa terkena kolesterol?apa sebenarnya penyakit anak saya dok?mohon penjelasannya dok,terima kasih.maaf kalo cerita saya kepanjangan🙏

Selamat malam, terima kasih telah menghubungi honestdocs.
Apa saat kecik anak ibu telah mendapat imunisasi lengkap? Imunisasi polio?
Dari keluhan yang disampaikan bisa mengarah salah satunya kepada Acute Flaccid Paralysis.

Acute Flaccid Paralysis ini mengenai anak berusia di bawah 15 tahun secara tiba-tiba. Lumpuh bukan dikarenakan adanya cedera sebelumnya.
Spastik adalah keadaan dimana otot menjadi lemas, lunglai, layuh dan penurunan tonus otot disebabkan karena defek pada LMN (lower motor neuron). Singkat kata bukan kelainan pada otak (UMN=upper motor neuron).

Untuk itu segera periksakan ke dokter spesialis anak, untuk menentukan apakah anak ibu terkena AFP, atau penyakit lainnya seperti sindrom Guillain Barre, dan sebagainya.
Semoga bermanfaat.

Halo
selamat malam bu
terima kasih sudah menghubungi honestdocs

apakah pernah ada riwayat cedera atau jatuh?
apakah imunisasi anak ibu lengkap?
apakah setelah anak ibu lumpuh, saat ini anak ibu sehat dan aktif seperti biasanya? atau apakah ada kelemahan otot?

Kelumpuhan tiba-tiba dapat disebabkan karena rendahnya kalium dalam darah, kelainan sistem saraf, penyakit yang menyerang saraf (Guillain Barre),
Sebaiknya ibu konsultasikan keadaan anak ibu ke dokter saraf, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan diketahui apakah ada penyakit yang menyebabkan kelumpuhan sementara pada anak ibu

Bila ada kelemahan otot pada anak ibu saat ini, ada kemungkinan anak ibu menderita penyakit kelemahan otot yang dapat disebabkan karena faktor keturunan

Semoga informasi ini membantu, silahkan kembali bertanya bila kurang jelas.

Halo
selamat malam bu
terima kasih sudah menghubungi honestdocs

apakah pernah ada riwayat cedera atau jatuh?
apakah imunisasi anak ibu lengkap?
apakah setelah anak ibu lumpuh, saat ini anak ibu sehat dan aktif seperti biasanya? atau apakah ada kelemahan otot?

Kelumpuhan tiba-tiba dapat disebabkan karena rendahnya kalium dalam darah, kelainan sistem saraf, penyakit yang menyerang saraf (Guillain Barre),
Sebaiknya ibu konsultasikan keadaan anak ibu ke dokter saraf, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh dan diketahui apakah ada penyakit yang menyebabkan kelumpuhan sementara pada anak ibu

Bila ada kelemahan otot pada anak ibu saat ini, ada kemungkinan anak ibu menderita penyakit kelemahan otot yang dapat disebabkan karena faktor keturunan

Semoga informasi ini membantu, silahkan kembali bertanya bila kurang jelas.

Saat kaku apakah anak ibu sadarkan diri? Atau tidak?
Bila tidak sadarkan diri ketika kaku maka kemungkinan terjadi kejang (gangguan aktivitas listrik pada otak).

Apa sudah pernah memeriksakan eeg (elektro ensefalograf)? Untuk melihat aktivitas gelombang listrik di otak.
Untuk keluhan yang anak ibu alami sebaiknya segera diperiksakan ke neurolog (dokter spesialis saraf).

Halo bu
terima kasih tambahan informasinya

Apakah ada riwayat kejang demam saat kecil?

apakah ada di keluarga ibu yang memiliki keluhan yang sama? bila iya, ada kemungkinan anak ibu mengalami kelemahan otot yang biasanya diturunkan secara genetik

apakah setiap mengalami kekakuan, anak ibu dapat kembali aktif seperti biasa?
dan apakah asupan gizinya baik bu?

seperti yang sudah saya jelaskan, bila kadar kalium dalam darah rendah, otot bisa menjadi lemas seketika.

atau ibu dapat melakukan pemeriksaan EEG untuk merekam gelombang otak anak ibu ketika terjadi kelumpuhan

Semoga informasi ini membantu, silahkan kembali bertanya bila kurang jelas.

Bila ibu mengatakan hasil darah anak ibu baik
apakah hasil pemeriksaan kolesterolnya menunjukkan hasil normal? bila iya, berarti penyebabnya bukan kolesterol,

coba hitung BMI (body Mass Indeks) atau indeks masa tubuh
BMI (Body Mass Index) atau Indeks Massa Tubuh adalah perhitungan perbandingan berat badan dengan tinggi badan. BMI dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. BMI digunakan untuk menunjukkan kategori berat badanmu apakah sudah proporsional atau belum.

Ini rumus untuk mengukur BMI:

BMI = Berat badan (kg)
----------------
(Tinggi badan)2 (m2)

BMI menjadi ukuran apakah kamu termasuk kategori orang yang mempunyai berat badan normal, kelebihan, atau justru kekurangan. Untuk populasi Asia, termasuk Indonesia, ini kategori yang digunakan
1) BMI di atas 25 : obesitas
2) BMI 23—24,9 : kelebihan berat badan.
3) BMI 18,5—22,9 : ideal
4) BMI 18,5 : berat badan di bawah normal

Hasil hitung BMI anak ibu adalah 65/(1.6)2)= 25.4yang artinya anak ibu kelebihan berat badan ya bu, bahkan termasuk golongan obesitas

Dari hasil indeks masa tubuh anak ibu:
65: (1,6×1,6)= 25,39 kg/meter persegi
Anak ibu termasuk obese (kelebihan berat badan) menurut kategori bmi asia pasifik.

Sebaiknya periksakan kembali secara komprehensif dengan dokter spesialis saraf dan atau anak.
Tekanan darah apakah tinggi? Sebab hipertensi juga dapat menyerang anak2 walaupun kasusnya jarang tetapi ada.
Kemudian kolestrol dapat diperiksakan, kadar elektrolit darah, serta pemeriksaan penunjang lainnya yang diperlukan.

Berikut ini tabel klasifikasi atau kategori indeks masa tubuh (body mass index) menurut WHO dan Asia Pasifik.
Untuk orang Indonesia menggunakan kriteria BMI yang Asia Pasifik.

Serta terlampir nilai rujukan normal pemeriksaan kolestrol/lemak darah.

Bila anak ibu sudah dalam keadaan normal, maka tidak akan diketahui apakah ada kekurangan kalium atau tidak bu

kemungkinan besar bukan dari kolesterol bu.

Dari hasil BMI, anak ibu mengalami obesitas, yang sebaiknya ibu pertimbangkan untuk mulai mengatur pola makannya ya bu, gemuk tidak berarti sehat, banyak penyakit yang dapat mengintai anak ibu
apakah anak ibu gemuk dari semenjak kecil?

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan:
1. Berolahraga : rutin, minimal 3-4 kali dalam seminggu, selama minimal 30 menit. Pilih jenis olahraga yang disukai.
2. Perhatikan pola makan : hindari junkfood, makanan siap saji, makanan dalam kemasan. Usahakan untuk mendapatkan variasi sumber makanan (daging, sayur dan buah). Kurangi makanan yang terlalu manis atau asin. Gunakan piring berukuran lebih kecil, sehingga porsi makan akan berkurang. Sediakan cemilan sehat seperti buah atau jus tanpa gula
3. Banyak minum air putih, sesuaikan dengan aktifitas sehari- hari
4. Ketika merasa lapar, coba minum segelas air, lalu amati apakah rasa lapar hilang atau tidak, karena kadang kita seakan akan merasa lapar, padahal sebenarnya tubuh hanya butuh cairan.
5. Miliki pola tidur yang baik, kurang tidur dapat membuat pola makan terganggu, dan mudah menjadi gemuk
6. Kunyah makanan dengan perlahan, jangan tergesa-gesa atau terburu-buru
7. Hindari penggunaan obat diet, terutama bila tanpa pengawasan atau resep dokter.
8. Hindari diet terlalu ketat, karena dapat mengganggu masa pertumbuhan, mengurangi konsentrasi dan daya tahan tubuh

Semoga informasinya membantu, silahkan bertanya kembali kalau kurang jelas

Kadar kolestrol tidak bisa naik turun secara cepat. Berarti pada kasus anak ibu bukan disebabkan oleh kolestrol, ct-scan kepala normal, pemeriksaan laboratorim juga ibu katakan normal.
Maka seperti yang sebelumnya saya anjurkan, pemeriksaan fisik ke dokter spesialis saraf, seperti tes refleks fisiologis, refleks patologis, kemudian pemeriksaan penunjang seperti eeg (elektroensefalograf), dsb. yang diperlukan untuk menunjang diagnosis.

Halo bu
puasa tidak membuat seseorang menjadi kurus atau turun berat badan bu
tetapi dari jenis makanan yang dimakan setiap harinya, dan juga pengendalian diri serta aktivitasnya sehari-hari

Sebaiknya ibu lakukan pemeriksaan atau konsultasi kedokter saraf ya, bila hasilnya normal,
ibu dapat kembali periksa ketika terjadi kelumpuhan

Betul bu, sebaiknya diperiksakan pada saat serangan lumpuh untuk mengetahui dengan pasti, kelainan apa saja yang ditemukan ya bu

karena pada saat sehat sudah terbukti semua hasilnya baik

Dan saat ini yang dapat ibu lakukan adalah menyemangati anak ibu untuk mulai menurunkan berat badannya ya
1. Berolahraga : rutin, minimal 3-4 kali dalam seminggu, selama minimal 30 menit. Pilih jenis olahraga yang disukai.
2. Perhatikan pola makan : hindari junkfood, makanan siap saji, makanan dalam kemasan. Usahakan untuk mendapatkan variasi sumber makanan (daging, sayur dan buah). Kurangi makanan yang terlalu manis atau asin. Gunakan piring berukuran lebih kecil, sehingga porsi makan akan berkurang. Sediakan cemilan sehat seperti buah atau jus tanpa gula
3. Banyak minum air putih, sesuaikan dengan aktifitas sehari- hari
4. Ketika merasa lapar, coba minum segelas air, lalu amati apakah rasa lapar hilang atau tidak, karena kadang kita seakan akan merasa lapar, padahal sebenarnya tubuh hanya butuh cairan.
5. Miliki pola tidur yang baik, kurang tidur dapat membuat pola makan terganggu, dan mudah menjadi gemuk
6. Kunyah makanan dengan perlahan, jangan tergesa-gesa atau terburu-buru
7. Hindari penggunaan obat diet, terutama bila tanpa pengawasan atau resep dokter.
8. Hindari diet terlalu ketat, karena dapat mengganggu masa pertumbuhan, mengurangi konsentrasi dan daya tahan tubuh

Semoga informasinya membantu, silahkan bertanya kembali kalau kurang jelas